Renjun menghela nafasnya, berbincang dengan sang ayah beberapa hari yang lalu membuat otak sang vampire bangsawan seakan ingin meledak.
"Apa yang mengganggumu?"
Tanya sebuah suara yang membuat renjun mengalihkan pandangannya dan tersenyum tipis. Sangat tipis hingga lawan bicaranya tidak bisa melihatnya.
"Kau sudah bangun?" Tanya renjun.
"Kalau belum aku tidak berdiri di depanmu mbul." Santai donghyuck.
Tanpa menyadari bahwa kekasih vampirenya kini tengah menatap tajam ke arahnya dengan kedua pipi yang sedikit memerah.
"Ren.jun! Sudah aku bilang jangan mengganti namaku seenaknya!" Galak renjun.
Namun bukannya takut atau terkejut, donghyuck malah terkekeh gemas dan menarik tangan sang vampire untuk duduk di pangkuannya.
"Kau tau? Kau sangat menggemaskan jika sudah mengamuk seperti ini." Ujar donghyuck.
Sang hybrid kini dengan lembut mengecupi leher putih dan jenjang milik renjun membuat pemilik leher tersebut sedikit menggeliat karna sensasi geli.
"H-hyuck...eungh..." desahan lembut mengalun dari bibir semerah cherry milik sang vampire, membuat libido donghyuck bergejolak seketika.
"Hm?" Lembut donghyuck yang seketika membuat bulu kuduk renjun berdiri.
"Kau haus?" Tanya renjun yang membuat donghyuck menghentikan kegiatannya.
"Tidak, kenapa kau berpikiran begitu?" Donghyuck balas bertanya sembari menatap lembut netra sang vampire.
"Aneh saja kalau kau seperti itu tapi tidak haus." Ujar renjun yang membuat donghyuck tersenyum tipis.
"Aneh ya?" Tanya sang hybrid dengan pandangan yang sedikit menyendu.
"Mau kemana?" Bingung renjun saat mendapati kekasihnya beranjak dari duduknya membuat renjun ikut berdiri.
"Mencari udara segar." Datar donghyuck tanpa memandang lawan bicaranya.
Tepat setelah pintu ruangan milik renjun tertutup rapat sang vampire mengusap wajahnya kasar. Sepertinya ia membuat donghyuck kecewa dan sedih lagi.
"Kenapa berpacaran itu sulit brengsek." Umpat renjun yang kemudian meninju meja kayu di depannya hingga terbelah dua.
*
**
***
****
*****Jeno yang baru saja kembali dari tugas yang diberikan sang master sedikit mengerutkan keningnya saat mendapati seeorang dhampire tengah berada di depan mansion megah milik sang master.
"Kenapa kau disini?" Datar jeno.
Minhyung yang sedari lima menit yang lalu berdiri di depan pintu tersebut segera membalikan tubuhnya dan menatap datar vampire di depannya sembari mengulurkan surat yang memang ditujukan untuk sang vampire.
"Apa? Kau memberiku surat cinta? Bukannya kau bersama kekasih manusiamu?" Bingung jeno sembari mengambil surat yang disodorkan padanya.
"Dalam mimpimu." Tajam minhyung yang kemudian beranjak pergi.
"Kau tidak mampir? Bukannya kau biasanya ingin bertemu hybrid peliharaan raz-...renjun." tanya jeno dengan suara sedikit lebih kencang.
"Lain kali." Singkat minhyung yang membuat jeno menatap datar punggung sang dhampire.
"Cih, dhampire sombong. Kenapa sepertinya semua vampire keturunan bangsawan itu menyebalkan." Monolog jeno sembari membuka surat ditangannya.
Hingga beberapa saat kemudian jeno menghela nafasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Origin : Siege ✓
FantasíaMereka pikir semua yang terjadi pada akhirnya berakhir. Namun ternyata dugaannya salah. Hanya ada satu yang menduduki kursi pemimpin bangsa vampire. - The Origin Sequel - [Hyuckren] 🦊 × 🐻 Warn⚠️ BxB!! Lil bit🔞 Mpreg Fantasy (Vampire) Start : 25...