my daddy 12

16.5K 144 4
                                    

Hey gais aku gak tau lagi thank you banget buat kalian yang udh setia ama cerita ini dan maaf ternyata aku beneran sibuk sampe gak bisa up draf aku sekarang baru bisa semoga gak telat yah ayok ramein aku dah buat banyak draf tinggal up sampe lewat 10+ aku up langusng dehh Oke oke Oke lets go gaisss

••~••~••~••~••

Alan dengan tergesa-gesa berlarian menuju ruang makan. Setelah sampai akan melihat Tia dengan keadaan terbaring dan mulutnya berbusa, oh sungguh siapa yang tega melakukan ini kepada putrinya. Alan languang kembali ke kamar mengambil kunci mobil dan menggendong Tia. Alan melaju dengan kecepatan tinggi tidak perduli siapapun Tia klakson demi mencapai rumah sakit. Setelah 5 menit Alan sudah berada di rumah sakit yang tak jauh dari rumahnya. Segera Alan panggil perawat medis dengan tergesa-gesa

"MBAK MBAK ANAK SAYA "

"ada apa pak"

"MULUT BERBUSA ANAK SAYA "

Suster itu langusng menyuruh beberapa suster laki laki lainnya untuk menidurkan Tia di atas ranjang. Keadaan Tia bisa dikabarkan cukup baik hanya saja mulutnya berbusa itu pikir Alan. Alan berusaha berfikir positif.

Alan menunggu beberapa menit di luar. Setelah dokter keluar dan berkata.

"Pak Alan? " Mengulurkan tangan untuk berjabat tangan

"Iya saya " Menerima jabatan tangan itu "

"Gimana pak kondisi anak saya "

"Anak bapak ada depresi atau apa? "

"Tidak memang kenapa? "

"Di alat medis kami terdeteksi ada cairan berbahaya yang jika dibiarkan terlalu lama cairan ini akan merubah anak bapak menjadi biru biru nantinya"

"Oh Tuhan jadi bagaimana sekarang? "

"Untungnya tepat sampai bapak di rumah sakit telat sedikit yaa sudah terlambat"

Alan menangis tersedu

"Jadi saya boleh masuk kan? "

"Oh iya silahkan pak silahkan "

Alan mwmasuki ruangan melihat Tia terbaring lemas dengan beberapa alat medis,Oh sungguh jika bisa Alan ingin menggantikannya .

"Tiaa sayang"

"Daddy aaaa Tia kangenn jangan pergi lagi yah "

"Hm? Daddy dari tadi disini "

"Tadi Tia mimpi daddy sama mom pergi tinggalin Tia sama orang yang Tia gak kenal "

" Tia Tia mimpimu ada ada saja "

"Orang itu dad dia cewek rambutnya coklat, matanya biru, rambutnya di panjang bahu lewat sedikit, dia memakai barang branded dari atas sampai bawah. Tia takut daddy lihat dia yang sudah membawa pisau di tangan sebelahnya"

"Tiaa sayaang ini daddy oke udh kamu lagi sakit jangan banyak omong nanti makin sakit udh yah Tia sekarang bobo aja okee "

"Jangan tinggalin dad janji? " Memajukan jari kelingking

"Janjii sayang " Menerima jari kelingking ini

Tia yang tertidur lelap setelah acara mimpinya tadi membuat Alan harus selalu terjaga barangkali ada sesuatu dibutuhkan Tia saat bangun. Alan memandangi wajah Tia dia merasakan sangat adem saat melihat wajah Tia. Alan membelai pelan rambutnya mengecup keningnya, pipinya, hingga ke.... Bibir

Cup

Ciuman di bibir ini cukup lama Alan merasakan lembutnya bibir Tia dan merasakan nyaman saat berciuman dengan Tia. Setelah beberapa menit Alan tersadar dan melepaskan ciuman itu ia kembali ke dalam duduknya dan tidur di sebelah Tia walau terkadang terbangun  untuk melihat keadaan Tia. Sementara ini tanpa Tia ketahui saat Alan menunggu Tia tidur Alan menelepon Rendy.

my daddy ? [ on going ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang