Naruto menunggu di dalam mobil dengan musik yang menyala. Ia terlihat tenang dan sedikit bersenandung.
"Aku berterima kasih kau memberikan mereka padaku",ucap Sasuke pelan.
"Huh?",Naruto langsung menoleh ke belakang dengan terkejut.
"Penguasaku, kalau anda ingin masuk setidaknya tolong berikan tanda!",ucap Naruto dengan senyuman hormat.
"...",Sasuke hanya melipat tangannya dan menatap ke luar jendela.
'Apakah dia malu?',pikir Naruto menerka-nerka, masih dengan senyuman di wajahnya,"penguasaku, kemana kita akan pergi sekarang?"
"Aku tidak ingin makan di kediaman!",balas Sasuke tanpa menoleh.
"Dimengerti, aku akan membawamu ke tempat makan yang kuinginkan saja",balas Naruto kemudian membalas dengan santai.
Terlalu santai sampai Sasuke menoleh menatapnya dengan tergesa-gesa,"aku tidak ingin makan di tempat yang kotor, kau dengar?"
"Penguasaku, aku tidak akan membuatmu keracunan. Aku akan membawamu ke tempat yang enak"
"...?",Sasuke menyipitkan matanya,"sebaiknya kau tidak membawaku ke tempat yang aneh!"
"...",Naruto tidak menjawab, ia hanya ingin fokus menyetir.
*****
Sasuke menatap semakin ke atas,"apa ini hotel? Kau yakin hotel ini aman?" dengan pandangan tak percaya pada Naruto yang sudah mulai melangkahkan kakinya masuk.
"Percayalah, Penguasaku..",balas Naruto setelah berhenti melangkah dan berbalik dengan pose mempersilahkan Sasuke masuk ke dalam.
"Berhenti terus tersenyum! Kau terlihat menjijikan sekarang!",dengus Sasuke kesal, padahal tadi dia sudah berusaha bersikap baik karena merasa senang.
'Penguasaku ini, dia semakin bersikap seperti kelinci. Lucunya!',pikir Naruto tanpa melepaskan pandangannya dari Sasuke.
"..."
'Kok sepi?',batin Sasuke setelah masuk ke dalam. Tadi saja ia sempat mendengarkan suara pintu terkunci otomatis begitu keduanya masuk ke dalam.
"Satu gedung ini dapurku, bahan dan alat-alat masakku",jelas Naruto yang semakin terasa tidak nyambungnya.
"Menjijikan!",ejek Sasuke.
"Tap tap tap..."
Naruto melangkah pelan, begitu dirinya sudah tepat berhadap-hadapan dengan Sasuke, ia menyodorkan telapak tangannya dan menunduk.
"Aku pasti akan melayanimu dengan sangat baik, Penguasaku"
"Uh.. kau masih saja tersenyum, menjijikan!"
"Iya, iya, tapi bukankah Anda lapar?"
Dengan terpaksa Sasuke pun memberikan tangannya dan mulai dibimbing,'aku bahkan bukan anak kecil, kekanak-kanakan sekali dia!'
"..."
Sasuke melangkah masuk ke sebuah lift, lalu sesudahnya ia diperlihatkan punggung Naruto yang saat ini tengah menekan tombol lift di depannya.
'Setelah kuperhatikan.. dia tidak sekaya aku, bagaimana dia mendapatkan uang menyewa gedung ini?'
Dan seperti biasa Sasuke tidak mendengarkan, ia lebih suka menyimpulkan keadaan sendiri.
"..."
"Naruto?",panggil Sasuke jutek.
"Apa ada yang anda khawatirkan, Penguasaku?"
"Kau ini tidak kompeten!"
"...apa?"
Naruto refleks memiringkan kepalanya dengan ambigu.
"Kau ini naif ya!"
"Huh?",Naruto tersenyum kaku, ia semakin tak mengerti.
"Kau menghabiskan uangmu dengan bodohnya untuk sesuatu yang tidak berguna! Kau pasti sangat miskin sekarang!",jelas Sasuke dengan wajah yang menghadap ke arah lain.
"Mengapa demikian?",tanya Naruto berpura-pura bingung,'ah begitu! Dia ini begitu polos padahal kondisi keluarganya itu mengerikan. Apa karena dia anak bungsu, makanya tidak memiliki cukup pengalaman?'
"Aduh!"komen Naruto pelan, tanpa sadar.
"Kau pasti menyadarinya sekarang!",balas Sasuke dengan tatapan tak berkedip.
'Ini menggemaskan sekali!!! Bagaimana anak ini dibesarkan selama ini?',batin Naruto bingung harus menunjukkan ekspresi seperti apa sekarang.
"Penguasaku, hidangannya sudah selesai disiapkan",ucap Naruto dengan hormat. Benar! Lebih baik bertingkah seperti biasa saja!
'Baru pertama kali aku merasa ingin mengurung seseorang seperti sekarang! Tapi jika dia kubawa pulang, dia akan menjadi keluarga, terutama kaa-san nanti',pikir Naruto dengan serius.
'Kasihan! Dia pasti sudah terlalu sering dibodohi sebelum bertemu denganku!',pikir Sasuke sampai geleng-geleng kepala.
"..."
Sasuke memotong-motong steak yang sudah dihidangkan untuknya dan melahapnya dengan tenang.
Beberapa saat kemudian...
"Aku kenyang!",lapor Sasuke santai.
"Penguasaku, bagaimana jika berisitirahat di kamar ini?",tanya Naruto dengan gesit membuka pintu kamar lain yang juga ada di dekat dapur.
"...kau sudah menyiapkannya untukku? Bagus, bagus!",balas Sasuke berusaha memuji meski agak kaku jadinya.
"...",Naruto hanya berdiri tenang tanpa respon sembari menanti Sasuke memasuki kamar yang sudah disiapkannya.
*****
Setelah Sasuke beristirahat di ruangannya, Naruto menutup pintu dengan perlahan. Ia menuju ke lantai tiga, satu lantai di bawah lain tempat Sasuke berada.
"..."
"Aku membutuhkan rantai besi yang besar, tapi tidak membuat kaki dan tangan lecet saat memakainya"
"Maaf, Ouji-Sama? Apa?!",balas shock seseorang di seberang.
"Sediakan empat untukku, masing-masing dua pasang. Aku membutuhkannya sekarang! Kirimkan ke hotel KITA sekarang!"
Naruto langsung menutup panggilan secara sepihak setelah merasa puas.
"Huft! Untuk sekarang beres...",ucap Naruto dengan lega.
"•••••"
Seseorang yang baru saja dihubungi Naruto saat ini tengah mati kutu di tempatnya.
Minggu, 20 Februari 2022
13:55

KAMU SEDANG MEMBACA
Menjaga Uchiha Sasuke
عشوائيAku Naruto. Dia pria PALING GILA yang pernah ku kenal. TERNYATA... SELURUH KELUARGANYA JAUH-JAUH LEBIH GILA! Bagaimana bisa ia berakhir menjadi bodyguard Uchiha Sasuke? Ternyata klan Uchiha, adalah klan tergila yang sanggup melakukan hal keji apapu...