03 : melihat masa depan

100 23 2
                                    

Di tengah perjalanan, dalam sebuah mobil mewah milik Min Yoongi. Keadaan terasa ramai karena ocehan Kim Taehyung akan rasa penasarannya pada negara bagian Eropa tengah yang akan mereka kunjungi itu.

"Apa pemandangannya indah? Apa lebih indah dari Seoul? Apa kota itu juga punya menara tinggi seperti Namsan? Apa aku bisa mendapatkan Japchae atau Hotteok disana? Kau kan tahu Kookie, kalau lidahku hanya selera pada makanan Korea. Bagaimana jika disana nanti aku kelaparan? Masa aku ngemil snack terus? Apa disana juga menyenangkan? Apa.."

"Berhenti bicara atau kau mau ku turunkan disini." Jungkook berucap dingin.

"O-oke. Aku diam."

Dari tempat kemudi, Min Yoongi justru malah tertawa, terdengar datar dan hambar. "Kau tau Kook? Aku sangat yakin kau tidak akan kesepian jika kau bersama Taehyung. Dia lumayan lucu."

"Kau juga diam Hyung!"

..

"Tetaplah disini! Jangan kemana-mana!" Perintah Jungkook kepada Taehyung.

"Memangnya Kookie mau kemana?"

"Tunggu saja!"

Sisanya, Taehyung hanya bisa melihat punggung Jungkook dan Yoongi hilang di balik gerbang besar menjulang tinggi itu.

Tanpa sengaja rungunya mendengar sebuah suara dari luar mobil; Taehyung cukup peka untuk mendengar bahwa itu adalah suara orang menangis.

Taehyung yang notabenenya gampang penasaran, maka sejenak ia melupakan perintah Jungkook begitu saja.

"Kenapa menangis?" Tanya Taehyung saat berhasil menemukan entitas orang menangis itu.

Hanya seorang anak laki-laki dengan pakaian lusuh dan kumal, berjongkok dibawah pohon seorang diri dan terlihat cukup miris jika diamati.

Tempat ini memang tidak seramai jalanan dekat rumah Tuan mudanya, lebih banyak pepohonan tapi masih ada beberapa yang entah bangunan apa. Taehyung tak tahu.

Cukup lama menunggu, tapi anak itu tak jua menjawab, bahkan tak pula menghentikan tangisannya. "Siapa namamu?" Tanya Taehyung lagi.

"Hiko." Jawabnya disela isakan tangis.

"Dan aku Kim Taehyung. Kalau aku boleh tahu kenapa Hiko menangis?" Taehyung ikut berjongkok, berniat mensejajarkan diri dengan anak itu lalu mengelus lembut rambut kusutnya.

"Aku lapar, sejak kemarin aku belum makan apapun."

"Kasihan sekali, kau tau tempat makan terdekat disini dimana?"

"Iya."

..

Berakhir dengan Taehyung yang membawa bocah laki-laki bernama Hiko itu ke sebuah rumah makan terdekat; membelikan banyak makanan untuk ia makan bersama-sama.

"Orang tuamu kemana?" Tanya Taehyung ditengah mereka melahap makanan.

"Sudah meninggal. Kalau kau?"

"Oh maaf." Taehyung menatap bocah laki-laki itu dengan raut bersalah.

"Tak apa-apa."

1001 Our CenturyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang