Selamat membaca, semoga suka.
Seme: Suna
Uke: Osamu••••••
Osamu tak mengerti dengan apa yang dipikirkan oleh anaknya, bisa-bisanya anaknya melecehkan ayahnya sendiri.Sebenarnya tidak bisa dibilang pelecehan sih, anaknya mengaku bahwa dirinya mencintai sang ayah dan ayah pun tak keberatan bila dilecehkan.
Tapi tetap saja, itu tidak wajar. Osamu pusing dengan anaknya juga dirinya sendiri, kenapa juga dirinya menikmati sentuhan-sentuhan yang melanggar batas kewajaran itu?
Salahkan saja wajah tampan anaknya juga tatapan matanya yang begitu mengintimidasi, oh jangan lupa suaranya yang berat dan basah itu.
"Ayah." Suara itu, suara yang membuat bulu kuduknya merinding seketika, namun yang bikin merinding lagi adalah ketika sebuah tangan mulai menyentuh miliknya.
"Suna, jangan sekarang," lirih Osamu sangat tangan itu malah bermain-main dengan miliknya.
Suna adalah nama anaknya. Apa Osamu lupa mengatakannya? Suna itu anak tirinya bahkan tidak bisa dibilang anak tiri, dia hanyalah seorang tamu yang tinggal tetap di rumahnya.
Osamu mengambil Suna saat Suna sendiri sudah remaja, Suna menolak untuk diadopsi namun menerima jika ia tinggal bersama Osamu dan istrinya.
Yah, Osamu sudah menikah, mereka tidak punya anak karena istrinya menolak itu. Osamu yang sudah bucin pun hanya mengikuti saja dan memilih untuk mengambil Suna sebagai anak yang hanya bisa ia dan istrinya anggap tanpa bisa menjadikannya sebagai status.
"Tapi aku ingin." Tangan Suna kini berpindah ke belakang dan meremas bokong Osamu dengan lembut.
"Emmh ...." Serius, Osamu tidak sengaja mengeluarkan desahan itu dan sekarang ia menyesal karena desahannya malah membuat Suna menjadi-jadi.
"Ayolah Ayah, sebelum Ibu pulang dan memergoki dirimu yang sedang melakukan seks dengan anaknya sendiri."
Padahal Suna sudah berhenti meremas bokongnya tetapi Osamu masih saja mendesah karena ucapan vulgar dengan suara berat dan basah itu membuat dirinya terangsang.
"Cepatlah," jawab Osamu karena ia tahu bahwa Suna itu nekat orangnya.
Saat jawaban itu keluar segera saja Suna melumat bibir Osamu. Menghisap dan menjilat bibir yang sungguh kenyal dan manis, Suna semakin terangsang karena bibir itu.
Seharusnya pria tidak mempunyai bibir seperti itu, tapi Osamu malah memilikinya membuat Suna selalu ingin melumat bibir itu tiap detiknya.
Osamu mulai membalas lumatan itu, ia mencoba untuk mendominasi ciuman mereka namun tetap saja kalah dengan Suna.
Ciuman semakin memanas, bukan hanya bibir saja yang bermain namun lidah mereka juga sudah bermain. Saling mengecap rasa air liur satu sama lain, lidah mereka saling menari tanpa ada niat untuk berhenti.
"Emmh ... Suna." Osamu melenguh saat lidah Suna menyentuh dinding atas mulunya, nikmat yang dirasakan tanpa sadar keluar melalui lenguhan yang memabukkan.
Suna melepas ciuman itu setelah dirasa Osamu memerlukan oksigen, mata sipit namun tajamnya memandang setiap inci wajah Osamu.
Cantik, seksi, dan manis, ketiga kata itu yang bisa Suna deskripsikan kepada Osamu. Suna semakin cinta saja dengan ayah tirinya ini, rasanya ia ingin membuat Osamu dan ibu tirinya itu bercerai sehingga dirinya bisa memiliki Osamu seutuhnya.
"Ayah, boleh aku masukkan?" tanya Suna dengan suara berat karena menahan gairah.
Osamu menggeleng pelan. "Setidaknya tolong ingat ucapanku yang satu itu, jangan memasukkannya jika Ibumu masih berada di kota ini."

KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu Oneshoot
ФанфикHanya berisi cerita-cerita tentang ship bxb:) - Kagehina - Tsukiyama - Kuroken - Oiiwa - Daisuga - Ushiten - Sunaosa - Sakuatsu - Asanoya - Bokuaka - Levyaku - Kitaaran - Tanaenno - Semishira Yang mau req, sekitar ship ini aja yah:) nama yang duluan...