⌗ O8

221 19 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 11 malam. Yuika yang tidak bisa pulang merenung di depan kolam SMA jujutsu memikirkan kekuatan apa yang ia miliki. Dulu ia sering disebut-sebut sebagai penyihir karena apapun yang ia ramalkan akan menjadi kenyataan. Orang tuanya bahkan sampai tega membuangnya semasa ia masih berumur 10 tahun. Ia ingat bagaimana ia berjuang sendirian dan menjadi budak bagi orang-orang yang memiliki harta.

“Yuika-chan?” Panggil seseorang dari belakang membuat Yuika menoleh ke arahnya dan mendapati seorang Satoru Gojo sedang mendekatinya. Ia masih heran bagaimana guru albino nya ini melihat sekitar padahal matanya tertutup oleh kain berwarna gelap?

“Oh? Gojo sensei.” Reflek Yuika saat Gojo ikut duduk di sampingnya. Yuika meringkuk memeluk kakinya. Gojo yang cepat mengerti perasaan seseorang pun bertanya tentang perasaan Yuika. Namun Yuika hanya menggeleng sebagai jawaban.

“Kau penasaran dengan kutukanmu ya?” Tanya Gojo membuat Yuika kaget dan langsung menoleh ke arah gurunya.
“Bagaimana sensei tahu?” Tanya Yuika balik membuat Gojo tersenyum sambil mendongak seolah-olah ia sedang memperhatikan langit yang ditaburi bintang-bintang.

“Dulu Takahashi adalah clan yang dikenal sebagai clan dengan anggota ber-IQ di atas rata-rata. Memiliki teknik kutukan meramal masa depan dengan akurasi yang sangat tepat. Mereka bahkan dapat membalikkan situasi dengan cepat yang awalnya terpojok menjadi mereka yang memojokkan. Dari sejarah yang aku baca, teknik kutukan Takahashi juga sangat berbahaya dan kuat. Kemudian clan itu terpecah-belah karena perebutan tahta. Sehingga membuat semuanya ricuh dan tidak terkontrol. Mereka yang mencari gara-gara pun dibunuh satu persatu dan dibantai habis. Karena kekurangan wanita, pada saat itu pria Takahashi menikahi wanita dari clan lain. Aku tidak tahu pasti clan apa saja yang menjadi pecahan clan Takahashi, namun yang aku tahu, karena insiden perebutan tahta dan warisan itulah yang membuat gen anggota Takahashi berikutnya melemah. Banyak anggota yang lahir tanpa adanya teknik kutukan yang mereka banggakan. Lalu sekitar 2 abad kemudian seorang gadis lahir dengan potongan dari teknik kutukan Takahashi. Yuika Takahashi. Itu adalah kau. Aku mengetahui penderitaanmu semasa kecil, kau juga berjuang sendirian di kala itu. Karena kau tidak sengaja memperlihatkan kemampuan meramalmu yang sangat akurat, orang-orang mulai berpikir bahwa kau adalah anak terkutuk dan penyihir yang harus dibasmi. Tapi aku paham dan itu bukan kesalahanmu. Aku mengerti bagaimana rasanya dijauhkan karena dianggap berbeda. Suatu saat nanti kau akan tahu apa energi kutukan yang kau punya, Yuika-chan.” Jelas Gojo panjang lebar membuat Yuika mengerti mengapa ia diperlakukan berbeda saat di dalam keluarganya.

Arigatou, sensei. Aku jadi tidak perlu merasa takut lagi akan  anggapan bahwa aku adalah penyihir. Sekolah ini juga yang mengajarkanku hal-hal baik yang tidak pernah aku dapatkan di sekolah sebelumnya.” Ucap Yuika senang dengan senyuman yang terukir di bibir manisnya. Gojo ikut tersenyum melihat senyuman Yuika.

“Tidak masalah, Yuika-chan. Aku senang melihat senyuman dari para muridku. Memang terkadang aku suka berbuat hal konyol yang mungkin tidak mereka suka, tapi itu adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan perhatian mereka dan melihat wajah kesal mereka.” Balas Gojo yang dibalas balik dengan kekehan dari Yuika.
“Lalu mengapa sensei memanggil Nanami-san ‘Kento-kun’?” Tanya Yuika.
“Aku adalah seniornya saat kami masih SMA. Saat itu penampilan Kento tidak sedewasa yang sekarang. Dan aku sering menjahilinya bersama teman-temanku.” Jawab Gojo. Yuika terkejut mendengar pernyataan bahwa Gojo adalah kakak tingkat Nanami. Secara, Nanami lebih terlihat dewasa dan berwibawa daripada Gojo yang mempunyai sejuta tingkah konyol.

So desuka.. pasti asik melihat wajah Nanami-san yang kesal karena dijahili.” Ucap Yuika. Gojo tersenyum lalu berdiri sambil menepuk kepala Yuika sekali.

“Ini sudah malam, Yuika-chan. Terlalu malam untukmu pulang sekarang, kami menyediakan kamar di sini. Kamarmu berada di lantai 2 ya, namamu sudah tercantum di depan pintunya. Setelah menaiki tangga, kau lurus saja sampai menemukan papan namamu ya. Ja, oyasuminasai Yuika-chan.” Ucap Gojo lalu memberikan kunci kamar pada Yuika dan meninggalkan Yuika sendirian di depan kolam.

𓄲𓄲𓄲

Keesokan harinya Yuika diberi kegiatan untuk berlatih bersama dengan Yuuji. Dia belum tahu siapa yang akan mengajarinya, karena Yuuji tidak ingin memberitahu. Sebelumnya Yuika ingin meminta maaf kepada Yuuji soal kemarin, tapi pintu diketuk perlahan membuat Yuika mengurungkan niatnya.

“Silahkan masuk, sensei.” Ucap Yuuji membuat Yuika berpikir bahwa ia akan dilatih oleh Satoru Gojo. Karena Nanami tidak ingin dipanggil ‘sensei’. Namun tebakan Yuika salah, ia melihat pria tinggi dengan bahu yang lebar serta rambut tertata rapi berwarna blond. Tidak lupa juga dengan jas abu-abu yang sering ia pakai. Kento Nanami.

Semburat kemerahan mewarnai pipi Yuika yang mulus. Kemana Yuika yang selalu terlihat ceria dan tidak tahu malu saat bersama pria idamannya itu?

Ohayou gozaimasu, hari ini saya yang akan melatih kalian berdua.” Sapa Nanami saat memasuki ruangan. Yuuji membalas sapaan Nanami sambil membungkuk. Yuika masih terdiam melihat penampilan Nanami yang semakin hari menurutnya semakin tampan.

“Ah! O-ohayou, Nanami-san.” Sapa Yuika setelah mata Nanami menatap ke arahnya, membuat lamunannya akan Nanami tersadar seketika.

“Seperti yang kalian tahu, pembelajaran tidak akan lengkap tanpa adanya praktek. Namun saya juga kembali berpikir bahwa Takahashi-san adalah murid baru di sini. Jadi pertama-tama, Takahashi-san. Apa kau sudah pernah mencoba bertarung dengan seseorang?” Tanya Nanami sambil menatap Yuika. Tatapan itu membuat Yuika gugup, perutnya seperti dipenuhi oleh kupu-kupu karena perasaan senang, pipi hingga telinganya juga merasa panas.

Ano.. sensei, kemarin Yuika-chan ikut latihan dan bertarung bersamaku. Dan aku tidak menyangka Yuika akan mengalahkanku. Bahkan Yuika membuatku pingsan.” Jelas Yuuji mewakilkan Yuika yang gugup di tempat.

“Baiklah kalau begitu, mari kita mulai ke tempat dimana para kutukan berada.” Ucap Nanami. Yuika hanya mengangguk kecil lalu sedikit menarik baju Yuuji karena saking gugupnya. Yuuji yang tahu perasaan Yuika hanya diam membiarkan Yuika menarik bajunya.

“Oh.. mari kita pergi, Yuika.” Ujar Yuuji yang dibalas anggukan kecil oleh Yuika. Ia mengikuti Yuuji dari belakang tanpa melepas genggamannya pada baju Yuuji.





















































.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

‘Yuika merasa gugup karena aku atau apa?’

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‘Yuika merasa gugup karena aku atau apa?’

𝗧𝗢𝗢 𝗢𝗟𝗗 || Kento Nanami ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang