Chapter 07

10.9K 1.2K 17
                                    

"jangan lakukan apapun, tetap pada posisi" ucap pria dibalik earphone.

Saat Ashley menempelkan plester, Patricia ditarik sangat kuat hingga menabrak seorang pria.

Patricia menatap pria itu menatap ketakutan lalu meronta-ronta minta di lepaskan.

"Lepaskan, lepaskan, apa yang kau..."
Pria itu telah menyeret Patricia pergi dengan cepat.

"Gadis jalang, ikut denganku karena sekarang kamu milikku" ucap pria itu dengan senyum cabul "ayo pergi, paman akan memuaskan mu"

Ashley menyipitkan mata dan saat akan mengikutinya terdengar suara senjata, Ashley membeku sebab yang dia tahu dia negara B melarang Masyarakat biasa memiliki senjata.

Ashley tersadar dan mengikuti gadis yang sudah menghilang dari pandangannya. Dia mengikuti suara gadis itu hingga ke atap, namun ketika sesampainya di sana dia melihat beberapa pria memegang senjata menghalangi di pintu. Dilihat dari fisik dan gaya memegang senjata, mereka pasti dari kepolisian atau dari tentara.

Terdengar suara bergetar gadis tadi "kumohon, lepaskan.... aku"

Bentak pria itu dengan kasar "diam, atau ku bunuh kamu"

Ashley berlari masuk kedalam kamar pribadi di depannya dan disambut dengan beberapa pria yang sedang bercumbu dengan seorang wanita.

"Keluar brengsek, berani-beraninya mengganggu kegiatanku"

Ashley tidak memperdulikan pria itu lalu bergegas ke jendela dengan tergesa-gesa, semua orang dalan ruangan itu di kejutkan dengan aksi Ashley selanjutnya.

"Sialan, siapa pemuda gila itu? Dia mencari kematian" umpat seorang pria dengan kasar.

"Apa yang dia lakukan? Apa sedang apa syuting film?"

"Kurasa tidak, di tidak menggunakan pengaman"

Ashley memanjat ke atap 8 lantai itu, saat semua beberapa pria bertubuh kekar itu melihat seorang pemuda memanjat dan kini berjalan perlahan ke arah pria yang menodongkan senjata di kepala gadis itu.

"Apa yang dia lakukan? Dia bisa membuat nyawanya dan gadis itu melayang"

"Bos, bagaimana ini? Apa yang harus kami lakukan?" Ucap seorang pria kekar meminta instruksi pada orang di balik earphone.

"Jangan lakukan apapun, tetap pada posisi" ucap pria dibalik earphone itu.

Pria itu menatap monitor yang menampilkan kejadian itu, dia menyadarinya namun orang-orangnya tidak.

Pemuda itu memberi kode untuk berhenti bergerak. Dia bukannya bermain-main dengan nyawa namun melihat dari gerakan menyelinap nya yang ahli dan kode itu tidak semua orang biasa tahu.

Dan yang membuat dia yakin adalah tatapan mata biru laut itu, menatap ke arah kamera didepan seakan memberitahu untuk mempercayainya.

Ashley sedang berpikir, jika dia langsung menyerang pria itu berarti gadis itu akan terkena dampaknya dan kemungkinan terburuknya dia terluka, namun jika dia menarik garis itu kemudian menyerang maka pria itu memiliki kesempatan untuk bergerak menyerang mereka terlebih dulu. Dilihat dari tatapan pembunuh Dimata itu dia yakin itu buka tatapan orang biasa.

Kalau dugaannya tidak salah pria itu pengedar narkoba atau penjual senjata ilegal.

Dan disini Ashley bergerak cepat dan menarik gadis itu dengan cepat kedalam pelukannya lalu menyamping agar peluruh pria itu tidak mengenai organ vitalnya, pria itu terkejut lalu menembakkan peluruh ke arah keduanya dan bersamaan dengan tendangan kuat dari Ashley.

Beberapa pria bertubuh kekar itu terkejut sesaat namun reaksi yang sudah ditanamkan dalam diri mereka sejak lama langsung melepaskan peluruh mengenai tangan dan kaki pria itu.

Mereka dengan cepat pergi menangkap pria itu.

Sedangkan Ashley masih memeluk erat gadis yang bergetar dengan derai air mata dalam pelukannya.

Samuel Smith tiba setelah kejadian dan dihadapkan dengan adegan didepannya. Dia menatap dingin pada keduanya yang sedang berpelukan erat. Dia merasa hatinya remuk dan dia ingin menghancurkan sesuatu.

Dia merasa buruk karena disaat Patricia membutuhkannya dia selalu terlambat.

Tubuh Patricia itu bergetar hebat selama selama beberapa saat, namun dia merasakan cairan hangat mengalir mengenai tangannya yang memeluk erat pria itu.

Patricia menjauhkan tubuhnya lalu menatap lengang berdarah pemuda itu, dia sangat terkejut hingga kakinya lemas.

Dia mengulurkan tangannya yang bergetar "kamu... Kamu... Tanganmu... Kamu terluka, bagaimana ini?" Tanya Patricia dengan suara bergetar. Dia sangat panik dan khawatir.

"Permisi, saya akan mengantar kalian berobat ke rumah sakit" ucap seorang pria kekar yang kini berdiri disampingnya.

"Iya, ayo pergi ke dokter" ucap Patricia dengan cepat lalu memapah tubuh Ashley.

Ashley tersenyum kecil "ini bukan apa-apa, aku baik-baik saja" ucapnya untuk menenangkan gadis kecil yang sangat panik itu.

"Ah bagaimana bisa baik-baik saja, itu pasti sakit sekali" ucapnya lalu menatap pemuda itu dengan mata merah, air matanya telah membendung disudut.

"Baiklah" ucap Ashley karena tidak tega dengan gadis itu.

Dan benar saja, ternyata pria itu seorang pengedar narkoba. Dia pengedar yang selama ini selama ini dicari, dan dia pengedar narkoba dibawah bos narkoba paling kuat diperbatasan antara negara A dan Negara B.

****

Pemeran utama prianya udah muncul ni, chapter selanjutnya bakal ketemu langsung sama Ashley loh.😊

Jangan lupa vote nya 🙏

Disguise Of A Girl Into A BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang