Haikyuu Oneshoot

Alpha dan Omega (Hinakage)

Selamat membaca, semoga suka.

Seme: Hinata
Uke: Kageyama

••••••
Kageyama selalu percaya bahwa dirinya adalah seorang Alpha. Jelas dari tinggi juga postur badannya yang sangat menggambarkan dirinya adalah seorang Alpha, memang dirinya kurang terhadap akademik, namun soal voli, jangan tanya lagi siapa jagonya.

Bukan hanya dirinya saja yang percaya akan hal itu, teman-temannya juga orang tuanya percaya akan hal itu. Karena kepercayaan yang begitu tinggi, Kageyama menolak untuk membawa atau melihat hasil tes tentang Omega dan Alpha.

"Kamu masih belum menemukan mate-mu, Bio?" tanya sang kepala keluarga di tengah sarapan mereka pagi ini.

Kageyama yang sedang menyantap roti isi miliknya hanya menggeleng sebagai jawabannya.

"Makanya jangan terlalu obsesi sama volimu, bersosialisasi lah dengan omega di sekitarmu." Sang Ibu menimpali.

Kageyama mendengus pelan. "Bagaimana jika omega-ku seorang pria?"

"Kami tak masalah dengan itu juga."

Kageyama mengangguk kecil, baguslah jika orang tuanya tidak masalah dengan itu. Jujur saja, walaupun belum menemukan mate-nya, bukan berarti ia belum menemukan orang yang disukai.

Orang yang Kageyama sukai itu pria, pria imut dengan senyuman lebar yang begitu manis, pria yang selalu ramah terhadap siapa saja, pria yang kecil dan memiliki rambut warna oranye. Pria itu adalah Hinata Shoyo.

Kageyama yakin kalau Hinata adalah seorang Omega, Kageyama akan membuat Hinata jatuh cinta dengannya.

••••
Seperti yang dilakukan di hari biasa, Kageyama juga para tim voli melakukan latihan seperti biasa.

Seperti biasa, tempat latihan mereka selalu berisik, entah itu dari bola ataupun dari tim voli yang berbincang-bincang.

Saat ini Kageyama mencoba mendekati calon mate-nya.

"Oi, Boge. Di minggu ini banyak Omega di sekolah kita yang sedang masa heat, kau harus perhatikan jadwalmu dan segera bikin surat izin."

Kageyama berkata sambil membantu Hinata yang sedang memasang net untuk latihan.

"Huh? Heat? Aku tidak heat," balas Hinata santai.

'Apa Hinata seorang Omega resesif?' pikir Kageyama.

"Lagipula sudah kubilang berulang kali kalau aku bukan Omega, aku Alpha," lanjutnya lagi.

Kageyama mencibir, "Mana ada Alpha pendek dan boge seperti dirimu."

Merasa tertantang Hinata menengok ke arah Kageyama dengan cepat, matanya berubah menjadi merah menyala.

Kageyama tersentak dengan itu, ia merasa terintimidasi seketika. Walaupun Hinata belum mengeluarkan feromonnya, tapi Kageyama sudah merasa didominasi oleh tatapan itu.

Hinata hendak mengeluarkan feromonnya sebelum senpai mereka ikut dalam obrolan mereka.

"Hoy, hoy, hoy ... Kageyama kau tidak boleh menganggu Hinata, minggu-minggu ini para Omega sedang mengalami masa heat, kau harus menjauh. Dasar Alpha mesum." Suga menarik Hinata menjauh.

Warna mata Hinata kembali seperti semula, ia mendengus pasrah pada Suga yang terus menarik dirinya menjauh dari Kageyama.

"Senpai, sudah kubilang aku bukan Omega," ujar Hinata dengan lemas, lelah harus berkata hal yang sama setiap saat tapi tidak ada yang percaya.