Bagian 7

28 3 0
                                    

Selamat Membaca

Rio terdiam. Pertanyaan Efras membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Dia tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya saat ini.

"Lo kalo nge homo gausah ajak-ajak gue. Sana" Rio mendorong keras dada Efras.

Efras terkekeh "Gue bukan homo, karena gue cuma suka sama lo"

Rio menjawab "Sama aja dodol. Lo suka gue?"

Efras mengangguk "Iya, gue suka sama lo. Lo nya aja yang kurang peka"

Rio diam, tidak peduli dengan Efras lagi. Ia mulai membaringkan dirinya diatas tenpat tidur kesayangannya.

"Lo ga ada niat nawarin gue makan?" Tanya Efras, masa tamu dibiarin gitu aja.

Rio balik menatap Efras "Ambil sendiri didapur"

"Eh dimana-mana, tamu itu harus dilayani. Serah lo dah, gue cape"

Setelah itu Efras membaringkan dirinya diatas tempat tidur Rio. Mereka berdua sekarang berada dikasur yang sama.

"Gue mau peluk, boleh?" tanya Efras dengan kekehan diakhir.

"Hm" singkat Rio, ia juga nyaman berada dipelukannya Efras.

Efras memeluk Rio dengan posisi Rio tidur berbaring dan tangannya dijadikan bantal oleh Efras.

Lalu tangan Rio yang sebelahnya mulai mengusap perlahan kepala Efras, agar cepat tertidur. Efras nyaman.

Dengkuran halus terdengar. Efras ternyata cepat sekali nyenyak tidurnya, mungkin ia cape.

Rio menatap wajah Efras yang tertidur. Sangat tampan, batinnya.

"Baru berapa hari, lo udah buat gue nyaman. Dan tadi, lo ngaku kalo lo suka gue"

"Gue rasa, gue juga suka sama lo."

Bad Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang