さん

1.5K 129 59
                                    

Hola!

Malem banget update nya malem ini buwahahahaha
Pembaca kabur XD
Tapi gapapa!
Yang penting bisa menghibur kaliyan mah aku hepi eaa ~

Happy reading!

.

.

.

.

.



Pagi itu merupakan pelajaran olahraga dan satu-satunya mata pelajaran yang disukai Halilintar. Bahkan para murid dan guru pun sampai terheran heran saat melihat Halilintar datang lebih pagi dari biasanya.

Apalagi pak Jae memberitahu murid-murid bahwa mereka akan berlatih Voli. Itu juga salah satu olahraga yang sangat disukai Halilintar. Sewaktu kecil, Ice dan Halilintar sering main voli bersama.

Latihan pagi itu dimulai dengan dibaginya beberapa tim voli. Karena jumlah murid yang banyak, maka keseluruhan akan dibagi menjadi beberapa tim dan bermain secara bergantian. Halilintar satu tim dengan Blaze, Taufan dan Thorn. Sedangkan Ice berada di tim berbeda, demikian juga dengan Solar. 

Permainan pun dimulai, tim yang maju pertama adalah tim yang diketuai oleh Ice dan Solar. Halilintar tau kalau Ice memang pandai main voli, tapi Solar.. itu sedikit mengejutkan.

Sebagai ketua, Ice dan Solar masing-masing berdiri di depan dan saling berhadapan, keduanya memilih peran sebagai Libero. 

"heh.. tak kusangka kau ternyata cukup mahir untuk jadi ketua, Solar.." ujar Ice. 

"kamu harusnya jangan memandang rendah padaku, Ice.." balas Solar. 

"aku tau kau sedang berusaha mendekati sahabatku akhir-akhir ini.. biar kuberitahu kau, tidak semudah itu.." ucap Ice, menekankan kata-kata terakhirnya. 

"hey hey, bukankah kau jadi sahabat yang cemburu sekarang?" Solar tersenyum seolah mengejek Ice. 

"aku tak akan membiarkanmu mendapatkan hatinya" 

"lihat dulu kau bicara dengan siapa" 


Sementara itu..

"mereka ngomongin apa tuh? serius banget kayaknya" bisik Halilintar pada Blaze disampingnya. 

"gatau, jangan jangan lagi ngegibahin guru olahraga lagi" Blaze berbisik balik. 

Saat bola mulai dilambungkan, Ice yang tubuhnya sedikit lebih tinggi dari Solar dengan mudah memukul bola tersebut sehingga tim Ice lah yang mendapatkan giliran serve pertama.

Permainan berlangsung dengan lancar. Kedua tim tentunya saling tak mau mengalah dan berusaha membobol pertahanan lawan. Namun tiba-tiba ada insiden yang tak mengenakan terjadi diantara kedua tim itu pada pertengahan ronde.

Solar yang sedang menjaga pertahanan tiba-tiba menepis smash yang dilakukan Ice dengan sangat keras hingga bola itu melukai wajah Ice. Tindakan itu terlihat dilakukan dengan sengaja hingga pak Jae langsung menghentikan permainan. 

Halilintar, selaku sahabat Ice pun panik setengah mati. Menghiraukan teman-teman yang memanggilnya, ia menerobos kerumunan dan langsung berlari menolong Ice yang terjatuh karena pukulan yang cukup kuat di wajahnya. 

"Ice! kau gapapa?!" 

Ice meringis, mengangkat tubuhnya sambil memegangi sebelah pipinya yang lebam dan memerah karena terkena pukulan itu.  Ia tak mengatakan apa apa, namun siapapun yang melihatnya pasti tau kalau kalau ia tengah merasa kesakitan.

ꜰɪʀꜱᴛ ꜱɴᴏᴡꜰʟᴀᴋᴇ (Ice x Halilintar x Solar) [END ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang