Donghyuck lagi-lagi berdecak. Entah sudah pohon keberapa yang menjadi korban pukulannya.
"Hanya mahluk bodoh yang meninju pohon karena urusan hati." Celutuk jeno yang entah muncul darimana.
Donghyuck yang mendengarnya pun berdecih dan menatap malas ke arah slave kekasihnya tersebut.
"Kau mengataiku bodoh?!" Sewot donghyuck.
Bukannya menjawab jeno malah menggedikan bahunya acuh dan berencana pergi melaksanakan tugas sang master hingga donghyuck lebih dulu menghentikannya.
"Renjun, dia baik-baik saja kan di dalam?" Tanya donghyuck.
"Kalau kau penasaran kenapa tidak bertanya saja padanya?" Jawab jeno.
Bukannya menjawab donghyuck malah membuang nafasnya yang membuat jeno memutar matanya jengah.
Hampir lima bulan semenjak perang memperebutkan hybrid demon vampire. Dan selama itu juga pasangan vampire bangsawan yang merupakan masternya dan kekasih hybridnya itu bertengkar sebanyak enam kali dengan masalah yang sama.
"Lagi?" Tanya jeno dengan suara sedikit meninggi.
"Kalian itu sepasang kekasih atau musuh sebenarnya?" Bingung jeno.
Donghyuck yang mendengarnya pun terkekeh pelan. Namun wajahnya terlihat menyendu.
"Itu juga yang ingin aku tanyakan." Lirih donghyuck.
"Sepertinya renjun tidak benar-benar mencintaiku. Dia hanya bertanggung jawab karena sudah mengubahku menjadi hybrid demon vampire." Celutuk donghyuck.
Jeno yang mendengar kalimat tersebut menghela nafasnya. Jika kalimat itu sudah terlontar artinya ia harus bersiap untuk menjadi pendengar keluh kesah pasangan yang sering membuatnya sakit kepala beberapa bulan belakangan ini.
"Cih, asal kau tau menurutku razio itu sangat mencintaimu dan benar-benar tergila-gila padamu. Tapi caranya saja yang beda." Ujar jeno dengan nada sewotnya.
Donghyuck yang mendengarnya pun menaikan salah satu alisnya. Biasanya vampire di depannya itu hanya akan menasehatinya dan mendengar keluhannya. Ia tidak pernah menyangka kalimat itu keluar dari mulut jeno.
"Huh?"
"Kau tau, rasa cinta razio itu seperti 'aku rela berubah dan melakukan apapun untuk kenyamananmu' semacam itu." Jelas jeno lagi.
"Apa maksudnya?" Bingung donghyuck. Jujur terkadang, ah bukan terkadang. Tapi hampir setiap kalimat yang dilontarkan jeno sering tidak bisa dicerna oleh otak donghyuck.
"Ck, asal kau tau razio sebelum bertemu denganmu dan setelah bertemu denganmu itu seperti dua orang berbeda yang bertolak belakang." Ujar jeno mulai sedikit emosi.
Dirinya sudah sangat muak akan kisah percintaan sang master dan sang hybrid demon vampire yang sepertinya tidak ada ujungnya.
Donghyuck menaikan salah satu alisnya dan menatap penuh selidik ke arah vampire di depannya.
"Kalau kau tidak percaya tanya saja leon." Ujar jeno saat merasa donghyuck meragukannya.
"Razio itu seorang vampire bangsawan berhati dingin, berdarah dingin semua yang ada di dalam dirinya itu dingin." Jelas jeno dengan lantang.
"Dia tidak peduli akan sekitarnya, baik itu bangsawan, vanclont, bahkan keluarganya sendiri. Yang dia pedulikan hanya dirinya sendiri."
"Bahkan 50 tahun pertamaku menjadi slavenya benar-benar sangat menyeramkan dan sangat-sangat sulit. Untuk menatap matanya saja aku tidak berani."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Origin : Siege ✓
FantasyMereka pikir semua yang terjadi pada akhirnya berakhir. Namun ternyata dugaannya salah. Hanya ada satu yang menduduki kursi pemimpin bangsa vampire. - The Origin Sequel - [Hyuckren] 🦊 × 🐻 Warn⚠️ BxB!! Lil bit🔞 Mpreg Fantasy (Vampire) Start : 25...