Seorang perempuan bersama temannya sedang duduk manis di Cafetaria. Mereka sedang mengobrol tentang tugas-tugas kuliah yang semakin menumpuk. Perkenalkan namanya, Elina Caitlyn Sarfaraz yang biasa dipanggil Elin. Dia memiliki seorang sahabat bernama, Hatsana Grizelle Siffin.
Mereka sangat dekat, sudah seperti saudara. Elin yang hanya memiliki kakak laki-laki, sering merasa kesepian di rumah karena kakaknya bekerja. Orang tua Elin telah meninggal 10 tahun yang lalu dikarenakan kecelakaan pesawat. Jadi Elin sering menginap di rumah Tsana.
“Eh tugas Lo udah selesai?”, tanya Tsana dengan memakan makanannya.
“Tugas yang mana nih? Soalnya tugas Gue masih segunung”, jawab Elin dengan santai.
“Sama aja kalo gitu, yaudahlah sepulang ini kita kerjain bareng”, ajak Tsana yang hanya dijawab anggukan oleh Elin.
Sepulang dari Cafetaria, Elin dan Tsana mampir membeli camilan. Walaupun sering nyemil, mereka tetap menjaga berat badan agar tetap memiliki tubuh yang bagus.
“Princess pulang! Mana red karpetnya?!”, teriak Tsana heboh.
“Astaga Tsana! Jangan teriak-teriak ini rumah bukan goa”, marah sang Mama.
“Hallo Tan, apa kabar?”, sapa Elin sopan.
“Eh ada Elin, baik. Kok jarang kesini, kenapa?”, tanya Mama Tsana akrab.
“Gak papa kok Tan sibuk ngerjain tugas”, ucap Elin.
“Yaudah yuk ke gazebo belakang rumah”, ajak Tsana dengan menenteng tas belanjaan.
“Kebelakang dulu Tan”, pamit Elin kepada Mama Tsana.
Setelah duduk di gazebo, mereka langsung fokus mengerjakan tugas kuliah masing-masing, walaupun jurusan mereka sama.
Selesai mengerjakan tugas, yang memakan waktu 3 jam itu mereka masuk kedalam rumah. Ternyata kakak dan papa Tsana yang sedang berbincang di ruang keluarga.
“Pa, Mama kemana?”, tanya Tsana ke papanya.
“Mama tadi keluar, pamitnya ke supermarket”, ucap papa.
“Ouh yaudah kalau gitu aku ke atas dulu sama Elin”, ucap Tsana dengan mengajak Elin.
Saat sampai didepan pintu kamar Tsana, Elin ditelpon seseorang. Elin izin ke Tsana untuk mengangkat telpon barusan.
“Hallo”
“.....”
“Oke, kalau gitu izinin aku nginep di rumah Tsana”
Elin langsung menutup telponnya. Kemudian Elin langsung masuk kamar Tsana. Elin mendengar suara gemericik air dari kamar mandi, jadi dia menyimpulkan kalau Tsana sedang mandi.
Menunggu Tsana selesai mandi, Elin menyibukkan diri dengan scroll Instagram dengan mendengarkan musik. Saat dirinya tengah fokus pada postingan-postingan yang aesthetik dan tenggelam dalam dunia musik, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar.
“Sebentar!”, ucap Elin dengan suara yang agak dikeraskan.
Saat membuka pintu ternyata kakak Tsana. Elin tidak pernah berbicara dengan kakak Tsana, jadi dia agak takut kepada lelaki yang ada didepannya saat ini.
“Ada apa kak?”, tanya Elin canggung.
“Kalian disuruh ke bawah buat makan malam”, ucap kakak Tsana datar.
Elin hanya menganggukkan kepalanya, kemudian masuk lagi. Saat masuk, Tsana selesai mandi langsung diajaknya untuk turun. Saat makan Elin berhadapan dengan kakak Tsana. Tatapan matanya yang tajam dan muka datarnya membuat Elin takut dan segan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge My Friend
General FictionPerempuan yang memiliki dendam dengan sahabat dekatnya. Karena sebuah masalah yang terjadi antara kakak-kakaknya, menjadikan ke dua perempuan itu saling berjauhan. Akankah mereka berdamai dengan keadaan atau malah saling membunuh satu sama lain? Sta...