S3 - MLP| Sweaty

10.7K 993 413
                                    

Target vote tidak berubah. Jadi, jangan lupa untuk tinggalkan vote dan komentar 😊


Setidaknya berikan apresiasi terhadap tulisan yang author buat ☺️

Sungguh.. merangkai kata agar dapat dinikmati sangatlah tidak mudah :')


Selamat membaca. Terima Kasih 😘


||||||||||||||||||||||||||||||||||||

|||||||||||||||||||||||||

|||||||||||||||

By: avrG

^^

^^

^^










🌼🌼🌼




Udara sejuk siang ini berbanding terbalik dengan ramalan cuaca yang disiarkan oleh televisi pada pagi hari. Cuaca panas ekstrem beberapa hari yang lalu sering kali terjadi terutama di negara yang memiliki 4 musim, maka tidak mengherankan jika perkiraan-perkiraan itu terkadang meleset.


Sepulang menjemput Ace dari sekolah Lalisa membeli mandu goreng pesanan sang istri yang tengah hamil. Sebenarnya Jennie bisa menggoreng sendiri, akan tetapi bayi didalam kandungannya menginginkan mandu goreng yang berada dikedai dekat gedung agensi.



Maka mau tidak mau, Lalisa membawa Ace ke Mapo-gu untuk membeli pesanan yang Jennie inginkan.


Lucu, dalam perjalanan pulang Ace meminta sang daddy untuk tidak membeitahu sang mommy jika selama didalam mobil menuju pulang ia menikmati tteokbokki pedas. Lalisa pun menuruti kemauan putranya dengan gelak lirih, seketika teringat dulu ketika memberikan Ace saus tteokbokki dan Jennie memarahinya. Mungkin karena itu pula bocah tampannya itu kini menyukai makanan pedas.


Hingga sesampainya digerbang rumah, Ace lekas menyeka bibir merah bekas saus tteokbokki dengan tisu untuk menghilangkan jejak. Upayanya cukup berhasil, terbukti sang mommy tidak bertanya apapun. Padahal sesungguhnya, Jennie mencium aroma saus tteokbokki ketika Ace mencium pipinya sesampainya dirumah.


Alhasil, Lalisa menjadi sasaran dari omelan-omelan sang istri karena membiarkan Ace memakan tteokbokki pedas. Bukan Jennie tidak membolehkan sang putra memakan makanan pedas, tetapi belum lama Ace mengalami kram perut karena terlalu banyak menikmati makanan pedas. Sehingga Jennie menjadi sensitif untuk hal itu.


Namun tidak membutuhkan waktu lama, dan bukan Lalisa namanya jika tidak bisa mengambil hati sang istri kembali. Rayuan serta gombalannya berhasil meredam amarah Jennie yang tak henti mengomel. Ditambah tawaran yang menggiurkan, yaitu Jennie bebas memilih barang atau sesuatu yang diinginkan. Seketika omelan-omelan yang dilancarkan berganti menjadi kerucutan bibir manja, dalam hitungan detik Jennie berubah layaknya bayi kucing yang menggemaskan.


My Lovely Partner -SEASON 3-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang