Chapter 22

7.5K 904 57
                                    

Puteri Brielle melangkah mendekati Ashley, mereka begitu dekat hingga seseorang tidak bisa berdiri diantara keduanya.

"Sean" panggilnya dengan lembut, lalu meletakkan kepalanya pada bahu Ashley.

"Kemana saja kamu selama ini? Aku mencari-cari kamu tapi tidak ketemu" ucapnya dengan suara parau.

"Brielle, saat itu sangat mendesak" ucap Ashley sembari mengangkat tangannya menepuk lembut punggung Puteri Brielle.

"Kamu... Hal mendesak seperti apa yang membuatmu pergi tanpa memberitahuku? Bahkan kamu..." Puteri Brielle tersedak dengan air matanya.

Dia memeluk Ashley dengan erat, Ashley bisa merasakan basah pada kulit bahunya.

"Kamu... Sean Ka-mu jahat, kenapa kamu meninggalkanku? Bahkan tidak memberitahuku kemana kamu pergi, aku mencari mu kemana-mana, satu tahun ini aku begitu tersiksa" ucapnya dengan menahan agar suara tangisannya tidak pecah.

Ashley memeluknya sembari menepuk lembut punggungnya. Tanpa disadari keduanya, Louis Wilson telah mendengar semuanya dari balik pintu yang sedikit terbuka.

Dia tidak menyangka jika keduanya memiliki hubungan yang begitu dalam, entah kenapa Louis Wilson merasa begitu tidak nyaman.

Dadanya sesak dan terasa sakit seperti ditimpa batu besar, dia kesusahan bernafas.

Perasaan itu muncul kembali, namun kali ini berbeda dengan waktu itu namun bereaksi pada orang yang sama.

Apa semua ini? Apa dia terkena serangan jantung atau ada penyakit? Atau kurang tidur?

Puteri Brielle menempel sempurna pada Ashley, dia bisa merasakan dada Puteri Brielle yang menekannya begitu kuat.

"Brielle" Ashley ingin melepaskan pelukan mereka namun Puteri Brielle semakin erat memeluknya.

"Kali ini, jangan dorong aku" ucapnya dengan suara serak.

"Baiklah, tapi ayo kita mengobrol di sofa"

Satu tahun lalu Ashley sangat terkejut dengan pengakuan Puteri Brielle, ingin menolak namun takut menyakiti perasaannya tapi jika tidak menolak dia seperti memberi harapan pada Brielle. Jadi Ashley hanya memberitahu jika dia seorang gadis, namun Brielle mengatakan dia mencintai Ashley terlepas dari gendernya.

Dia mengungkapkan perasaannya pada Ashley walaupun dia tahu jika Ashley itu seorang gadis, namun dia tidak memperdulikan semua itu karena dia begitu mencintai gadis tampan itu.

Ashley menunjuk Puteri Brielle ke sofa, setelah duduk Brielle menatap Ashley tanpa berkedip "kamu sudah dewasa, tinggi mu bertambah, tubuhmu lebih besar dari satu tahun lalu, dan kamu semakin tampan tapi sayang bukan milikku" kalimat terakhir Puteri Brielle ucapkan Engan senyum pahit.

Ashley meraih tangannya "aku temanmu" ucapnya dengan serius.

Puteri Brielle tersenyum masam "kamu tahu aku menginginkan lebih"

Ashley tidak bisa berkata-kata, jawabannya selalu itu.

Louis menatap mereka dengan tidak percaya, ternyata mereka berdua telah lama saling mengenal dan Puteri Brielle menginginkan adik laki-lakinya.

Seorang putri raja yang bisa mendapatkan pria manapun, namun dia malah menyukai adik laki-lakinya yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas.

Setelah mengobrol beberapa saat, Ashley dan putri Brielle keluar bersama untuk mengikuti acara potong kue Robert Wilson.

Ashley meminta agar putri Brielle kembali terlebih dahulu, dia akan menyusul setelah merapikan diri.

Pria yang sedang bersembunyi dibalik pintu ruangan sebelah tidak menyadari jika Ashley telah berdiri didepan pintu.

Disguise Of A Girl Into A BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang