Halow UwU
Besok senin-
Semangatt hoho~Happy reading!
.
.
.
.
.
Hari itu lagi-lagi Halilintar terlambat masuk sekolah.
Ia berlari sekuat tenaganya menyusuri jalan rumahnya yang tak dekat itu menuju ke halte bus tempat ia biasa menunggu bus. Kali ini, Ice tidak menunggunya karena Ice ada gladi bersih untuk lomba pidato yang akan diikutinya dalam waktu dekat.
Saat Halilintar tiba di halte, seperti dugaannya bus telah bersiap untuk berangkat. Tapi ia tak kehilangan akal, ia tak ingin terlambat dan mendapat hukuman lagi. Karena itu ia pun nekat berlari ke depan bus itu dan merentangkan tangannya, hingga bus berhenti.
Bus pun berhenti dan Halilintar dipersilahkan naik walaupun mendapat bonus omelan dari pak supir. Bus pun mulai berangkat.
Bus hari itu tidak seramai kemarin, walaupun begitu tetap saja Halilintar tak mendapatkan kursi sehingga ia terpaksa berdiri. Sepanjang perjalanan, Halilintar menengok kesana kemari dan tak sengaja pandangannya bertemu dengan Solar yang tengah duduk di kursi belakang.
Solar terus menatap Halilintar hingga sang empu malu dibuatnya. Halilintar pun memutuskan untuk mengalihkan pandangannya ke arah lain selama perjalanannya ke sekolah.
Beberapa halte dilewati dan bus berangsur angsur menyepi. Halilintar akhirnya mendapat duduk. Lagi-lagi, cuaca di pagi hari membuatnya mengantuk. Ia pun tertidur di sana tanpa sadar.
Tak lama kemudian, bus pun berhenti di halte sekolah mereka. Solar yang duduk di belakang sudah bersiap untuk turun, dan perhatiannya tertuju kepada Halilintar yang tertidur.
Ia bisa saja membiarkannya namun mengingat kejadian kemarin, ia pun tidak tega dan akhirnya memutuskan untuk membangunkan Halilintar.
Halilintar tersentak bangun dari tidurnya, ia buru-buru keluar bus menyadari sosok Solar yang telah berdiri di luar menunggunya.
"k-kau membangunkanku?"
Halilintar bertanya tak percaya dan dibalas anggukan oleh anak itu.
"kok..? kupikir kau akan membiarkanku tertidur lagi kayak kemarin.."
Solar tersenyum tipis lalu menggeleng, berbalik dan berjalan mendahului Halilintar menuju ke sekolah. Halilintar yang masih kebingungan pun hanya mengikutinya.
***
Sesampainya di sekolah, Halilintar langsung menarik Solar untuk bersembunyi saat melihat Kaizo lagi-lagi sudah berdiri di depan gerbang dan mencegat siapapun yang masuk.
"gimana ini.. aku gak mau kena hukum lagi.. " Halilintar menggumam sedih, sementara Solar di belakangnya hanya memasang wajah bingung.
Halilintar pun menatap sekeliling dan matanya berbinar saat menangkap sesuatu. Ia menarik tangan Solar dan membawanya ke area belakang sekolah.
"Sol- kamu mau bantu aku kan??"
Solar berkedip bingung "b-bantu apa?"
"merunduk!" perintah Halilintar, dan Solar dengan ragu menurutinya.
Begitu Solar merunduk, ia terkejut saat merasakan sesuatu yang berat di punggungnya. Rupanya Halilintar kini tengah menginjak punggungnya dan memanjat dinding untuk masuk ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜰɪʀꜱᴛ ꜱɴᴏᴡꜰʟᴀᴋᴇ (Ice x Halilintar x Solar) [END ✔]
Romantizm"apakah harus ada alasan untuk merindukan seseorang?" ❄❄❄ A winter story Ship : Ice x Halilintar x Solar Project by Limerence Project Cover by : @chisunatsu A story inspired by Winter Sonata Boboiboy hanya milik Monsta!