Siang ini disaat teman-teman lainnya asik bermain, Asha malah terjebak di tempat yang penuh dengan kebutuhan pokok. Sedari tadi dirinya mendorong troli yang penuh dengan barang sembari mengikuti mamanya berjalan kesana kemari.
"Al, menurut kamu mending pakai pewangi yang ini, atau ini?" tanya sang mama sambil menggenggam dua botolnya pewangi yang berbeda.
"Terserah Mama." jawab gadis itu.
Dan setelah hampir lima menit berfikir, akhirnya mama sudah menemukan pilihannya, mama memilih botol pewangi yang berwarna biru. Mereka kembali berjalan mengitari rak-rak yang berisikan minuman, Asha mengambil dua botol yogurt blueberry kesukaannya.
"Ma, masih lama?" tanya Asha dengan cemberut.
Mengerti dengan maksud pertanyaan anaknya, wanita paruh baya itu akhirnya membiarkan Asha berjalan-jalan sendiri tanpa harus mengikuti dirinya.
"Asal jangan pulang duluan, ya? Nanti kalau mama udah selesai, mama telfon kamu." pesan dari mama.
Asha mengangguk dan berterima kasih kepada mamanya, lalu ia meninggalkan mamanya dan pergi ke lantai atas dimana terdapat zona bermain disana. Gadis itu mengantre sebentar untuk mengisi ulang saldo game card miliknya.
Kini Asha berkeliling untuk mencari game apa yang akan ia mainkan terlebih dahulu, dan setelah beberapa waktu akhirnya Asha memutuskan untuk bermain Redeo King. Ini merupakan mesin pencapit boneka dengan ukuran besar, di dalamnya juga terdapat mainan tambahan.
Setelah men-tapgame card miliknya, mesin arcade tersebut langsung bisa digunakan. Asha mengarahkan penjepit mesin itu pada salah satu boneka wortel yang berada tidak jauh dari lubang yang mengeluarkan boneka tersebut. Namun, setelah beberapa kali percobaan dirinya masih tidak bisa mendapatkan boneka tersebut. Di tote bag miliknya kini hanya terisi oleh mainan-mainan random yang ia dapatkan dari mesin tersebut.
Gadis itu mendecak sebal karena menurutnya pencapitnya tidak bekerja dengan baik. Tetapi demi Layla, anjing kesayangannya, Asha mencobanya lagi. Untungnya di percobaan ke enam ini Asha berhasil mendapatkan boneka wortel tersebut.
Dirinya memekik pelan saat mengambil wortel lembut itu dari box yang berada di dekat kakinya. Ia tersenyum kecil memikirkan bagaimana reaksi Layla nanti, pasti akan sangat menggemaskan. Ia mengusak wajahnya pada plushie wortel itu dan memeluknya erat-erat.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Setelah Asha sadar jika ia mulai jadi pusat perhatian, ia langsung tersenyum malu dan meninggalkan tempat permainan itu, persetanan dengan game lainnya. Ia bisa datang di lain waktu. Ditambah kini mamanya sudah menelepon dan memberi tahu jika sudah selesai belanja.
Maka Asha harus kembali ke bawah untuk pulang, tetapi sayangnya di saat diri akan masuk ke tempat dimana ia dan mamanya belanja, Asha malah terjebak di kerumunan yang tidak tahu sedang memperebutkan apa.
"Al!" panggil seseorang dari belakang sana.
Asha menoleh dan menemukan mama yang berada di dekat salon dengan beberapa kantong plastik yang berisikan kebutuhan yang barusan dibelinya. Gadis itu menghela nafas panjang, untungnya ia tidak perlu berjuang menembus kerumunan ini. Ia langsung menghampiri ibunya dan menunjukan apa yang baru saja ia dapatkan.