10. Awkward

10 2 0
                                        


"I-itu, tadi malam.. I dreamed that you kissed me."

***

Bagus.

Demi tuhan sekarang Asha menyesal memaksa bertanya pada Jake. Seharusnya ia diam saja dan tidak usah kepo dengan urusan orang.

Seandainya ia bukan perempuan pemalu, Asha bisa saja berteriak pada Jake jika hal yang dikatakannya itu bukanlah mimpi. Tapi apa daya Asha hanya berani berteriak dalam hatinya saja.

Gadis itu memandang Jake yang kini sedang menundukkan kepalanya sambil memainkan jemarinya gelisah.

Asha merasa konyol karena setelah diingat-ingat, baru saja kemarin mereka mulai bertingkah seperti biasa tetapi kini karena tindakan bodoh Asha keduanya menjadi kembali canggung lagi.

"Gapapa."

"Huh?"

"Gapapa, gausah takut gitu. It's just dream, right?" ucap Asha menenangkan Jake.

Lelaki itu tersenyum canggung sambil mengangguk pelan.

"Maaf udah lancang karena mimpi kayak begitu." cicit Jake masih dengan posisi yang sama.

Melihat hal itu, Asha jadi ikut merasa bersalah karena pada dasarnya Jake tidak salah. Dialah yang seharusnya meminta maaf pada Jake karena telah melakukan hal tidak senonoh pada seseorang yang sedang tertidur. Akan tetapi egonya sebagai perempuan seakan tidak mengizinkan Asha untuk mengakui atas hal apa yang telah ia lakukan.

Pada akhirnya Asha hanya menepuk pelan bahu Jake sambil memberikan senyuman ringan. Sedangkan lelaki itu masih dengan posisi dan ekspresi canggungnya. Merasa keadaan tidak berubah, akhirnya Asha memutuskan untuk keluar sebentar, kemanapun. Yang penting gadis itu bisa menghindari Jake untuk sejenak, rasanya malu sekali atas perlakuannya semalam terhadap Jake.

Ia meninggalkan Jake dengan alasan ingin membeli sesuatu, respon dari lelaki itu hanya mengiakan perkataan Asha tanpa memberikan argumen apapun. Jake sendiri memilih kembali ke kamarnya bersama Layla yang mengikutinya.

Cuaca hari ini agaknya tidak terlalu baik, pasalnya angin berhembus cukup kencang hingga menerbangkan helaian rambut Asha dengan brutal. Gadis itu merapikan rambutnya sebelum mengikatnya dengan ikat rambut kecil yang berada di pergelangan tangannya, langkah kaki Asha membawanya ke super market yang berada tak jauh dari rumahnya.

Begitu pintu otomatis super market itu terbuka, dirinya di sambut dengan terpaan angin AC dan senyuman ramah beberapa pekerja yang sedang berlalu-lalang membawa barang.

Kini Asha menyusuri rak yang berisi jajaran kebutuhan wanita, tangannya mengambil salah satu brand pembalut yang biasa di pakainya. Tidak lupa juga membeli stok obat untuk menghilangkan rasa sakit saat datang bulan.

Selesai dengan kepentingannya, Asha beralih ke rak yang berisi camilan yang berada di sebelah jajaran rak khusus wanita. Gadis itu memilah beberapa snack dan memasukkannya ke keranjang belanja miliknya.

"Asha?"

"Jimmy?"

Keduanya bertatap sejenak sebelum memunculkan senyumannya.

"Hey! How are you?!" Sapa Jimmy excited.

Asha dan Jimmy berpelukan dan saling menepuk punggungnya satu sama lain, gadis itu juga bertanya hal yang sama setelah menjawab pertanyaan yang Jimmy lontarkan.

Out Of NowhereWhere stories live. Discover now