Arzan Devian Sarfaraz

11 9 8
                                    

Elin pulang dari rumah Tsana sekitar pukul 6 pagi, karena pukul 8 ada jam mata kuliah. Saat ingin masuk rumah, Elin melihat kakaknya baru pulang bekerja. Jadi Elin menunggu kakaknya di depan pintu rumah.

“Kenapa sih kak Arzan selalu lembur?”, tanya Elin capek melihat kakaknya selalu pergi pagi pulang pagi.

“Ya karena banyak kerjaan di kantor Elin”.

“Aku tuh pengen gitu kakak kayak orang seumurannya yang udah nikah terus punya anak”, curhat Elin.

“Kamu gak usah mikirin itu yang penting kamu nikmatin hasil kakak kerja aja”.

“Terserah kakak! Tiap aku ngomongin soal pernikahan kakak selalu jawabnya gitu”.

Mereka langsung masuk kamar masing-masing. Setiap mereka ngobrol pasti akhirnya adu mulut. Elin sangat ingin menjodohkan kakaknya itu dengan sekretaris kakaknya. Tapi Elin takut kalau sekretaris kakaknya memiliki kekasih.

***

Dilain sisi Arzan ingin melihat adiknya menikmati hidupnya dengan hartanya. Arzan tidak ingin adiknya merasakan apa yang dirasakannya. Persaingan dunia bisnis sangatlah ketat dan kejam.

Arzan bahkan menutupi privasinya dengan sangat tertutup. Tidak ada yang mengetahui bahwa dirinya memiliki seorang adik perempuan. Yang orang kenal adalah Arzan pemilik D'Vian Company. Walaupun begitu Arzan juga memimpin perusahaan milik orang tuanya. Arzan dikenal sebagai sosok yang dingin dan kejam.

Arzan juga memiliki banyak musuh dalam dunia bisnis. Banyak saingannya yang mengincar orang terdekatnya. Arzan sebenarnya memiliki bodyguard untuk mengawasi adiknya. Elin tidak mengetahui bahwa dirinya diawasi oleh kakaknya.

Elin pun tidak mengetahui pekerjaan kakaknya yang dia tahu hanya kakaknya pembisnis. Padahal di balik itu semua kakaknya juga memiliki bisnis gelap. Arzan sangat ingin adiknya dapat melindungi dirinya. Saat mengobrol dengan adiknya, Arzan ingin mengungkapkan dirinya yang sebenarnya.

Arzan yang sudah tidak sabaran, langsung menuju ke kamar Elin. Elin yang saat itu juga menonton drakor langsung mempausenya.

“Ada apa kak?”.

“Kakak mau ngobrol penting sama kamu”, Elin merasa ada sesuatu yang ingin dikatakan kakaknya, karena tidak biasanya Arzan cerita hal serius.

“Yaudah masuk aja kak”.

Mereka langsung duduk di sofa yang ada di kamar Elin. Elin merasa ada sesuatu yang selama ini disembunyikan oleh kakaknya itu. Elin memang kerap kali menemui kakaknya berbincang tentang sesuatu yang ada di bisnis gelap.

“Kakak sebenarnya sudah cukup lama merahasiakan hal ini padamu, tapi kakak merasa kamu sudah waktunya tau tentang pekerjaan kakak. Jadi kakak mohon sama kamu, jangan benci sama kakak”, jelas Arzan dengan panjang lebar.

“Langsung aja kakak cerita”.

“Jadi kakak punya bisnis perdagangan pistol secara ilegal, mungkin sepertinya kamu sudah tau beberapa bisnis yang kakak jalani saat ini kayak minuman beralkohol dan properti. Kakak selama ini merahasiakannya dari kamu, supaya kamu nggak terjerumus ke dunia gelap. Kakak juga menjaga privasimu agar tidak diketahui oleh publik. Sekarang kakak mohon banget sama kamu buat belajar menembak sama karate”, cerita Arzan dengan memohon pada Elin. Bahkan tangannya menggenggam erat tangan Elin.

“Aku selama ini nunggu saat-saat kayak gini buat kakak terbuka hatinya. Aku sebagai adik hanya bisa buat nasehatin kakak ke jalan yang benar. Selama ini aku cuma butuh teman buat cerita dan sandaran, tapi kakak selalu lebih mentingin kerjaannya”, curahan hati Elin yang selama ini dipendamnya.

Revenge My FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang