"DADDY AUNCHH"
ternyata Tia sedari tadi mengalami keram di kakinya. (Emang dasar Tia beban buat panik aje)
"AP TIA KAGET "
"DADDY MY LEG "
Alan membantu Tia lepas dari keramnya
"Kamu ini ada ada aja lagian disuruh pake selimut bandelnya setengah mati "
"Dah bobo lagi diem deh Tia mau bobo"
"Tia serius pake selimutnya "
Tiba-tiba Tia memeluk Alan di pinggang "daddy diem aku mau bobo gak diem aku cium "
Pipi Alan merona sekaligus menannyan mengapa bisa Tia tau tentang ciuman dll
" Dari mana tau cium cium gitu "
"Dari om Rendy hehehe "
Batin Alan berkata "wah kampret lu ren awas aja gw bejek ampe jadi sambel elu"
"Kenapa daddy ada masalah? "
"Engga engga tidur aja Tia "
Dan mereka pun terlelap dalam alam bawah sadarnya bersama-sama
KRING-! KRING-!
Tia dengan lari lari mengangkat telefon itu
"Halooo"
"Halooo"
"Halooo"
"Kok gak ada yang jawab sih aneh" Ucap Tia mematikan telefon hanya baru bergerak sedikit telefon itu berbunyi lagi
"Haloo siapa yah"
Dengan suara berat orang di sambungan telefon Tia berbicara "buat Alan menyerahkan saham perusahaannya kepada saya maka akan saya bebaskan Alan "
"Apa si gak jelas lo daddy gw lagi tidur jg "
"Benarkah? Cek terlebih dahulu sayang "
Tia berlari mengecek dan ternyata benar Alan masi ada di kamar . Tia hanya menggangap angin lewat saja ucapan itu. Tia kembali menggosok gigi dan bersiap-siao lalu membangunkan Alan dan mereka pergi bersama ke urusan masing-masing. Saat diperjalanan terjadi macet luar biasa yang entah bagaimana bisa ini terjadi di pagi hari. Hanya saja mereka menunggu dan menunggu dan... Menunggu tetapi nihik mobil hanya bergerak sekitar 2 km dalam waktu 1 jam yang sudah pasti Tia terlambat pergi kuliah dia sudah mengabari temannya liya untuk mengabsennya .
"Maaf yah sayang karena daddy jadi telat ampe gak masuk gini"
"Bukan salah daddy kok gak apaa "
"Hehe "
"Tia mau maafin asalakaan"
"Apa Tia ? "
"Asalakan daddy lakuin kayak waktu itu daddy taro bibir di bibir aku terus bibirnya aku basah akuu mauu"
"TIAA RENDY NGOMONG APA AJA SIH"
"eoh? Om Rendy? Gak ada kok aku cmn suka aja enak "
"Enak enak enak jidatmu gak gak "
"Daddy ayoklaaa "
"Tia-! " Ucap akan tegas
Tia mengecilkan nyalinya dia takut Alan marah karena jika Alan sudah marah maka semua kebaikan orang tak ada gunanya. Alan merasa bersalah melihat tua menunduj lemas
"Yaudah iya "
"SERIUS DAD? " Ucapnya dengan mata binar
"Iya "
KAMU SEDANG MEMBACA
my daddy ? [ on going ]
Teen Fictionhaloo aku buat cerita ini untuk 18/21+ yaaaa jadi tolong bijak dalam memilih okeeee please give me vote biar makin semangat up nya JANGAN LUPA FOLLOW YAH 🙏🏻🙏🏻 halo semua saya Tia hari ini hari dmn saya lulus dari perkuliahan saya dimana saya a...