Bagian 9

23 3 0
                                    

Selamat Membaca

"Woe Rio. Datang juga lo"

"Hm" singkat Rio

"Hari ini lawan gue siapa?" Tanya Rio

"Gue gatau. Katanya anak baru. Gitu sih"

Rio menautkan alisnya? Ia bingung, lawannya adalah anak baru? Sudah pasti itu adalah lawan yang muda

Seperti yang kalian tahu bahwa Rio adalah seorang raja balapan, tidak pernah kalah dalam balapan. Lantas, sekarang anak baru? Yakin mau lawan Rio?

Rio tersenyum miring "Menantang" gumamnya.

"Eh, tuh anak barunya datang. Noh" ucap Milan sambil menunjuk kearah dimana anak baru itu berada.

Rio tersenyum miring lalu menyampiri pembalap baru itu.

"Lo, yakin mau lawan gue?" tanya Rio dengan songongnya.

Pembalap baru itu membalikkan badannya melihat Rio, dengan helm yang masih duduk tetap dikepalanya. Tidak ia lepas.

Didalam helm, senyum miring terbit dari pembalap baru itu.

'menarik' batinnya

Pembalap baru itu menganggukan kepalanya, tidak mengeluarkan suara apapun.

"Okay semuanya. Malam hari ini kita akan menyaksikan balapan antara Rio si raja balapan dengan Si hitam, pembalap baru. Silakan siap-siap, kita akan memulai balapan ini" teriak pembawa acara dalam balapan itu dengan balutan pakaian yang seksi.

Rio dan si hitam, menyiapkan motornya, berada di garis start.

"Oke, dalam aba-aba ya, silakan melaju"

"Siap"

"Sedia"

"Ya"

Pada kata Ya, kedua motor itu melaju sangat kencang. Semua orang menyoraki siapa yang mereka dukung.

Rio dan si hitam menjalankan motornya dengan kencang. Kali ini Rio memimpin didepan, ia tersenyum remeh.

"Kali ini gue bakal menang lagi"

Sementara si hitam tetap fokus dengan balapannya. Tetap mengejar lawannya, Rio.

Garis finish sudah dekat. Rio masih memimpin, dan tidak jauh di belakang si hitan berada.

Dan, 1,2,3

Siapa menang? Tebak?

"Dan pemenang buat balapan kali ini adalah, Si Hitam. Pembalap baru itu, satu-satunya pembalap yang dapat mengalahkan sang raja balapan kita Rio"

Semua orang bersorak buat kemenangan Si Hitam.

Sedangkan Rio? Ia langsung beranjak dari sini. Ia merasa sangat marah? Entahlah. Tidak ada yang dapat mengalahkan dia. Tidak ada.

Ia tidak fokus membawa motor. Hingga dari kanan sebuah truk melintas kencang

Bruk

Rio terlempar jauh. Kepalanya berdarah dan dirinya terkapar dijalan.

"RIO" teriak Milan.

Ya Milan mengikuti Rio dari Rio pergi dari arena balapan. Ia takut Rio Kenapa-napa, makanya ia menyusul.

"Hallo, ambulance. Ada kecelakaan di xxx, cepetan" Milan menelepon Ambulance.

Tidak lama kemudian ambulance datang dan langsung dinaikan di atas ambulance. Sedangkan Milan mengikuti dari belakang.

Bad Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang