Bab 3 Mencari diri sendiri

1 3 0
                                    

Bab 3 MENCARI DIRI SENDIRI

Di taman di jepang seorang pria tegah duduk dengan manisnya sampai seorang pemabuk datang dan merusak seluruh bunga-bunga yang ada, ia berpikir kalau bunga-bunga tak berdosa itu adalah istri dan anaknya yang bisa ia pukuli dan injak-injak begitu saja. "Heh, ada hama yang harus disingkirkan!" Satu kedipan mata saja dan pria itu sudah menebas tangan pria pemabuk itu—meraih kembali kelopak bunga yang belum sempat mendarat di tanah, meraihnya dengan tangannya.

"ARGGG!"

Hanya suara jeritan itulah yang membuat pria itu tertawa. Siapa lagi kalau bukan User Blood bernama GAHEL!
pengguna rupawan dengan kemapuan berbahaya yang di tugaskan untuk mencari putri dari Yxila yang entah menghilang entah ke mana. Berbagai negara sudah ia kunjungi tapi ia tak menemukan putri dari Yxila di mana pun seolah menghilang di telan bumi!

Tak lama bebebrapa orang berkumpul untuk membantu pria dengan tangan yang telah putus namun Gahel sudah menghilang lebih dulu. Di lokasi kejadian Lesrix (Controller) yang menyamar meraih kelopak bunga yang berada di tempat duduk taman sebelum meremukkannya dengan kesal. "Sial!" gumamnya. Kemudian menghilang, melesat kembali ke kediaman.

Dikediaman terdengar tawa yang begitu kuat sampai-sampai ia kebingungan. "Apa yang...."
Saat membuka pintu ia terkejut melihat para Controller yang bermain lompat karung. "Welcome homeee Lestrix!" sapa Mosla yang sudah berdiri di hadapan Lestrix.

Setelah sekian lama akhirnya Lestrix kembali dari tugasnya. Semua menyambutnya dengan baik! "Apa yang membuatmu kembali?" tanya Odelot.

"Terjadi 1023 kasus di setiap negara 100 di antaranya adalah hewan yang kehilangan...."

"Lestrix!" kode Odelot padanya karena tahu kalau saat ini Yara tengah mendengarkan.

Yara yang sadar akan privasi itupun segera berjalan menjauh ke arah danau membiarkan mereka untuk bicara. Lama menunggu akhirnya Layly menemani Yara yang hanya duduk sendirian di tepi danau! "Sudah selesai?" tanya Yara pada Layly.

"Belum, tapi aku bosan. Nanti tunggu informasi yang lebih lanjut saja!" jelas Layly. "Ngomong-ngomong kau bisa menangkap ikan dengan cepat waktu itu... Kau belajar di mana?" tanya Layly penasaran.

"Oh, dulu aku pernah tinggal di hutan jadi itu adalah hal kecil bagiku! Aku bisa berburu, memanjat pohon begitu seingatku," jelasku padanya. "Emmm, tadi sepertinya aku sempat mendengarkan kalian bicara maaf ya, sepertinya aku ketinggalan berita harian."

"Oh itu, tidak usah di pikirkan itu adalah kami."

"Iya!"

Tidak disangka aku dipulangkan dengan cepat, bahkan besok diminta untuk tidak datang dulu karena ada masalah yang harus mereka seledaikan. Alhasil aku hanya bisa berjalan-jalan di area taman saja untuk mencuci mata!

Tak segaja Yara menabrak seorang pria yang menjatuhkan sebuah kertas dengan gambar wajah yang samar. "Tuan ini, tadi jatuh saat kita bertabrakkan." Pria itu berhenti, diam sesaat sebelum mengambil kertas tersebut tanpa bicara lebih. "Eh, tuan sedang mencari seseorang?"

"Bukan urusan Anda!"

"Jika mencarinya hanya dengan selembar kertas usang, meski kau memiliki kemampuan luar biasa sekalipun tak bisa menemukannya. Kau perlu bantuan orang lain untuk menemukannya!"

"Apa untungnya bagiku?"

"Kau bisa duduk diam, biarkan dunia yang mencari... Sekarang sudah banyak kantor polisi kau tak perlu membuang tenaga untuk mencarinya."

Pria itu kembali menatap Yara sebelum sadar kalau wanita di hadapannya ini seperti mengetahui keberadaan mereka. "Kalau begitu temui aku di sini!" Ia menyerahkan kertas tersebut pada Yara dengan rasa percaya. Ia kemudian duduk di taman itu, membuat Yara sedikit bingung.

From the Love Of Death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang