5. Lamaran Dari Iris?

1.6K 212 6
                                    

Keheningan menyelimuti ruang makan, maid yang berjaga hanya bisa tersenyum meratapi suasana ruang makan yang tidak biasa ini.

Audelina tersenyum ke para anaknya, Kaiser bersandar di kursi meja makan, Steve memainkan sihir kegelapan nya, Renhard dan Ethan melayangkan tatapan permusuhan, dan Cael yang hanya menatap jengah pada pemandangan di depannya.

Waktu selesai makan sudah lewat 2 jam yang lalu, tapi belum ada satupun dari mereka yang berniat untuk keluar dari tempat menyesakkan tersebut, sungguh keluarga harmonis.

"Pelayan silahkan keluar"

Cael memberi perintah yang langsung di laksanakan para pelayan.

Ruangan yang awalnya hening makin hening setelah para pelayan keluar dan Audelina tidak menyukai Keheningan langsung berinisiatif memulai pembicaraan.

"Mulai hari ini kalian akan selalu bersama dengan Ethan anak pung- maksudnya anak ibu"

"Jadi belajar akrab lah dengannya"

Mereka semua menganggukkan kepala serentak.

Audelina mengeluarkan sesuatu dari bawah meja makan dan meletakkan semuanya di depan mereka.

Mereka yang melihat itu hanya mengernyit bingung, kenapa ada kotak disini.

"Ibu semua hadiah itu untuk siapa?"

Renhard memulai perbincangan kala semua saudara dan anak pungut di depannya tidak memberi pertanyaan.

"Ini semua adalah hadiah dari ibu untuk kalian, ibu harap kalian semua menyukai nya"

"Silahkan diambil Ethan juga ambil hadiahnya"

Steve mengambil hadiah duluan dengan canggung lalu disusul saudara nya yang lain.

Mereka mulai membuka hadiah penasaran.

Cael mendapat cincin permata berwarna biru yang diisi dengan mana.

Kaiser yang mendapat pedang hitam yang di tengah ganggang nya terdapat pita merah.

Steve mendapatkan buku sihir yang langka.

Renhard mendapatkan kalung spirit stone.

Dan terakhir Ethan dia mendapatkan surat rumah di ibukota kekaisaran yang harganya mencapai 100 jt gold.

Bahkan itu sanggup untuk biaya makan sampai mati untuk rakyat.

Ethan yang mendapat surat tersebut merasa khawatir, apakah ibu nya akan membuangnya.

Audelina yang melihat Ethan murung berdehem pelan.

"Ekhem kurasa kalian menyukai hadiah nya tapi, Ethan apakah kamu tidak menyukai hadiah mu?"

Ethan yang menjadi pusat perhatian para saudara nya pun tidak terlalu mempedulikan nya.

Mendengar suara lembut ibunya Ethan menoleh pelan ke arah ibu.

"I-ibu bagaimana bisa kamu memberiku tanah di ibukota, bukankah itu terlalu mahal"

Ethan menundukan kepala nya.

Entah kenapa Audelina seperti melihat telinga dan ekor anjing.

"Kemarilah Ethan"

Audelina mendudukan Ethan di pangkuan nya dan melanjutkan pembicaraan yang tertunda.

"Tidak apa-apa Ethan, itu hanya rumah di ibukota lagipula semua saudara mu juga mendapatkan rumah sendiri di ibukota"

"Semua saudara mu juga tidak keberatan benar kan nak?"

I Became A Tyrannical Grand Duchess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang