3. Mendapatkan Anak Pungut

1.8K 231 4
                                    

Setelah menunggu selama 5 hari akhirnya Audelina mendapatkan izin dari kaisar, selama itu pula dia sibuk memikirkan hadiah apa yang akan dia berikan kepada ke empat putranya.

"Hadiah apa yang cocok untuk mereka ya?"

Gumam Audelina, sudah setengah hari Audelina mondar mandir hanya untuk memikirkan nya. Semakin dipikir Audelina makin bingung kenapa dia tidak menerima ingatan dari tubuh yang di tempatinya ini.

Karena setiap karakter utama yang di baca nya dulu pasti akan mendapatkan ingatan dari tubuh yang di tempatinya ini. Tapi, berbeda dengan nya kenapa dia tidak menerima nya?

Apa di perlukan syarat untuk mendapatkan nya?

Karena malas memikirkan yang sangat menguras otak nya, Audelina lebih memilih untuk membiasakan cara menggunakan sihir nya.

Karena tubuh yang di tempati nya ini seorang ibu dari para penjahat masa depan, Audelina memiliki batu yang terukir indah di tengah dada nya.

Batu itu di sebut Magic Stone. Batu yang mampu membantu penggunanya untuk menetralisir kan sihir di tubuh seseorang.

Magic Stone sama saja dengan inti kehidupan, karena jika batu nya hancur maka penggunanya akan mati. Magic Stone sama saja dengan ukuran sihir, semakin lemah sihirnya maka tidak ada seseorang memiliki nya sama seperti manusia biasa.

Dan semakin kuat sihir nya maka semakin pekat warna nya, sama seperti Audelina yang batu nya berwarna hitam pekat yang menandakan sihir kegelapan nya.

Meski begitu Audelina bukan penyihir karena dia seorang Swordmaster wanita pertama, bahkan Swordmaster bisa dihitung dengan jari.

Jika Swordmaster menggunakan pedang maka penyihir menggunakan cincin dan perlengkapan alat lainnya untuk menyeimbangkan dan menopang sihir nya.

Jadi tidak heran jika Audelina diikutsertakan dalam peperangan, memikirkan itu membuat Audelina bergidik ngeri membayangkan sebuah pedang yang tertancap di dadanya.

"Salam kepada Yang Mulia Duchess pelindung kekaisaran semoga anda selalu di berkati oleh dewa"

"Nyonya persiapan untuk kembali sudah siapkan kita bisa bergerak sekarang"

Ucap kepala pelayan dengan tegas.

"Ya kita berangkat pagi ini"

Balas Audelina, segera pelayan tersebut membungkuk dan pergi meninggalkan Audelina sendirian.

'Hahhh... Lebih baik aku memikirkan hadiah nya saat di perjalanan saja, siapa tau aku bisa menemukan sesuatu yang menarik'

Setelah bergegas bersiap Audelina segera menuju ke arah kuda yang sudah di siapkan, segera Audelina menuju ke arah pasukan.

"SEMUA NYA KITA AKAN KE WILAYAH CHAROS SAMPAI MATAHARI TERBENAM UNTUK BERISTIRAHAT, SEKARANG BERANGKAT"

Setelah mengumumkannya, Audelina menarik pengekang kuda dan berjalan diikuti bawahannya.

Di sepanjang jalan Audelina memikirkan alur novel, dia bertekad untuk mencari keenam penjahat laki laki tersisa. Audelina berpikir lebih baik dia merawat mereka.

Toh yang untung dia juga, sekalian cuci mata karena dia butuh asupan cogan setiap hari.

Bukan berarti bawahan nya jelek cuma bukannya lebih enak jika kita dikelilingi oleh banyak cogan? Yang bahkan bisa aja mereka menyerahkan nyawa nya dengan sukarela.

Memikirkan nya membuat seringai di bibir indah nya semakin lebar.





Sedangkan di tempat lain

I Became A Tyrannical Grand Duchess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang