L&S 6

4.8K 405 11
                                    

~ Happy Reading Friends ~

Dulu aku tak pernah tau bahwa merindukan seseorang itu sangat menyakitkan. Saat dirinya tidak ada, aku merasakan hampa dan kehilangan.

~Revano

Revano POV

Hai aku Revano Gerald Zayyan Abraham. Aku adalah CEO di perusahaan Abraham Company. Sejujurnya aku adalah orang yang irit bicara dan jarang banget senyum sama orang lain kecuali sama orang tua dan sahabat kecilku. Tapi aku juga punya sebuah sifat yang tak pernah aku tunjukkan kepada orang lain, termasuk orang tuaku.

Saat ini aku berada di balkon ruangan khusus CEO milikku, aku sedang menunggu seseorang yang sangat ku rindukan. Mungkin sebentar lagi dia akan datang bersama sekertarisku,yaitu paman Sean.

Tok
Tok


"Permisi tuan, apakah saya boleh masuk?" tanya Paman Sean

'Ah ternyata mereka sudah sampai' batinku merasa bahagia sekali

"Masuk saja" ucapku

Paman Sean dan dia sudah masuk ke ruanganku. Dan ini saatnya aku akan sedikit mengerjainya.

"Tuan ini adalah orang yang akan menjadi model produk kita" ucap Paman Sean

"Hm" ucapku

Aku pun langsung berbalik badan untuk melihat mereka. Dan yang pertama kulihat adalah seorang gadis yang menundukkan kepalanya. Mungkin dia merasa malu denganku.

"Paman kau bisa keluar, terima kasih telah mengantarnya" ucapku dengan nada yang dingin

"Baik tuan, Lya om tinggal dulu ya"

'Lya?oh sekarang dia dipanggil dengan nama Lya' batinku

"Iya om" ucap gadis itu

Paman Sean pun langsung pergi dari ruanganku,saat ini hanya tersisa aku dan gadis itu.

"Duduklah" ucapku

"Baik tuan"

Gadis itupun langsung duduk sesuai dengan perintahku. Tapi setelah itu ia langsung mengangkat wajahnya. Dan aku pun dapat melihat wajahnya yang sangat cantik. Kami pun saling menatap wajah satu sama lainnya.

'Akhirnya kita bertemu kembali' batinku

Entah mengapa tiba tiba aku merasa darah keluar dari hidungku dan aku dengan cepat mengelapnya. Kemudian aku pun berdehem agar dia berhenti menatapku. Bukannya aku tak suka dia menatapku seperti itu, hanya saja aku merasa jantungku berdebar sangat cepat.

"Ekhem, siapa namamu?" tanyaku

"Hah? Nama saya Syakira Analya Queenza Aurora, tuan bisa memanggil saya Lya" jawabnya

"Putri Mahendra, right?"

"ba-bagaimana tuan bisa tau?" tanyanya.

Aku tau dia merahasiakan marganya dari semua orang. Tapi apakah dia harus merahasiakannya terhadapku pula?.

"Menurutmu apa yang tidak ku ketahui tentangmu Aira?" jawabku santai

"Kenapa tuan memanggilku Aira?"

'Apakah dia tidak mengingatku?' batinku merasa sedih

"Apa kau benar benar tidak mengingatku?"

"Aku tidak mengenalimu dan jangan menyebutku dengan nama itu" ucapnya dengan nada yang kesal

𝐋𝐲𝐚 𝐚𝐧𝐝 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang