"Ngkh!"
"..."
"Tok tok tok.."
Sebuah ketukan pintu terdengar sontak membuyarkan kesenangan Naruto dalam menikmati reaksi Sasuke ketika ia menggelitik titik sensitifnya, di leher.
"...tap tap tap"
Naruto segera beranjak dari atas kursi kecilnya saat menjahili Sasuke tadi, kemudian berjalan menuju pintu.
Dan beruntungnya Sasuke tidak diletakkan di atas lantai dingin, melainkan di lantai kayu, yang tentunya tidak murah. Tahulah, rumah khas tradisional di Jepang.
"..."
Begitu melihat siapa yang mendatanginya, Naruto segera berjalan selangkah ke luar dan menutup pintu.
"Jadi, kenapa?"
"Tuan Muda, anda membawanya kesini! Bukankah seharusnya.. jika seperti biasa, setelah anda berhenti bermain-main dengannya, anda akan pergi begitu saja, kan?"
"Hm.. kurasa aku hanya ingin meninggalkan sedikit kesenangan lain, dan aku masih belum bosan",balas Naruto dengan senyuman yang mengembang.
"Hahh.. baiklah, tapi anda harus menyapa Hime-sama di Mansion utama setelah kembali"
"Ya, ya... Kalau begitu, sampai nanti!",ucap Naruto dengan nada malas, tangannya bergerak ke belakang dan membuka gagang pintu, lantas ia pun berbalik dan menutup pintu dengan senyuman licik.
"...",Shikamaru hanya geleng-geleng kepala dan berlalu pergi,'dia tetaplah seseorang yang kulayani, bersabar sajalah!'
*****
"Sasuke..."
Bukannya melangkah masuk lebih dalam dari pintu masuk, Naruto malah tetap berdiri disana dengan kedua tangan yang masih memegangi gagang pintu dan sedikit bersender disana.
"...?",Sasuke dengan hikmat mendengarkan.
'Kalau dia tidak ingin melepaskanku, aku bisa kabur dengan mencari celah',batin Sasuke dalam hati.
"Jujur saja aku merasa kasihan padamu"
"Tap tap tap..."
Naruto berjalan dan sapu tangan yang mengikat mulut Sasuke begitu sampai disana.
"Dasar gila!",rutuk Sasuke begitu mulutnya terasa bebas.
"Haha! Aku tidak gila, aku hanya bersenang-senang dan menikmati hidupku",balas Naruto malah tertawa santai.
"Apa ada seseorang yang membayarmu?"
"Aku? Memangnya siapa yang sanggup membayar Namikaze atau Uzumaki, huh?"
"Jadi mereka yang membayarmu?",tanya Sasuke ingin mengurik informasi diam-diam.
"Ck, ck, ck! Jadi kau tak percaya padaku?"
"Hahh.. apa kau memiliki masalah dengan otakmu?"
Maksudnya, Sasuke mengira Naruto memiliki kepribadian lain dalam dirinya.
"..."
Naruto hanya diam dan diamnya itu sama sekali tak memberikan Sasuke jawaban.
"Aku tertarik.. kau selalu memiliki ekspresi yang menggugah dibalik wajah dinginmu itu"
'Dia bahkan hanya setinggi mataku. Rambutnya halus. Matanya menawan. Mungkin akan menarik jika aku menunggu dengan cara yang lain, seperti menunggu kami perlahan-lahan menjadi dekat dan ketika dia memiliki seorang perempuan di sampingnya, aku yang akan menghancurkan hatinya itu',pikir Naruto diam-diam.
'Aku gatal, kemana sebenarnya dia membawaku? Mataku pakai ditutup lagi!',Sasuke mulai menyadari rasa tak enak ketika dirinya dibuat tak bisa melihat apapun sejak tadi.
"Naruto, dengar! Aku tidak punya waktu untuk mengurusi hal-hal seperti ini"
"...aku memang tak bisa mengerti jalan pikiranmu yang dibesarkan dengan cara Uchiha, Sasuke"
Hening untuk sesaat.
'Apa dia masih disana? Bisakah aku melepaskan diri sekarang?',pikir Sasuke walaupun dirinya tak bisa memungkiri keanehan itu.
Sasuke tentu tidak semudah itu untuk diculik karena selama hidupnya, tak pernah sekalipun ia melonggarkan penjagaannya hingga hal itu menjadi suatu kewaspadaan."..."
Sementara itu, diam-diam Naruto mulai merengut,'apa dia tidak memiliki pikiran untuk kabur?' pikirnya sembari berbaring menyamping menghadap Sasuke.
"Tuan Muda, sama sekali tak ada pergerakan dari keluarga utama"
Sebuah suara terdengar dari earphone kecil yang melekat di sebelah telinga Naruto.
'Tuh, bahkan tak seorang pun mencarinya!',batin Naruto kemudian.
"..."
Setelah cukup lama tak ada reaksi, dengan hati-hati Sasuke mulai membenarkan posisi duduknya dalam keadaan terikat, jari telunjuk Sasuke bergerak dan sebuah pisau lipat tiba-tiba jatuh tepat di tangan Sasuke.
'Asal kau tahu, itu tidak berguna untuk membebaskanmu!',batin Naruto yang masih diam memperhatikan.
Hingga tiba-tiba pisau lipat itu mengeluarkan sinar seperti sejenis laser.
"...?!"
'Oh?',gumam Naruto sembari memperhatikan dari dekat pisau lipat di tangan Sasuke yang sepertinya multifungsi.
"Ah!"
Sasuke terkejut ketika sepertinya alat khusus yang dibawanya itu sedikit menggores tangannya.
"..."
Lansung saja Naruto menyipitkan matanya kesal,'alat apa ini?! Beraninya dia melukai mainanku!' geram Naruto, tangannya langsung mengambil paksa pisau lipat itu dari genggaman Sasuke.
Disisi lain, bisakah kalian membayangkan seberapa terkejutnya Sasuke?
"Naruto!",gumam Sasuke yang lebih persis sebuah protesan dari Sasuke.
"Sasuke, kau dilarang membawa apapun yang akan melukai dirimu sendiri!",ucap Naruto dengan tegas.
"Apa...?"
'Aku salah dengar, kan?',batin Sasuke dengan kernyitan.
"Kau dengar aku Sasuke? Katakan ya sekarang!"
Dan itu malah berbalik menjadi sebuah protes dari sisi Naruto.
"Kau mempermainkanku!",geram Sasuke.
"Katakan saja YA!",paksa Naruto sembari menggoyang-goyangkan tubuh Sasuke karena masih kesal.
Ya ampun!😁👍 Kalian di pihak mana nih?
Senin, 7 Maret 2022
22:10

KAMU SEDANG MEMBACA
Menjaga Uchiha Sasuke
RandomAku Naruto. Dia pria PALING GILA yang pernah ku kenal. TERNYATA... SELURUH KELUARGANYA JAUH-JAUH LEBIH GILA! Bagaimana bisa ia berakhir menjadi bodyguard Uchiha Sasuke? Ternyata klan Uchiha, adalah klan tergila yang sanggup melakukan hal keji apapu...