"Ah... Ini sangat merepotkan."
"Ampun..."
"Hei, tidak bisakah kau mengatakan hal lain?"
"Ampun...i aku..."
"Ck! Wajar saja kau hanya bisa mengatakan sepatah dua patah kata, kau adalah kutukan tingkat rendah. Begitu kau menjadi kutukan, kau langsung menjadi tingkat rendah dan akan terus seperti itu, tidak bisa naik pangkat."
Gadis itu berbicara dengan tenang pada kutukan tingkat 4 di depannya yang memegangi tangannya. Di tangan kutukan itu mengalir darah merah, sang kutukan mencoba menghentikan pendarahannya.
"Kau tahu? Aku, manusia, bisa dengan cepat naik pangkat menjadi penyihir tingkat spesial karna keberadaan yang bahkan tidak aku inginkan."
[Name], gadis dengan rambut dikuncir 2, memainkan gelombang rancun hitam yang melayang di atas telapak tangannya.
"Aku tahu kau mengerti ucapanku meski tak bisa membalasnya."
Racun itu berpindah dari tangan kiri ke tangan kanannya, seperti bola kecil yang mudah dimainkan.
"Aku cukup kasihan padamu. Pengguna Kutukan wajah tambal sepertinya tergesa-gesa saat memodifikasi tubuhmu, sehingga kau tidak seperti hasil karyanya yang lain."
"Ampun..." Suara kutukan itu parau dan susah dimengerti, tapi masih bisa dimengerti.
"Kau bisa merasakan sakit, kan? Kau juga tahu cara menghentikan pendarahan. Kau bisa mengendalikan tubuhmu, walau hanya sedikit. Naluri sebagai Kutukan mendominasi kepalamu, membuatmu susah payah mempertahankan akal sehat."
[Name] berbicara seperti dia tahu segalanya.
"Ini kasus pertama yang aku temui."
Senyum tipis terukir pada bibir pucatnya. Ia tak sakit, hanya terlalu putih.
"Sayangnya dengan menjadi seperti ini, bukannya spesial kau malah manjadi yang paling menderita daripada manusia yang sudah dimodifikasi lainnya."
Air mata mengalir terus menerus dari mata Kutukan yang menonjol seperti ingin keluar dari rongganya.
"Pasti sakit saat tubuhmu diubah secara paksa, begitu juga dengan bentuk otakmu. Rasa sakit terasa setiap detik, tak akan berhenti seperdetik pun. Padahal kau hanyalah orang yang mungkin sekedar lewat di jembatan ini."
[Name] menoleh ke belakang. Dari kejauhan bisa terlihat garis polisi yang membentang di mana-mana. Hanya penyihir Jujutsu yang boleh masuk.
Ia dan teman-temannya berpencar untuk menangani para Kutukan yang jumlahnya tak sesuai perkiraan.
"Ampun..."
Ia kembali menatap lurus ke depan setelah mendengar suara bergetar itu.
"Tidak ada alasan untukku melepaskanmu. Kau tidak memberikan keuntungan apapun padaku karna hanya itu yang bisa kau katakan." Senyum tipis itu berubah manis.
"Aku..."
"Hm? Ampun dan aku? Kau pikir itu bisa memberi informasi?"
"Ampuni... aku..."
Suara hembusan nafas panjang terdengar di tempat sepi itu.
"Jika yang kau hadapi adalah Yuuji-kun, dia pasti akan mempertimbangkan antara harus membunuhmu atau tidak."
Racun yang awalnya berbentuk bola kini berubah, membentuk panah besar yang melayang atas kendali [Name].
"Tapi aku adalah gadis baik yang akan menghapus rasa sakitmu."
![](https://img.wattpad.com/cover/298210037-288-k112255.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐞𝐩𝐞𝐚𝐭𝐞𝐝 - 𝐉𝐮𝐣𝐮𝐭𝐬𝐮 𝐊𝐚𝐢𝐬𝐞𝐧 (𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟐) ✓
FantasyTakdir menyedihkan itu kembali terulang. Dosa besar yang ia lakukan di masa lalu tak bisa ia perbaiki. Ia pada akhirnya hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri dan membenci sosok yang pernah ia cintai. Ia harus menebus semua dosa itu di kehidupan sek...