Ch 7

283 45 9
                                    

Naruto dengan sangar menyingkirkan lengan kemejanya ke atas, tangan yang dipenuhi tato pun terlihat.

'Orang lain biasanya tak ingin berusaha menarik perhatianku, tapi Uchiha ini sama sekali tak mengenali identitasku. Apa dia tidak mencari tahu apapun tentangku seperti pria di dalam?',pikir Naruto. Maksudnya adalah Sasuke, begitu percaya diri dengan keyakinannya sendiri!

"...Sangat tidak menyenangkan bersikap seolah-olah kau adalah majikanku",ucap Naruto dengan ekspresi yang menggelap. Naruto pun menepis mudah tangan-tangan usil yang berniat menyeretnya.

"Apa kau bosan hidup Sai?"

"Apa?!",Sai menggepalkan erat tangannya, tak ada lagi senyuman palsu yang terlihat mengejek.

'Tahan Naruto! Tenangkan dirimu, kau tidak ingin kan sesuatu yang menyenangkan terlewat begitu saja karena kecerobohanmu?',pikir Naruto dengan tangannya yang lincah, sontak mematahkan satu persatu tangan yang berniat menyerangnya.

"Keterlaluan!",serang Sai hanya dengan ucapan, sesungguhnya Naruto benar-benar terlihat kuat dengan aksinya tadi.

Dan Naruto hanya menulikan telinganya.

"Kau usil sekali, apakah ada sesuatu yang membuatmu tertarik membuat masalah denganku?",ucap Naruto berusaha mengalihkan perasaan terganggunya.

Dalam sekejap tangannya sudah memegang dagu Sai dan mendongakkannya ke atas. Tak ayal Sai pun menatap Naruto terkejut karena tindakan tiba-tibanya.

"Cuih!",tapi dengan cepat Sai langsung meludahi tepat ke wajah Naruto.

"Mengapa kau begitu nakal?",tanya Naruto begitu mendekatkan wajahnya untuk berbisik tepat di samping telinga Sai.

'Sangat tidak lucu jika aku sampai emosi hanya hal kecil seperti ini',pikir Naruto yang sebenarnya sedikit kesal, yang kemudian malah menunjukkan seringainya secara terang-terangan di depan Sai.

'Apa dia baru saja menghinaku?',batin Sai merasa tertekan dengan seringai Naruto, entah mengapa ia merasa Naruto seperti bisa berbuat apa saja padanya.

"Lepaskan!",Sai langsung menepis tangan Naruto dan berbalik pergi dengan berlari.

Dilain sisi Naruto hanya mengelap wajahnya yang kotor dengan sapu tangan.

'Kurasa akhir-akhir ini aku begitu lembut sampai bisa diremehkan seperti ini',pikir Naruto segera membuang sapu tangannya ke tong sampah yang secara kebetulan berada di samping pintu.

"..."

*****

"..."

'Dia hanya diam? Tidak berniat menggangguku?',pikir Sasuke merasa risih dengan sikap Naruto yang terlihat hanya diam sejak tadi.

"Naruto?",panggil Sasuke.

Naruto hanya bergerak maju dengan tanpa ekspresi,"apa ada sesuatu yang anda inginkan?"

"Duduk berlututlah di depanku!",ucap Sasuke dengan pandangan penuh awas pada Naruto.

'Hn?',gumam Naruto dengan bingung tapi segera melaksanakan perintah.

"Hn!",gumam Sasuke dengan ekspresi yang dipenuhi rasa penasaran.

Dengan sengaja ia menaikkan kakinya ke atas paha Naruto.

"Siapa tuanmu, penguasamu satu-satunya?"

'Apa yang dipikirkannya?',heran Naruto.

"Andalah yang akan menjadi satu-satunya dan selamanya",balas Naruto tanpa segan kemudian.

"Cium kakiku!"

'Oh?',batin Naruto sontak melebarkan matanya, tangan satunya ia gunakan untuk menyentuh kaki Sasuke sementara tangan lain bergerak mengangkat kaki Sasuke yang satunya.

Namun bukan untuk dicium, tapi Naruto langsung menarik kaki Sasuke. Sasuke yang lengah tentu saja tertarik hingga berakhir duduk di atas pangkuan Naruto,"begitu berani" dengan senyuman tipis.

Benar. Bagaimana mungkin ia lupa? Ada 'kesenangan' di depannya dan ia malah...

"...?!",Sasuke tercengang,"bodoh!" celetuknya kemudian.

Kedua tangan Sasuke yang tadi sontak memegang bahu Naruto saat tubuhnya tertarik ke bawah pun ia gunakan untuk mendorong Naruto jauh-jauh.

Tak terusik, Naruto malah meletakkan tangannya di pinggang Sasuke,"tahan sebentar penguasaku. Pandangan tajam yang kau arahkan padaku itu sungguh memikat. Apa kau tahu jika matamu itu begitu cantik?"

"Ck! Berhenti bermain-main!"

"Iya, iya",gumam Naruto lantas tersenyum, sebelah tangannya ia tarik kembali untuk memegang salah satu tangan Sasuke dan mengecupnya.

"Kurasa pembaca-pembaca itu akan suka pada adegan seperti ini",gumam Naruto santai yang entah tertuju pada siapa.

"..."

Naruto kemudian segera berdiri dengan membawa Sasuke yang tadi masih berada di posisi yang sama saat melekat di atas tubuhnya. Ia baringkan tubuh itu ke atas ranjangnya. Dengan cool ia pun menarik sarung tangan Sasuke dengan giginya sementara dirinya sendiri menarik sarung tangannya seperti biasa.

"...",Sasuke menatap Naruto tak berkedip,"apa kau sudah gila?"

"Oh ayolah, aku hanya mencoba membuatmu sedikit bersantai penguasaku~",ucap Naruto dengan nada yang bermain-main.

"...?"

Ternyata setelahnya Naruto hanya membuat Sasuke berbaring tengkurap sembari sedikit memberikan pijatan rileks.

"...? Kenapa...?",tanya Sasuke sangat terheran-heran.

"Jangan terlalu dipikirkan",gumam Naruto santai.

"Oh? Apa ini baik?",tanya Naruto lagi dengan gerakan tangannya.

"Aku merasa sedang dipermainkan",balas Sasuke malas tapi tubuhnya terasa lebih santai sekarang.

"Apa sebelumnya pekerjaanmu adalah tukang pijat?",tanya Sasuke dengan penasaran.

"•••••",Naruto terdiam kaku.

"Apa...?"

"Tukang pijit",ulang Sasuke tanpa rasa bersalah.

"...",Naruto pun memejamkan matanya, tak lama...

"AW!",adu Sasuke terkejut bukan main.

"Aku begitu baik melayani", komentar Naruto datar.

"Kau sakit hati?",tebak Sasuke asal dengan malas.

"Tidak~ Aku hanya memuji cara berpikirmu yang luar biasa, penguasaku"

"..."



























Sabtu, 18 Desember 2021
22:11

Menjaga Uchiha SasukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang