S3 - MLP| This is Journey

8.1K 909 311
                                    

Target vote tidak berubah. Jadi, jangan lupa untuk tinggalkan vote dan komentar😊




Setidaknya berikan apresiasi terhadap tulisan yang author buat 🥺




Sungguh.. merangkai kata agar dapat dinikmati sangatlah tidak mudah :')




Selamat membaca. Terima Kasih ❤️




||||||||||||||||||||||||||||||||||||




|||||||||||||||||||||||||





|||||||||||||||



By: avrG

^^

^^

^^








🌼🌼🌼



Diluar jendela sinar matahari merambat malu-malu dicelah sudut kecil kamar utama, menelusup pada dingin dinding yang tertahan penghangat ruangan hingga tak memecah dua jiwa yang bersatu dibawah selimut tebal. Pergulatan penuh gairah tertumpah kerinduan antar insan saling mencintai ini berakhir dengan kebahagiaan memenuhi setiap nadi.



Tak dipungkiri setiap kali kesalahpahaman atau cekcok bumbu rumah tangga yang terjadi menciptakan romansa intim pada akhir hari. Lalisa dan Jennie selalu berakhir menanamkan cinta lebih dalam pada diri masing-masing untuk keutuhan keluarga kecil yang telah keduanya bagun dan dijaga.



Lalisa dan Jennie sadar jika kehilangan setengah bagian terdalam dari jiwa, itu sama berarti hidup yang dijalani tak berbeda dari kehidupan dari jiwa yang mati. Keduanya diciptakan untuk saling mengisi hidup satu sama lain, sebanyak apa pun masalah dan kesulitan menghadang, keduanya berakhir saling menggenggam tangan satu sama lain lebih erat.



Kekuatan cinta kedunya semakin kuat terpatri, terbaca dari pelukan Lalisa mengerat pada perut Jennie yang hari demi hari kian membuncit, memberikan dekapan dari belakang seolah ingin melindungi sang istri dari segala hal yang menyakiti, termasuk diri sendiri.



Kebodohannya beberapa hari yang lalu tidak akan pernah lagi Lalisa ulangi, hatinya sudah cukup menderita menyaksikan Jennie menumpahkan air mata karena mulutnya yang tak berperasaan. Ia berjanji tidak akan membuat Jennie menangis, lagi. Wanitanya, Lalisa akan memembuat Jennie menjadi wanita paling bahagia, dengan menghabiskan waktu hanya untuk senyuman suka cita.



Sehingga sekali pun Jennie menginginkan jiwanya, Lalisa akan memberikannya dengan keikhlasan. Sang istri selalu menempatkan jelas posisinya ketika didalam rumah, memberikan seluruh perhatian untuk dirinya dan buah hati mereka.



Sang ratu yang tak tertandingi dan tergantikan, selalu menampakkan keanggunan dalam menghidupkan sayap-sayap kecil permata kehidupan, sebagai raja, Lalisa akan membersamai dan mempertaruhkan nyawa.



Jalinan jemari ramping Lalisa mengusap belly button Jennie saat masih dibawah alam sadar. Diluar ruang kamar samar tipis suara Ace yang sudah bangun dari tidur terdengar sedang bermain dengan segala hal yang bisa dimainkan diruang keluarga, tak ketinggalan hewan-hewan peliharaan yang mereka miliki juga nampaknya menemani, terbukti dari suara Yoojin yang memanggil nama kucing dan anjing milik mereka satu per satu, seakan mengabsen kehadirannya.



My Lovely Partner -SEASON 3-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang