Bab 5 Pertemuan dua Rival

1 3 0
                                    

Bab 5 Pertemuan dua Rival.

"Yara, para Controller mempunyai tugas untuk membasmi semua pengikut Rafalalda yang saat ini menyamar dalam wujud manusia," Jelas Layly padaku.

"Lalu bagaimana membedakan mereka?"

"Kalau manusia biasa sepertimu mungkin akan sulit, tapi biasanya mereka tak menyerang tanpa sebab. Mereka bisa sangat sempurna bahkan sangat lemah sama seperti kami para Conroller...." Controller tertinggi bernama Yett dan yang terpilih adalah Odelot, Lancenus, Urareal Tigrkov, Mosla, Lesrix dan Layly sendiri. Tak lupa Layly menjelaskan alasan mereka ke jepang untuk mencari User Blood paling di cari di seluruh alam semesta bernama Gahel.

"Gahel?" tanyaku seperti tahu nama ini. "Apa semua orang yang bernama Gahel adalah...."

"Tentu saja tidak begitu, hanya satu Gahel!"

"Membedakannya bagaimana?"

"Dia punya tato bertuliskan Lean'Er di leher sebelah kirinya yang hanya bisa di lihat oleh para Conroller!"

"Berbahaya?" tanyaku lagi.

"Dia di bawa pimpinan Hayaer, maksud kemunculannya di dunia tidak diketahui!" Jelas Layly yang membuat aku mengerti sekarang. "Jadi bersikaplah biasa saya oke, jangan takut pada kami ya."

"Iya."

Odelot; Leader utama kelompok mereka. Tegas namun tak mengharuskan kedisiplinan.

Lancenus; Dapat menggunakan indera di luar batas manusia biasa, namun paling sulit mengendalikan kekuatannya.

Urareal; Controller paling kuat, tapi mudah emosi.

Tigrkov; Membaca kejujuran dan kebohongan lewat raut wajah, perkataan dan kondisi. Tapi memiliki tubuh paling lemah.

Mosla; Penyegel terbaik, tapi suka mencari keributan.

Lesrix; Gesit, paling ditakuti para user. Tapi sikapnya begitu bodo amat pada urusan orang lain.

Layly; Pembuat masalah-masalah yang tak bisa diprediksi tapi waqt ia serius wujudnya seperti diambil alih oleh orang lain.

7 Controller pilihan yang bertugas saat ini. Layly menjelaskannya padaku tanpa rasa curiga sedikit pun, aku hanya menganggukan kepalaku mengerti.

...

Di apartemen kakak Yara segaja pulang karena Yara tak ada di rumah, ia mandi dan bergegas untuk istirahat. Mencium aroma Yara yang memenuhi kamarnya membuat ia teduh! Menunggu kepulangan adiknya itu. Di sebuah meja ia mengambil sebuah kertas yang tergeletak begitu saja dalam posisi terbalik! "Apa ini!" Kakak Yara membalik kertas tersebut yang memperlihatkan wajah seorang gadis kecil yang di cari-cari di seluruh kota. "Ini...."

Kira-kira hal apa yang membuatnya kaget.

Beberapa saat yang lalu, saat tegah membuntuti Yara tiba-tiba saja Gahel muncul di sebelahnya. "Sedang apa?"

Karena kebetulan sekali Gahel mengenal kakak Yara ia pun menitip Yara namun tak ia sebutkan kalau Yara adalah adik angkatnya. "Jangan sakiti dia meski kau marah!"

"Saya mengerti!" Gagel menyodorkan selembar kertas pada kakak Yara sebelum ia pergi memesan tiket. Tapi karena sifat kakaknya Yara yang sikopat ia malah membuang kertas tersebut ke tempat sampah!

Tapi sekarang ia menyesal karena tak tahu kalah itu adalah gambar sketsa wajah Yara kecil yang ternyata menjadi incaran Gahel. Buru-buru ia melesat ke jepang berharap kalau ia tak terlambat!

From the Love Of Death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang