3🛒

27 10 22
                                    

happy reading 😺

•••
Seperti hari hari biasanya, Liana berangkat ke sekolah tapi kali ini tidak diantar Reno seperti hari sebelumnya.

Entahlah, tiba-tiba tadi pagi Reno mengirimkannya pesan bahwa dia tak bisa mengantarnya . Liana sama sekali tidak menaruh rasa curiga. Mungkin saja tentang privatnya.

Liana tidak seceria seperti biasa, karena Reno tidak ada. Ya, mereka memang bagaikan perangko.

Hal hasil ia lebih memilih membuka sosmed nya sembari duduk di halte bus untuk menunggu bus datang.

Tapi matanya menoleh saat bus menuju halte bus yang ia tengah duduki datang. Tunggu matanya teralihkan saat sebuah motor sport melintas.

"Reno?" beo Liana

Motor itu melintas dengan kecepatan sedang, Liana bisa melihat dengan jelas siapa yang tengah diboncengi oleh Reno, yaitu Claudia.

Rasa kesal, marah menyelimutinya. Oh jadi ini yang membuat Reno tidak bisa mengantarkannya seperti biasa.

Tak berselang lama motor sport Reno menghilang dari pandangan begitupun bus yang menuju sekolahnya.

"Ah sial" gerutunya

Liana yang kelimpungan dengan segera mengejar bus itu, ah untung saja bus tesebut belum terlalu jauh.

"UHH"embusan napas panjang Liana terdengar akibat mengejar bus tersebut.

Mendudukkan tubuhnya asal di salah satu kursi disana setelah meminta maaf kepada pengendara bus.

Opini opini bahwa Reno menyukai Claudia tengah bergulat di otaknya.

Apa reno menyukai Claudia? Ah tidak mungkin kan? Tapi bisa jadi kan?

Sepanjang perjalanan menuju sekolah Liana melamun. Sampai tak sadar jika tiga menit yang lalu mereka sudah sampai di depan sekolah.

Net net

Ia tersadar saat si sopir bus membunyikan klaksonnya. Liana terbangun dari lamunannya dengan segara turun dari bus setelah membayarnya.

Saat sudah berada di dilapangkan sekolah ia dikejutkan dengan sebuah tepukan bahu yang langsung mengalihkan perhatiannya.

"Kenapa sih Lia? Melamun gitu?" Celetuk gadis itu.

"Nggak kok Nda"jawab Liana kepada Ayunda tapi ketara akan menunjukan wajahnya yang sedang tidak baik.

Mendengar nada lesu dari sahabatnya, Ayunda yang peka mengalihkan topik pembicaraan.

Yaitu dengan membicarakan idol kesukaan masing-masing serta menonton konten mereka melalui handphone sembari berjalan ke kelas mereka.

"Nda hiks jadi kangen mereka"ucap Liana dengan wajah berkaca-kaca.

"Sama hiks, tapi bentar lagi suho dateng dari wamil YUHUUU"ujar Ayunda yang sedih kembali ceria.

"Iya makin nggak sabar YUHUUU"seru Liana dengan senyum manisnya. Paling tidak mood nya sedikit membaik.

Tapi tiba-tiba Reno memanggilnya dari arah lapangan.

"Liana!"panggil Reno yang tengah berlatih basket dilapangkan sendiri.

Entah karena asyik dengan tontonan dan obrolan mereka atau memang sengaja Liana tidak menanggapi panggilan Reno atau meliriknya.

Ayunda melirik Reno sekilas lalu mengangkat bahu acuh.

🛒🎨🛒🎨🛒🎨🛒

Karena besok hari Sabtu mereka tidak sekolah, mereka memutuskan untuk mengadakan acara makan-makan bersama.

Friendzone ( S 1 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang