Section ten

3.3K 445 9
                                    

Suasana di dalam kastil milik vandove terlihat sedikit berat dan canggung. Dua keturunan vandove terlihat duduk bersebelahan dengan slave mereka yang berdiri tepat di belakang mereka masing-masing.

Selain itu juga terdapat dua pasang vampire lainnya yang tengah duduk tak jauh dari tempat chenle dan renjun duduk.

"Baba tidak memberitauku bahwa hendery ge dan xiaojun ge akan ikut diskusi kita." Datar renjun pada yuta.

"Cih, tau begitu dulu aku tidak membantumu." Sinis hendery yang di balas pukulan pelan oleh xiaojun pada tangannya.

"Apa?" Tanya hendery.

"Tahan dulu hasrat adu mulutmu. Kau tidak lihat aura razio yang sudah suram?" Bisik xiaojun.

"Auranya kan memang sudah seperti itu sejak dulu!" Balas hendery.

"Kali ini lebih suram." Ujar xiaojun lagi.

"Aku setuju." Sambar lucas yang sedari tadi duduk disamping pasangan vampire tersebut dan mendengar perbincangan keduanya.

"Nah lihatkan? Dia saja setuju." Ujar xiaojun.

"Kalau kalian ingin tau, razio sedari tadi menatap tajam ke arah kita." Bisik jungwoo pada lucas, xiaojun dan hendery yang membuat ketiganya segera berdeham.

*
**
***
****
*****

Renjun sedari tadi hanya terdiam mendengar penjelasan dan susunan rencana yang dibuat oleh yuta.

Hingga keningnya berkerut bingung saat mendengar penjelasan yuta mengenai keluarga dacosta dan ludov yang bertamu beberapa saat lalu ke kediaman vandove.

"Bukankah seharusnya ludov sudah musnah?" Tanya renjun yang membuat seluruh perhatian tertuju padanya.

"Itu juga yang menjadi pertanyaan babamu dan kami semua." Ujar winwin.

"Tapi kita tetap akan menang melawan mereka." Sambar chenle cepat dengan senyum sombongnya yang mengundang tatapan bingung semua orang.

"Jangan optimis berlebihan le." Ujar jeno.

"Kenapa? Kita memiliki donghyuck hyung."

"Tidak." Sambar renjun cepat dengan nada yang membuat semua orang disana terdiam.

"Huh? Kenapa ge? Dia akan menjadi kartu as vandove." Bingung chenle.

"Aku akan ikut, tapi tidak dengan membawa donghyuck." Putus renjun yang kemudian berdiri dari duduknya.

"Jangan gegabah renjun." Datar yuta.

"Aku tidak akan mengikut sertakan donghyuck baba." Mutlak renjun sembari menatap sengit ke arah sang baba.

Membuat yuta dan bahkan vampire lainnya di dalam ruangan tersebut terdiam.

"Lalu apa rencanamu?" Winwin membuka suaranya mencoba mencairkan kembali suasana.

"Aku akan mendiskusikannya dengan jeno." Ujar renjun tanpa melirik ke arah jeno sedikit pun.

Membuat jeno yang disebut namanya membulatkan kedua netranya dengan wajah kebingungan.

"Lalu donghyuck? Kau tidak akan bertanya pendapatnya?" Tanya yuta dengan nada yang lebih santai dan bersahabat.

"Tidak. aku tidak akan membiarkan donghyuck dalam bahaya apalagi dalam perang yang juga sebenarnya memperebutkan dirinya." Telak renjun yang kemudian kembali mendudukan dirinya di samping chenle.

The Origin : Siege ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang