8🎨

21 6 13
                                        

🛒🛒🎨🎨🛒🎨🛒

Sabtu yang sangat menyenangkan bagi para siswa Nctzy High school. Bagaimana tidak  menyenangkan mereka bisa melakukan aktivitas apapun dan rehat dari belajar.

Contohnya olahraga seperti bermain basket, berlatih bernyanyi diruang musik dan menonton pertandingan lari.

Walaupun sabtu kemarin mereka tidak bisa melakukan aktivitas seperti sekarang karena ada rapat guru dan mereka diliburkan.

Liana dan Mikala sekarang tengah melakukan pemanasan sebelum pertandingan lari dimulai.

Ya, ini sudah seminggu setelah Liana menyaksikan sendiri Reno dan Claudia jadian. Liana sudah belajar untuk mengiklankannya.

"Lia semangat!!"ujar Mikala sambil mengangkat kedua tangannya.

"Kamu juga Mika!!"

Mereka berdua saling memberi dukungan satu sama lain, seketika Liana merasa sedikit gugup karena sebentar lagi lomba akan dimulai.

Ia mengikuti perlombaan ini untuk mewakili kelasnya yang memang memiliki dua orang setiap kelas.

Karena sudah biasa berlari dan joging setiap sore jadi Liana memilih untuk mengikutinya.

Urusan menang dan kalah itu belakangan, yang penting ia ikut berpartisipasi disini.

Sementara temannya yang lain menjadi suporter di tempat duduk yang sudah disediakan. Mereka semua tak henti-hentinya berteriak memberikan semangat.

"Liana! Mikala! Semangat!!"teriak Mereka heboh. Tidak peduli tatapan sinis yang dilayangkan oleh para kelas lain.

Liana dan Mikala membalas dengan senyuman dan mengangkat jempol ke atas.

"Silahkan para peserta untuk menuju ke dalam lapangan!"seru Ayunda selaku pemandu acara disana.

Semua peserta menuju ke arah lapangan sesuai instruksi dari pemandu acara tak terkecuali mereka berdua.

"Dimohon untuk para peserta langsung menuju garis start!"seru Ayunda lagi.

Memang ini lomba lari bagi wanita saja. Dan  untuk lelaki sabtu berikutnya baru mereka yang berlomba.

Masing-masing peserta berdiri di garis start sesuai dengan nomor mereka. Sedangkan Mikala dan Liana juga sudah berdiri di garis start.

Liana sebenernya masih berharap dapat dukungan dari Reno tapi dari pagi tadi ia belum bertemu dengannya, mungkin saja mereka sedangkan asik berpacaran.

Ya, walaupun Liana sudah ikhlas tapi biasanya Reno akan mendukung sebagai seorang sahabat.

"Lo ga akan menang!"bisik seseorang dari arah belakang Liana cukup terkejut akan hal itu.

Seketika menoleh melihat siapa yang berbisik kepadanya. Ternyata Claudia, tapi matanya teralihkan akan Reno yang memberikan senyuman manisnya kepada Claudia.

Jujur Liana, iri. Dan sedikit sakit.

Apalagi saat Reno mengecup puncak kepala Claudia, dengan cepat memalingkan wajahnya. Sakit sekali.

Ah sudahlah, Liana lebih memilih fokus saja.

"Bersedia!! Siapa!"pekik pak Dava, salah satu guru olahraga disana.

Liana melakukan ancang-ancang begitupun Mikala diseberang sana.

Dor

Saat suara tembakan terdengar, seluruh peserta langsung berlari dengan kencang.

Begitupun Liana yang bisa dibilang unggul diantara tiga orang disampingnya. Yaitu Claudia, Mikala, dan salah satu siswi disana.

Liana sekuat tenaga berlari karena mereka harus berlari sekitar dua putaran. Liana sudah melintas garis start begitu tiga orang disampingnya.

Friendzone ( S 1 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang