09. Terulang lagi

1.9K 287 32
                                    

"Apa?!"

[Name] tanpa sadar meninggikan suaranya karena kaget dengan apa yang baru saja Toji katakan.

"Kau lemah." Toji mengulangi katanya dengan santai. "Orang sepertimu tidak seharusnya menjadi Penyihir."

"...."

"Entah kenapa aku merasa malu..."

Pipi [Name] merona tipis karena malu seakan ia melupakan kewaspadaannya.

Toji adalah Non-Penyihit namun lebih kuat dari para Penyihir, sedangkan dia Penyihir, tapi lebih lemah dari Non-Penyihir. Itu memalukan.

"Karena kepekaannya, dia bisa merasakan mana yang kuat dan mana yang lemah. Tidak mungkin juga dia berbohong karena itu tidak ada gunanya."

"Tapi..."

Lamunan [Name] buyar ketika mendengar suara Toji. Pria itu sekarang sedang tersenyum. Namun entah kenapa, [Name] merasakan bahwa itu adalah senyuman yang menakutkan. Seperti senyuman Mahito.

"...Entah apa itu, aku bisa merasakan kekuatan besar dari dalam dirimu."

"Dia bahkan bisa mengetahui kekuatan Kutukanku?"

"?!!"

Itu terjadi dalam sekejap. Sklera mata Toji tiba-tiba berubah menjadi putih. Sekarang ia terlihat seperti manusia biasa. Tanpa sadar, [Name] melangkah mundur lebih jauh.

Lagi-lagi, Toji bergerak secepat kilat dan muncul di hadapan [Name] dan-

Bhugh- Bhugh- Bhugh-

Bahkan [Name] tidak memiliki waktu untuk mengerang kesakitan ketika perut dan wajahnya dipukul secara beruntun.

Otaknya yang kembali sadar membuat ia dengan cepat mundur dan melompat ke atas jembatan.

Tidak lupa, sebelum itu dia sudah meninggalkan asap racun, yang keluar dari tubuhnya, di sekitar Toji.

Ia berlutut sembari mengatur nafasnya.

"Sial... Energi Terkutukku terkuras secara perlahan untuk menahan Hebi dan Bi agar mereka tetap di sini..."

Gadis itu memegangi perutnya dengan wajah menahan rasa sakit. Semua pukulan yang ia terima mengenai organ dalamnya.

Sstt- Tap-

[Name] terhenyak ketika melihat Toji yang tiba-tiba muncul di depannya lagi.

"Pedangku!"

Dia membelalakkan matanya ketika melihat tangan Toji memegang pedangnya, yang tanpa sadar ia lepaskan ketika menerima pukulan dari pria itu.

"Hm... Sepertinya kau adalah petarung jarak jauh. Teknikmu adalah racun, ya? Tapi itu tidak berguna untukku."

"Aku akan mati di tangannya!"

Insting bertahan hidup [Name] membuat [Name] segera melompat turun dari jembatan dan berlari sekencang mungkin.

Namun Toji yang memiliki kekuatan super bisa dengan mudah mengejar orang lemah.

Sranggg- Krash-

"AAGGHHH-"

BRUK-

[Name] jatuh berguling dengan darah yang muncrat keluar dari bahunya. Pedang di tangan Toji menebas bahu [Name], membuatnya hampir putus.

"Cepat panggil Kutukanmu!"

Bi mendesak [Name] yang perlahan bangun sembari memegangi bahunya.

"Tidak bisa... lagi...." Suara gadis itu bergetar hebat.

𝐑𝐞𝐩𝐞𝐚𝐭𝐞𝐝 - 𝐉𝐮𝐣𝐮𝐭𝐬𝐮 𝐊𝐚𝐢𝐬𝐞𝐧 (𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟐) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang