"Hah..... Bagaimana bisa gue nyasar sampe sini" Helaan napas frustrasi terdengar di dalam tenda, sejak tadi yang Reniana lakukan hanya jalan mondar mandir sambil menghela napas.
"Apa gue bunuh diri aja kali ya? Tapi kan dosa gue numpuk gimana dong, tapi gue juga GA MAU DI BUNUH MEREKA BEREMPAT" Teriak Reniana frustrasi, karena lelah berjalan mondar mandir terus akhirnya Reniana duduk di meja kerja nya.
Di dalam novel "Cinta Seorang Iris" Duchess Audelina Minerva Arcinia adalah sang dewi perang, karena semasa hidupnya hanya di habiskan di dalam medan pertempuran. Tidak seperti para Lady dan nona muda yang lainnya, jika mereka menyukai menyulam, berbelanja gaun, perhiasan bahkan belajar tata krama. Lain hal nya dengan Audelina dia hanya belajar berpedang, taktik peperangan, membaca buku militer bahkan pernah sampai ikut perburuan kekaisaran.
Meski begitu bukan berarti Audelina tidak paham tata krama, Audelina hanya tidak tertarik dengan gaun, perhiasan, acara minum teh dan perkumpulan para Lady di hubungan sosial. Karena itu lah banyak rumor buruk yang mengatakan Lady Audelina ini sebenar nya laki laki atau anak angkat Duke Marvis. Tapi karena rasa sayang Duke Marvis ke putri satu satunya berakhir lah dengan pernikahan politik. Pernikahan yang dimana atas dasarkan kertas tanpa cinta, Audelina akhirnya menikahi Duke Arcinia. Mulai dari sana lah Audelina belajar tata krama dll tapi tetap tidak bisa membuat Audelina tertarik.
Desas - desus pun mulai menyebar kalau Audelina ini sebenarnya tarik ulur dengan Duke Arcinia tapi, tetap saja Audelina tidak memperhatikan rumor nya yang berakhir di yakini para bangsawan lain jika itu adalah kebenaran nya. Pernikahan Audelina akhirnya berjalan selama 19 tahun dan sudah di karunia kan 4 anak laki laki.
1 tahun setelah si bungsu lahir suami Audelina meninggal akibat terbunuh di peperangan, mungkin karena ketidakpedulian Audelina, Audelina di juluki Queen without feelings. Bukan tanpa alasan para bangsawan menyebutnya begitu tapi, karena ekspresi datar yang Audelina keluarkan saat di pemakaman suaminya itulah yang membuat pemikiran para bangsawan semakin benar. Setelah pulang dari pemakaman yang Audelina lakukan bukanlah bersedih seperti yang keliatan nya tapi yang Audelina lakukan adalah melatih kemampuan berpedang nya.
Melihat Audelina pandai berpedang, akhirnya kaisar mengirimkan Duchess Audelina ke medan perang tempat suami nya meninggal. Tanpa ragu Audelina menerimanya setelah menerima pesan kaisar, Audelina pun segera berangkat keesokan harinya tanpa pamit ke 4 anak nya. Mulai dari sanalah Audelina jarang pulang kerumah dan selalu mengabaikan anak anak nya, mendapatkan pengabaian dari sang ibu akhirnya anak anak nya hidup tanpa kasih sayang dan bersikap dingin ke siapapun. Ujung kehidupan akhirnya Audelina pun di bunuh oleh ke empat anak nya dan mati dalam penyesalan karena tidak bisa memberikan kasih sayang seorang ibu, saat di pemakaman suaminya pun sebenarnya Audelina ingin menangis tapi, dia harus tetap tegar dan kuat agar bisa menopang kesedihan anak anak nya.
"Menyedihkan sekali, coba saja jika Audelina lebih terbuka pasti dia tidak akan mati dalam penyesalan mana salah paham semua lagi hubungan rumah tangga nya" Gerutu an Reniana keluarkan untuk Duchess yang jiwa nya entah kemana.
"Lagipula kaisar nya kok ga ngerti suasana sih, kan jadi tambah salah paham tu anak anak nya. Tapi its oke tujuan gue kesini pasti karena dewa mengabulkan keinginan gue buat jedotin tuh jalang iris"
"Sekarang gue bukan lagi Reniana Sari tapi Duchess Audelina Minerva Arcinia fighting Lina kita akan menuju cara menghancurkan anak marquiss itu" Audelina pun turun dari meja dan duduk di kursi kerjanya. Setelah menyiapkan kertas kosong dan tinta, Audelina mulai menulis surat beberapa lembar. Audelina ingin mengirim pesan ke kaisar untuk minta izin pulang dan untuk anak anak nya untuk pulang kerumah untuk berkumpul.
Setelah menyiapkan surat, Audelina mengikat kan surat nya di kaki burung dengan menyelipkan bunga kecil sebagai variasi. Selesai mengikat surat untuk kaisar Audelina pun, keluar dari tenda dan mulai menerbang kan burung nya.
"Nah terbang lah yang cepat karena aku ingin membawa hadiah untuk mereka juga" Ucap Audelina pelan.
Setelah melihat burung nya sudah pergi Audelina pun memanggil pelayan untuk menyiapkan makan siang nya. Audelina mulai mencari Gerald untuk mengirimkan surat untuk anak anak nya.
"Gerald kirim kan ke 4 surat ini untuk anak anak ku ingat jangan keliru karena aku ingin menyiapkan kejutan" Gerald pengawal yang masuk pertama ke dalam tenda tadi melihat surat nya dan mengangguk "Ya Duchess"
"Nah karena sudah beres mari kita masuk ke dalam untuk membuat rencana selanjutnya " Audelina pun mulai bersenandung ria, bahkan pengawal yang Audelina lewati pun merasa merinding.
'Duchess mengerikan sekali masa bahagia hidup di medan perang' batin pengawal syok.
Selesai makan Audelina pun mulai bertanya ke pelayan yang membereskan meja makan nya "Tanggal berapa sekarang?!" pelayan yang membersihkan meja makannya pun mulai mengernyitkan alis bingung, meskipun nyonya nya ini penggila perang tapi setidaknya tidak melupakan hal sekecil apapun tapi, karena tidak ingin membuat keributan dia menjawab "Hari ini tanggal 15 matahari bulan 2 romawi dan tahun 1567 kekaisaran nyonya"
Mendengar itu membuat Audelina bersemangat karena sebentar lagi tanggal 25 debutante istana akan di adakan dan di sana pula lah iris muncul, setelah berterima kasih ke pelayan tadi Audelina pun segera menulis rencana hidup nya meninggalkan pelayan yang syok mendengarkan perkataan nyonya nya.
Audelina pun segera menuju ke meja kerja nya dan mulai menulis dengan semangat untuk rencana hidupnya, setelah selesai menulis Audelina pun segera melihat dengan rasa yang puas dengan begini dia akan hidup sebagai Duchess pemalas yang kaya raya.
Rencana hidup
1. Mulai menghindari para tokoh baik karena kalau terlibat akan menyusahkan terkecuali jalang iris.
2. Mulai mengumpulkan kekayaan yang cukup untuk menikmati hidup.
3. Memberikan kasih sayang untuk ke empat pembunuh nya.
4 bertahan hidup.
"Ahahahahaha hidup yang nyaman aku datang " Selesai merapikan meja kerjanya dan menaruh kertas hidup nya di laci Audelina mengunci laci nya dengan sihir agar tidak bisa di buka sembarang orang. Setelah selesai Audelina pun segera berganti pakaian berwarna putih dan celana warna hitam, Audelina ingin mengetahui kekuatan tubuh baru nya ini dengan mencoba duel di barak ksatria.
Jangan lupa untuk tetap vote, koment and like ya
Kamis, 24 februari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became A Tyrannical Grand Duchess
Random[DROP] Judul Awal: Come Back To Life As The Grand Duchess Reniana Sari seorang gadis kantoran berenkarnasi ke dalam novel dan menjadi Grand Duchess kejam " Dimana aku? " Reniana melihat sekeliling dan menyadari bahwa dia sedang berada di tenda, seb...