Spesial Chap

355 25 10
                                    

Disini gue mau ceritain atau lebih tepat nya flasback dikit

Tentang ke pembicaraan Mona dan (name)

Tapi GK semua nya kok hehe, ada beberapa nanti yang dari masa depan nya

Ya udh liat aja nanti oke.

Kalian baka tau apa, aja deh yang lupa gue jelasin..

Berdasarkan alur, ini adalah cerita yang Sanzu ceritain ke yang lain.









~

Di gedung kosong, terdapat Mona dan (name).

...

Mona sudah menunggu Lo lumayan, sambil duduk di sofa bekas gedung itu

Lo Dateng langsung menyodori, pistol ke Mona

Mona mendongak kaget, karna Lo yang langsung ngasih dia pistol

"Bunuh aku Mona, hany kau yang bisa kupercaya sekarang" -Lo

"A-apa maksud mu huh? Membunuh sahabt sendiri, pfft tak usah gila" Mona berdiri muka nya panik keringat bercucuran di seluruh tubuh nya

"Kau takut?" Tanya Lo

"Itu sudah jelas brengsek! Aku tak ingin kehilangan mu seperti aku kehilangan orang tua ku, jangan gila (name). Hidup tak semembosan kan itu" -Mona

"Tch, aku cape harus beracting tiap hari, mimpi buruk selalu menghampiri ku tiap malam jika berada dekat mereka" -Lo

"Ada cara lain untuk mengusir nya (name), membunuh sahabt sendiri karna di suruh, gila yah? Ahah iya kau memang sudah gila (name), kau terobsesi dengan kematian" ucap Mona

"Aku tidak, seperti i—"

"Kau seperti itu! Hey (name) kau tak boleh sembarangan menyuruh, orang membunuh mu, apa kau tak tau kematian adalah hal yang semua orang hindari dan diri mu? Seenak nya menganggap kematian itu hal istimewa"

"Ingat ya (name), sampai kapan pun aku tak akan membunuh mu, aku takut (name), aku hanya punya diri mu di dunia ini sekarang" -Mona

"Maka matilah dengan diriku" -Lo

Mona, nampak marah namun hati nya juga sakit mendengar perkataan Lo

Kata kata yang terlalu santai, namun terdengar meremehkan.

"Aku takut akan kematian (name), walau pada akhirnya aku juga akan mati"

Lo menodongkan pistol tepat, ke arah pala Mona menatap Mona datar..

Mona yang melotot kaget, air mata nya sudha menetes netes membasahi muka nya.

"Kau tau jika pada akhirnya kau akan mati, dan kau tak ingin membunuh shbt mu yang sudha lama minta pertolongan pada mu untuk segera membunuh dan hancurkan tubuh ini Utahara Mona."

"A-aku tau (name), kau minta pertolongan, tapi tidak dengan meminta ku membunuh mu, bukan karna aku takut di penjara, tapi aku yang belum siap kehilangan orang terdekat yang kumiliki," ucap nya

Lo menyeringai, meledek kebodohan sahabat mu inilah yang membuat kalian satu sama lain terpikat

Mona mempunyai sifat bodoh, dan Lo mempunyai keinginan bodoh

"Kau bodoh, kau menangis, aku yakin kau kuat karna dari tadi kau menahan teriakan mu kan?" Ucap Lo

Mona menunduk, tubuh nya sudah tak kuat untuk berdiri, tubuh nya sudah jatuh tersungkur

"Aku mohon (name), jangan aku" -Mona

"Lalu siapa? Bodoh!"

"Aku lelah, aku harus terus berpura pura depan mereka, memendam rasa sakit ku sendiri, aku juga punya banyak pekerjaan, aarrgh, tingkah mereka itu membuat ku akan semakin menjadi gila seperti akan terbelah jadi dua"

Never expected || Bonten × Readers || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang