Section eight

3.4K 468 18
                                    

Renjun mengerutkan keningnya saat mendapati sosok dhampire sombong yang sangat ia hindari tengah berdiri di depannya dengan tatapan datarnya.

"Kalian ingin terus-terusan melempar tatapan membunuh atau bagaimana?" Tanya donghyuck.

Sedari tadi kekasihnya dan sosok yang sudah ia anggap kakaknya sendiri itu tengah melemparkan tatapan tajam ke arah satu sama lain.

Minhyung yang mendengarnya pun menghela nafasnya. Ia harus menurunkan egonya sedikit.

"Aku...aku ingin bertanya beberapa hal. Dan mungkin...membutuhkan bantuanmu." Ujar minhyung yang membuat renjun mengangkat salah satu alisnya.

"Kau bisa sopan juga ternyata." Sindir renjun yang membuat minhyung melemparkan tatapan tajamnya.

"Apa?" Tanya renjun.

"Mengenai jaemin...apa aku tidak bisa mengubahnya menjadi vampire tanpa ada resiko?" Tanya minhyung dengan wajahs seriusnya.

Donghyuck yang mendengarnya pun mengerutkan keningnya.

"Bukannya hyung bisa meminta bantuan ap-..."

"Aku tidak ingin appaku yang mengubah jaemin." Potong minhyung.

Renjun yang mendengarnya mengangkat salah satu alisnya.

"Lalu? Kau mau aku yang mengubahnya?" Tanya renjun yang membuat minhyung terdiam beberapa saat.

Sang dhampire melirik ke arah donghyuck yang juga tengah melihat ke arahnya.

"Jika hanya itu cara satu-satunya." Lirih minhyung.

Renjun yang melihat dhampire di depannya putus asa pun memutar matanya jengah dan melesat pergi meninggalkan hybrid dan dhampire di depannya tersebut.

"Lihatkan, sudah aku bilang dia vampire bangsawan menyebalkan." Protes minhyung pada donghyuck.

Namun protesannya terhenti saat mendapati renjun yang kembali dengan sebuah jarum suntik di tangannya yang sudah terisi oleh cairan berwarna bening ke kuningan. Dan sebuah botol kecil berisi cairan merah di dalamnya.

"Tancapkan ini tepat di jantung kekasih manusiamu itu. Kalau kau menancapkannya dengan posisi yang tepat seharusnya prosesnya tidak akan terlalu menyakitkan." Ujar renjun sembari memberikan jarum suntik yang berisikan racunnya.

Sesaat setelah sang dhampire mengambil jarum tersebut, renjun dengan cepat memberikan juga botol kecil berisikan darahnya.

"Jika proses perubahannya sudah selesai, berikan dia ini. Itu darahku, itu akan menahan dahaganya agar tidak menjadi new born yang buas." Ujar renjun lagi.

"Bukannya kau bisa meminta itu dari appmu hyung? Hanya racun dan darah seorang origin? Appamu seorang origin bukan?" Tanya donghyuck yang membuat minhyung menghela nafasnya.

"Memang bisa...tapi aku tidak ingin jaemin berubah karena racun dan darah appaku hyuck." Ujar minhyung.

Renjun yang mendengarnya pun memutar matanya jengah. Padahal menurutnya tidak ada bedanya juga mau dia yang memberikan racun atau pun jaehyun.

"Untuk yang ini, terima kasih." Ujar minhyung yang kemudian beranjak pergi meninggalkan donghyuck dan renjun yang masih berdiri di tempatnya.

"Kenapa juga kau masih berteman dengan dhampire menyebalkan itu?!" Kesal renjun pada sang kekasih.

"Dan kenapa juga kau mau membantunya hm?" Tanya donghyuck kembali sembari mengusap pelan pucuk kepala renjun.

"Karena kau masih berteman dengannya! Jadi otomatis aku harus membantunya menyebalkan!" Kesal renjun dengan bibirnya yang sudah mengerucut kesal.

The Origin : Siege ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang