Hai 😌
Udah itu aja XD
Happy reading!
.
.
.
.
.
Ice dan Halilintar kembali berangkat bersama hari ini.
Ya, sejak keduanya saling mengungkapkan perasaan mereka tempo hari. Ice benar-benar meluangkan sebagian besar waktunya bersama dengan pacar barunya itu.
Orang-orang bilang, hubungan Halilintar dengan Ice adalah hubungan yang diidamkan semua orang. Keduanya sahabat sejak kecil yang telah mengerti satu sama lain, jadi pastinya hubungan mereka akan berjalan lebih lancar.
Tapi apakah benar seperti itu?
Ada satu hal yang mereka tidak ketahui.
Begitu sepasang sahabat menjalin hubungan serius, hubungan persahabatan yang telah mereka bangun bertahun tahun akan jadi taruhannya.
Disamping itu juga, rupanya ada seseorang yang begitu sakit hati dengan berita itu.
❄❄❄
Pagi itu, Halilintar dan Ice menaiki bus yang seperti biasanya. Bus itu ramai, sesuai dugaan sehingga mereka harus berdiri didalam bus.
Walaupun keadaan ramai, Ice tetap menjaga Halilintar dari belakang. Sebelah tangannya mendekap tubuh Halilintar agar ia tak terjatuh dan tak ada tangan-tangan jahil yang menyentuhnya.
Di tengah ramainya suasana bus hari itu, pandangan Halilintar lagi-lagi bertemu dengan seseorang yang duduk di barisan belakang. Setiap Halilintar naik bus itu, ia selalu bertemu dengannya di tempat yang sama. Rasanya seperti deja vu.
Setibanya di halte sekolah, hanya mereka bertiga yang turun disana. Kedua insan itu pun terpaksa bertemu pandang dengan lelaki berkacamata itu. Entah apa yang terjadi, namun terlihat jelas sorot mata Ice dan Solar sama-sama memancarkan kebencian yang mendalam.
"Oh- Solar! selamat pagi!" Halilintar melambai basa basi pada sosok didepannya, memecah keheningan diantara mereka.
Alih alih merespon, Solar hanya berjalan mendahului mereka. Ia memasang airpods di telinganya sembari berjalan meninggalkan pasangan itu. Sikapnya begitu aneh pagi ini.
Ya, dia memang selalu aneh sih. Tapi nggak biasanya wajahnya merengut seperti itu.
"Solar kenapa tuh?" tanya Halilintar heran.
"dia marah karena gak berhasil merebut milikku" ujar Ice, menyeringai tipis.
"maksudnya?"
"ya kamu, sayang" Ice merangkul pundak Halilintar, membawanya mendekat.
"aku nggak ngerti maksud kamu, Ice.."
Kepolosan sang kekasih adalah salah satu yang membuat Ice tergila gila padanya. Antara polos atau bodoh, Ice sendiri tidak tau. Tapi yang jelas, sifatnya yang seperti itu selalu membuat Ice ingin melindunginya.
Ice kemudian mengiring lembut sang kekasih, mengajaknya berjalan menuju sekolah setelah cukup lama berdiam di halte itu. Lagipula, jam sudah hampir menunjukan pukul tujuh yang merupakan jam masuk sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜰɪʀꜱᴛ ꜱɴᴏᴡꜰʟᴀᴋᴇ (Ice x Halilintar x Solar) [END ✔]
Lãng mạn"apakah harus ada alasan untuk merindukan seseorang?" ❄❄❄ A winter story Ship : Ice x Halilintar x Solar Project by Limerence Project Cover by : @chisunatsu A story inspired by Winter Sonata Boboiboy hanya milik Monsta!