Yang mungkin merasa aneh dengan chapter sebelumnya, itu artinya kalian menyadari jika chapter ini akan dimulai dengan kontroversi atau masalahnya. Sekian informasi~
"Cih!",decih Sasuke kecil.
'Lihatlah dia! Kenapa rasanya dia seperti menghindariku, bahkan membalas perkataanku juga dengan pandangan tidak fokus?',pikir Sasuke yang jelas-jelas merasa frustasi dengan sikap Naruto seharian ini.
"Currr..."
Naruto hanya menuangkan secangkir teh di gelas yang Sasuke pegang.
"Apa hatimu lemah? Kau sudah bosan melayaniku, huh? Lalu untuk apa kau sok-sok akan melayaniku tanpa batas waktu?",sindir Sasuke kesal.
"...Penguasaku, akhir-akhir ini aku hanya cukup lelah untuk menyingkir cecunguk-cecunguk yang terus datang"
"Cecunguk-cecunguk?!",kaget Sasuke,"darimana kau dapat kata-kata, hah?"
"Bukankah itu hanya kata-kata yang secara harafiah diketahui semua orang?",tanya Naruto balik dengan pandangan yang masih tertuju pada gelas teh Sasuke yang ia tuangkan perlahan.
"Bukan! Kau itu.. aneh!",tekan Sasuke pada kata aneh.
"...",pandangan Sasuke terus tertuju pada Naruto dengan tajam.
"Kupikir aku mulai bosan..",gumam Naruto pelan kemudian memejamkan matanya sejenak dan menatap Sasuke,"kira-kira apa yang akan terjadi kalau aku mulai serius?"
"Serius? Apa yang perlu kau seriuskan?"
"Dirimu...",balas Naruto dengan nada suara yang seperti sedang menghela nafas.
"Apanya?",tatap Sasuke dengan serius.
"...Penguasaku, tidak, Sasuke, apa sejak awal kau memang terlalu polos dan tidak memiliki rasa curiga terhadapku?"
Bibir Sasuke mengatup rapat,"memangnya apa yang salah dengan itu?" tanyanya kemudian sembari menyesap pelan teh yang ada di gelasnya.
"...? Hahh.. sudahlah!"
"Eh, memangnya apa yang salah denganku?",tanya Sasuke langsung mencengkram kerah jas Naruto ketika secara kebetulan Naruto mendekat ke arahnya untuk menaruh sebuah teko teh di meja yang ada di depannya.
"Bagaimana jika aku adalah musuhmu?",ucap Naruto dengan senyuman yang lebih mirip sebuah seringaian.
"Tidak mungkin!",bantah Sasuke dengan tenang.
"Kalau aku ternyata adalah mata-mata?"
Pandangan Sasuke yang awalnya tidak tertuju pada Naruto, langsung terpaku menatap Naruto dengan tatapan serius.
"Aku punya keyakinanku sendiri. Aku yang membawamu masuk, jadi apapun dirimu.. itu tidak ada hubungannya sama sekali denganku!",balas Sasuke dengan tenang nan acuh kemudian.
"Hm..",Naruto hanya mengangguk,"kalau aku adalah seorang aparat keamanan? Apa kau masih bisa diam?"
"Lalu bisakah kau jelaskan tentang anggota TAKA yang kau berikan padaku?"
"Itu hadiah dariku, Penguasaku~",balas Naruto dengan senyuman penuh keyakinan dan kedua mata yang disipitkan.
"Aku tidak pernah menanyaimu macam-macam sejak kau resmi jadi bodyguardku, kan? Berarti itu resikoku!",tunjuk Sasuke tepat di depan mata Naruto dengan santai.
"...",Naruto mengangguk-angguk pelan beberapa kali,"ambigu sekali."
'Biasanya dia terlihat santai dan konyol, tapi...',batin Sasuke dalam hati, meneguk tehnya hingga habis.
"Jadi, apa yang kau inginkan dariku? Keinginan pribadimu misalnya..."
"Ekhem! Itu tidak baik disebarkan kemana-mana...",Naruto kemudian tersenyum tipis sembari berucap,"aku hanya ingin bersenang-senang" kemudian.
"Bagaimana ambisimu kedepannya, Penguasaku?"
"Aku ingin berdiri di atas dan menyombongkan diri!"
"Prok prok!",Naruto bertepuk tangan pelan.
"Itu artinya, cara untuk mendapatkannya belum dipastikan, kan?"
"Hm?",gumam Sasuke kemudian menaruh gelas tehnya, lalu menoleh ke Naruto.
*****
"HMH! HMH!"
'Dimana ini? Kenapa gelap?',batin Sasuke setelah mengedipkan mata. Kedua tangannya terasa kesemutan.
"Aku ini anak kesayangan"
'Huh?',batin Sasuke kebingungan setelah mendengar suara Naruto tepat di samping telinganya.
"Semua yang kuinginkan selalu kudapatkan"
"...",Sasuke mulai diam mendengarkan.
"Aku bahkan hampir tidak pernah menjadi serius di sepanjang hidupku"
"...?",Sasuke terheran-heran,'mengapa dia mengatakan kata-kata tidak jelas itu?'
"Seharusnya aku seseorang yang cukup terkenal, tapi mengapa ada seseorang bahkan tidak mengenaliku?"
"Hmhh!"
"Kalau penglihatanmu kembali, kau akan ketakutan. Kalau mulutmu bebas, kau akan mendesiskan kata-kata ancaman. Kalau tanganmu bisa bergerak bebas, kau akan memukulku. Kalau kakimu bisa bebas, kau akan melarikan diri. Jadi, diantara semua pilihan itu.. yang mana yang ingin kau gunakan?"
'Hah?! Apa-apaan semua ini!',batin Sasuke geram.
"MMMHHHN!"
"..."
"Aku ingin menghilangkan semua yang tidak kau pilih, makanya aku memberi pilihan. Karena mulutmu yang berbicara, mulutmu akan bebas. Tapi yang lain, harus lenyap!"
"...?!",Sasuke terbelalak dengan tidak karuan.
'Apa aku telah membawa seorang psikopat ke sisiku?',batin Sasuke tidak suka.
"Haha! Lucu sekali..."
Naruto berucap dengan bisikan seduktif, kurang dari semeter dari telinga Sasuke.
"Dengan mulutmu kau bisa melakukan apapun, kan?"
'Apa maksudnya...?',batin Sasuke heran.
Kenapa Naruto seolah tengah menikmati mempermainkannya dengan perlahan?
"...",senyap.
"Kalau begitu, haruskah kumulai melenyapkan yang lainnya?"
"HMH!"
Kali ini Sasuke memberontak dengan kesal.
'Cukup main-mainnya! Kapan dia akan melepaskanku?',tanya Sasuke dalam keadaan tidak senang, dalam hati.
Senin, 28 Februari 2022
22:13

KAMU SEDANG MEMBACA
Menjaga Uchiha Sasuke
RandomAku Naruto. Dia pria PALING GILA yang pernah ku kenal. TERNYATA... SELURUH KELUARGANYA JAUH-JAUH LEBIH GILA! Bagaimana bisa ia berakhir menjadi bodyguard Uchiha Sasuke? Ternyata klan Uchiha, adalah klan tergila yang sanggup melakukan hal keji apapu...