" ingat, mulai hari ini kamu seorang pria " ucap wanita itu sambil memeluk gadis kecil dengan berurai air mata.
Sejak pembicaraan dengan ibunya itu, hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat, bagaikan neraka.
Tetapi demi Keselamatan ibu dan adi...
Tatapan Louis Wilson sangat gelap saat melihat darah dari luka di lengan Ashley yang belum juga berhenti.
Ashley dengan wajah pucat nya melirik ' ada apa dengannya? Kali ini apa salahku? Ah benar, dia orang gila kebersihan pasti marah karena darah ku mengotori mobilnya'
Ashley melepas jasnya lalu menutup lukanya. Sungguh kesalahpahaman yang sangat parah.
Louis Wilson telah menebak pikirannya, tetapi dia lebih penasaran dengan seberapa dalam lukanya hingga mengeluarkan begitu banyak darah. Dilihat dari wajahnya yang seputih kertas, mungkin saja dia kehilangan semua darahnya.
Louis Wilson yang Ashley Katai gila kebersihan tiba-tiba mengulurkan tangannya yang kokoh lalu menyisir rambut Ashley yang basah oleh keringat di dahinya.
Ashley terkejut sesaat dan kembali rileks lalu tersenyum kecik "terimakasih kakak. Aku ingin tidur sebentar, bangunkan aku setelah sampai rumah sakit" ucap Ashley dengan suara lema.
Sebenarnya dia tidak tertidur, menutup mata hanya karena merasa sedikit pusing. Dia menutup mata namun dia tidak tertidur dan tetap terjaga, justru karena Ashley dalam keadaan terlemahnya maka penjagaannya lebih tinggi dari biasanya.
Itu sudah ditanamkan dalam diri mereka yang selalu menjalankan misi berbahaya.
Louis Wilson mengerutkan keningnya tanpa menjawab "lebih cepat" perintahnya pada sekertaris Keith saat melihat Ashley telah menutup mata.
Sekertaris Keith menambah laju kecepatannya, yang seharusnya menempuh 20 menit menjadi 10 menit.
Mereka telah sampai rumah sakit dan Ashley sedang dijahit lengannya yang terluka, tapi dokter dan perawat terkejut karena dia kehilangan begitu banyak darah sedangkan lukanya tidak begitu dalam.
Ashley harus tinggal di rumah sakit untuk merima transfusi darah, sementara Ashley sedang istirahat Louis Wilson berdiri di samping ranjang sembari mengawasi tidur Ashley.
"Siapa kamu sebenarnya?" Ucapnya dengan suara lemah.
Apa yang telah dia lalui selama 18 tahun hidupnya sehingga membuatnya begitu tenang saat menghadapi semua itu, bahkan ditemukan mayat yang terdapat dua luka tembak di ruangan samping dia berada terakhir kali dan itu pasti perbuatan pemuda di tempat tidur.
Itu hanya dugaan Louis Wilson karena ruangan Ashley berada tepat di samping ruangan lain mayat itu berada.
Yang membuat Louis Wilson begitu yakin karena ekspresi paniknya saat kembali, dan dia menanyakan keberadaan Mary saat melihat Louis Wilson dan Robert Wilson berada dalam ruangan acara.
Sebenarnya Ashley menyadari kedatangan seseorang ke dalam ruangan tapi saat mencium bau familiar itu dia kembali tertidur.
Ashley tahu orang seperti Louis Wilson bukanlah seseorang yang akan peduli dengan sesuatu yang tidak begitu penting.
Tiga puluh menit kemudian... Louis Wilson yang sedang membaca beberapa dokumen di sofa mendongak ketika mendengar suara orang mendorong pintu terbuka dari luar.
Brielle tidak menyadari keberadaan sosok Louis Wilson di sudut ruangan yang menatapnya, dia dengan cepat berjalan ke arah ranjang dengan langka besar namun tetap mempertahankan keanggunannya.
Dia mengulurkan tangannya mengelus wajah Ashley dengan lembut lalu turun kebawah lengannya yang dibalut perban, dia menatap dengan tatapan sakit hati.
Louis Wilson menatap dengan mata hitam seperti jurang tanpa dasar itu, dia mengerutkan alisnya saat melihat perlakuan Brielle pada Ashley. Entah kenapa dia tidak menyukai putri Brielle ini, apa yang dia lakukan dengan adik laki-lakinya?
Brielle duduk dengan anggun dan elegan "Heii... Kamu telah berjanji padaku, kenapa kamu begitu keras kepala?"
Meraih tangan kiri Ashley yang tidak terluka, dia mencium dengan lembut.
"Kamu akan kesal jika tahu aku mencium mu" Brielle tertawa kecil.
Brielle mengangkat tubuhnya untuk menanamkan ciuman pada dahi Ashley, namun tiba-tiba terdengar suara orang lain dalam ruangan itu.
"Putri Brielle"
Dia terkejut mendengar suara berat yang datang dari belakangnya, dia berbalik dengan anggun lalu tersenyum elegan walaupun tidak bisa menutupi wajah terkejutnya.
Dia malu karena ditangkap sedang mencium adik laki-laki seseorang.
"Ah aku tadi melewati jalan ini sehingga aku singgah untuk melihat keadaannya" ucapnya dengan senyum lembut.
Louis Wilson bagaimanapun tetap tanpa ekspresi, bahkan berbicara dengan seorang putri sekalipun dia selalu berwajah dingin.
Mereka bertukar kata beberapa saat lalu Brielle pergi dengan enggan.
Ashley membuka matanya lalu menatap pintu yang tertutup "kakak, siapa yang datang kemari?
Louis Wilson mendekatinya lalu memeberinya air, Ashley menerimanya dengan senyum cerah.
"Terimakasih kakak, kamu baik sekali" ucapnya dengan senyum nakal.
"Jika ingin berterimakasih makan jangan lakukan hal berbahaya lagi, kamu bukan sedang syuting menjadi pahlawan super" saat mengucapkan itu Louis Wilson terlihat sangat berbahaya.
"Uh kakak, aku tidak bisa hanya duduk diam saat bertemu dengan kejadian seperti itu" ucap Ashley dengan senyum bersalah yang disengaja.
"Jika lain kali kamu melakukan sesuatu tanpa berpikir, aku akan segera mematahkan kakimu" ucapnya dengan seringai namun mengancam.
Wajah Ashley berkedut lalu tersenyum "kakak, siapa yang datang saat aku tertidur?" Ucap Ashley mengubah topik.
Louis Wilson menatapnya dengan dingin "jaga jarak dengan putri Brielle"
Dari ucapannya, Ashley sudah tahu siapa yang datang kemari.
"Ah, aku tidak begitu dekat dengannya" Ashley berbicara seakan tidak mengenal Brielle.
"Jika aku melihat kamu mendekatinya aku akan mematahkan kedua kakimu" Louis Wilson menatap dengan ancaman.
Ashley tersenyum nakal "kakak, kenapa kamu begitu menentang kedekatan ku dengannya? Kamu cemburu? Kamu menyukainya?"
Louis Wilson menarik nafas panjang lalu menghembuskan dengan pelan "omong kosong, aku tidak ingin makhluk merepotkan di sisku"
Ashley menaikan sebelah alisnya dengan senyum nakal "ayolah kakak, kali ini kamu tidak bisa bersembunyi dariku"
Louis menatapnya dengan mata hitamnya yang misterius, sebenarnya daripada menyukai Brielle, dia lebih tidak menyukai Brielle yang mendekati Ashley.
Anak nakal itu hanya boleh dekat dengannya, tidak dengan orang lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**** Tuh kan? Sih Louis tu sukanya sama Ashley 🤭
Teman-teman pembaca semuanya, ayo dukung author dengan cara berkomentar dan beri vote nya biar author lebih semangat nulisnya😊🙏
****
Maaf ya author baru up sekarang, soalnya lagi banyak tugas kuliah🙏