13;Pindah

293 28 9
                                    

"Jung_kau tau? Saat aku memintamu untuk menemui ayahku, tapi kau menolak. Selama itu aku terus berpikir, apa yang membuatmu seperti itu, dan saat pertama kali aku melihatmu di mansion Taehyung, akhirnya aku mengerti, ternyata karna dia, karna kim Taehyung" ujar Lisa berbicara entah pada siapa.

Jungkook sudah terlelap di sofa ruangan milik Lisa. Karna terlalu sibuk mengenang masa lalu hingga tak sadar waktu menunjukan dini hari, bahkan saat ini sudah hampir menjelang pagi. Dan Min Lisa tak sempat memejamkan mata.

"Saat itu aku lebih kecewa dibandingkan saat kau menolak bertemu ayah. Dan bahkan hingga saat ini kekecewaan itu masih tersisa. Namun bolehkah aku egois jung? Aku mengesampingkan kekecewaan itu dan mencoba menata hati ku kembali"

Lisa menatap kosong lukisan² yang ada di dinding, mengalihkan perhatian saat air mulai menggenang di pelupuk matanya.

"Aku egois, karna masih ingin bersikap normal saat bersamamu, namun jauh di dalam hatiku, ada banyak kepingan yang belum tersusun rapi. Aku memintamu kembali, tapi aku bahkan tak tau apa aku bisa kembali menjadi rumah yang nyaman untuk mu"

Lisa tak sadar, seseorang yang sejak tadi tertidur bahkan ikut mendengarkan dan merasakan pilu di hatinya. Jungkook menutup matanya, tak ingin mengacaukan Lisa yang sedang mengutarakan isi hatinya.

"Aku bahkan tak tau apa yang selanjutnya akan terjadi, bagaimana dengan Taehyung? Aku tak bisa menebak lelaki itu, dia menginginkanmu jung. Tapi aku juga sadar, bahwa dia sedang mencoba masuk dalam diriku" isakan Lisa mulai terdengar.

"Tolong bawa aku pergi, sebelum dia benar-benar menjadi alasanku untuk bertahan" ujar Lisa dengan tangisan yang pecah. Saat ini, jungkook resah, bagaimana kalau Taehyung benar² akan menahan Lisa di sampingnya, bagaimana kalau Taehyung masih menginginkannya.

Jungkook sadar, saat ia bersama Taehyung, yang ada hanya perasaan nyaman, layaknya adik dan kakak. Dan saat ia bersama dengan Lisa, perasaannya tak tau apa, khawatir, resah, bahagia, berdebar, segalanya hanya ada pada Lisa. Saat itu ia yakin, dia harus membawa Lisa-nya kembali. Karna Lisa hanya miliknya.

"Menangislah" ujarnya Jungkook lembut sambil mengusap kepala Lisa yang tengah sesenggukan dengan wajah yang ia telungkupkan di lengan. Tangisan Lisa semakin pecah, ia sadar, hanya pada lelaki inilah ia bisa menangis sesuka hati.

_______

____

__

"Semalam kau tidur dimana?" Tanya Taehyung tepat saat Lisa membuka pintu utama mansion kim. Ia sedikit terperanjat mendengar suara bariton taehyung, apalagi dengan suara khas bangun tidur milik Taehyung yang membuat suaranya semakin berat.

"Digalery" ujar Lisa, berusaha untuk menetralkan degup jantungnya karna terkejut tadi. Ia kembali ke mansion tepat pukul 6 pagi. Setelah menangis semalaman hingga subuh tadi tanpa tidur sebentarpun.

"Oh" singkat Taehyung. Ia tau kalau Lisa memiliki Galery, semenjak Lisa menceritakan tentang profesinya. Namun Lisa tak pernah menceritakan bahwa galery yang ia miliki dibangun bersama Jungkook.

"Kau akan berangkat ke kantor?" Ujar Lisa basa basi sambil mendudukan diri pada sofa ruang tengah yang terhubung dengan ruang makan dan dapur, dimana Taehyung yang sedang duduk sambil menikmati kopi yang ia buat sendiri pagi ini.

"Iya" balas Taehyung tak minat. Sepertinya mood dari lelaki bermarga kim ini masih belum stabil. Wajahnya yang tampak tertekuk dan kantung mata yang sudah menjelaskan bahwa ia tak tidur semalaman ini. Ternyata Lisa tak begadang sendirian.

"Tadi ma__" ucapan Lisa terpotong saat suara deritan kursi yang bergesekan dengan lantai terdengar dari arah ruang makan. Taehyung berdiri dan meletakan gelas di wastafel, hampir ia berbalik, namun sekejap kemudian kembali dan mulai mencuci gelas itu. Lisa terdiam, sepertinya Taehyung mengingat perkataannya yang menyuruh Taehyung untuk mencuci sendiri bekas makan ataupun minumnya.

Ending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang