chapter O1 ; ketemu Marjan

1.4K 111 12
                                    

pagi yang cerah saat ini.

"imouto-chan. bangun, sarapan sudah siap lho! oka-san akan marah kalau kau sampai bangun siang lagi!"

aku terbangun dari tidur mendapati kakak ku tengah membangunkan ku . aku pun langsung pergi mandi dan bersiap siap untuk ke sekolah. tentu saja aku sarapan terlebih dahulu.

aku membaca manga Kimetsu no Yaiba di perjalanan. saat aku menyebrang, aku tak sadar bahwa ada truk cepat yang segera menabrak diri ku.

"hey kau, awas!" ucap seseorang memperingati ku untuk hati-hati

mendengar suara itu. truk itu langsung menabrak ku. kejadian itu membuat ku sangat terkejut.

kini aku sedang berhadapan dengan cloning malaikat maut, ia tengah menatap ku sambil mengecek papan kertas catatan nya.

"ah maafkan aku, aku sepertinya salah mengambil jiwa manusia. seharus nya kau mati 5 tahun lagi" ucap sang malaikat santai

“hee jadi kau salah orang lalu kebetulan aku yang kena?!dan ini aku ada dimana?” pekik ku heboh

"santai kawan, kita berada di dunia alam bawah tempat dimana jiwa-jiwa di kumpulkan untuk di pindahkan ke dunia lain" jawab setan itu, ah maksud ku malaikat

“hee dunia lain?! jadi kau akan mengirim ku ke dunia asing?”

"tenang-tenang. hidup didunia itu tidak akan terlalu sulit."

“memangnya dunia seperti itu ternyata ada ya?seolah aku sedang berada di dunia fiksional saja” tawa ku yang kaku

"aku tidak bercanda, aku serius tau!"

“tapi aku—” belum selesai aku berbicara, tapi malaikat itu langsung mengambil tongkat nya lalu membuat lubang isap hitam yang menarikku kedalamnya.

aku pun membuka mata ku. sepertinya aku masuk ke lubang hitam tadi?

ntahlah tapi saat ini aku tengah kebingungan melihat anak berambut hitam dengan manik mata berwarna merah muda sedikit keunguan tengah diam, baju nya begitu lusuh.

ntah mengapa baju ku juga lusuh seperti dirinya. tapi aku merasa tak asing dengan kejadian-kejadian yang terjadi disini, anak kecil tersebut juga begitu familiar dimataku.

aku juga melihat ada dua orang yang seperti sepasang suami istri tengah mengobrol dengan orang dewasa, orang dewasa itu lalu memberi uang kepada duo pasangan itu.

dan mereka berdua menghampiri kemudian mengikatku dengan bocah di sebelahku. tangan ku terikat, di perlakukan layaknya budak.

apa maksudnya ini? aku tak mengerti apa yang terjadi, rambut ku juga acak-acakan seperti ini. jangan bilang kalau aku dijual?!

aku hanya terdiam tak bersuara, ia membawa ku dengan bocah itu keluar dari rumah aneh ini.

hingga kami sampai ke sebuah gubuk. ia menatap ku kesal, lalu menarik rambut ku. "ugh dasar tidak berguna, apa kalian benar-benar tidak bisa melakukan apapun?"

lalu ia pun menyuruh ku untuk membersihkan gubuk ini segera. aku hanya diam menuruti, tidak berani melawan. oh kemana pergi nya diri ku yang pemberani ini?

sembari memulai membersihkan, aku melihat bocah yang bersama ku tadi juga ikut di marahi, berkali kali ia disika olehnya. memukulnya menggunakan gagang sapu.

'sebenarnya apa yang bocah itu perbuat hingga membuat paman itu marah?' fikirku

tak lama, paman jelek itu bertanya pada ku, "kau sudah selesai bocah?". aku hanya mengangguk mengiyakan. "baiklah kau boleh makan" ucapnya pada ku. aku segera menerima nya meski itu hanya sebuah kari dengan porsi kecil.

tapi setidaknya aku tetap bisa makan, aku saat ini benar-benar lapar. paman itu lalu meninggalkan ruangan ini, menyisakan diri ku dengan bocah yang sepertinya lebih tua dariku

aku memberikan mangkuk kari ku, aku tau dia juga lapar. ia hanya mengangguk meski agak ragu

ia segera inisiatif mencuci nya di belakang. aku sedikit khawatir jika dirinya di marahi oleh paman tadi.

sudah berhari-hari aku hanya dijadikan budak. begitu juga dengan nya. tapi dia selalu diam saja tak berbicara, itu membuat paman itu selalu marah pada nya.

saat malam aku pun keluar dari gubuk itu. aku sudah meminta izin pada paman.

"namun berjanjilah padaku untuk tidak kabur" begitu katanya. aku tidak mau berjanji ketika hal tersebut belum pasti kutepati

aku berlari kehutan, sebuah kebetulan aku melihat seorang wanita cantik bersurai hitam yang memakai topeng kepala babi tengah sendirian.

aku segera menghampiri nya, sepertinya ia lebih tua dari ku, karna aku melihat sosok nya lebih tinggi. dengan angkuh nya dia berkata pada ku untuk menantang nya bertarung.

mana mungkin aku bisa.
"tidak jadi, sepertinya kau itu lemah" ucap nya dengan suara berat, oh. jangan bilang kalau dia laki-laki?! aku sempat mengira ia adalah perempuan, 2x lipat lebih cantik dariku-

aku hanya merasa kesal sambil berekspresi normal. "apa kau tak bisa berbicara?bahkan kau tak menjawab pertanyaan ku sama sekali" tanya nya.

tentu saja aku bisa bicara! hanya saja aku belum terbiasa menggunakan pita suaraku.

aneh sekali. bocah ini malah mengelus kepala ku, padahal dia sangat angkuh pada ku tadi. sepertinya sudah sangat larut malam.

"nama ku Inosuke Hashibira. nama mu?"

aku hanya menunduk pada bocah itu setelah ia memperkenalkan diri nya. sejujurnya aku tidak mempunyai nama..

dengan cepat aku berlari dari tempat inosuke. aku merasakan aura berbahaya dari sesosok manusia yang hawa nya sangat seram. tubuhku saja menyadari nya meski dari jarak yang sangat jauh.

lalu orang itu langsung berada di depan ku. aku sangat terkejut. aku merasa seperti sedang berhadapan dengan orang yang mengerikan

kami-sama benar-benar memberikan ku kesialan kali ini.

"apa kau mau mencoba menjadi iblis? kau orang terpilih wahai gadis manis" tawar nya. ternyata aku yang lemah ini bisa diinvite oleh orang yang lebih kuat

pria tersebut mengiris tangannya dan ia memasukkan darahnya dengan paksa kedalam mulutku

sehingga mau tak mau aku menelannya. aku merasa tubuhku terasa sangat panas, bola mataku serasa akan keluar.

tanganku juga seperti mau patah. aku berteriak sejadi-jadinya, kecepatanku meningkat pesat

“aku tidak bisa mengendalikan tubuhku-” ujarku, aku menggigit bibir bawahku dengan keras agar aku bisa menahan diri dari nafsuku.

rasanya aku jadi haus darah.

"lumayan..." puji Muzan yang bangga akan pilihannya

"uh. ternyata kau memang kuat, kemampuan regenerasi ku menjadi lambat ketika di serang oleh mu".

pria berambut hitam tersebut langsung pergi meninggalkanku yang kesakitan, aku masih terus mengamuk, tetapi Inosuke mendatangi ku dari belakang, memeluk ku dengan erat.

alhasil itu membuatku tenang.

saat itu aku langsung tak sadarkan diri. sepertinya aku membuat Inosuke khawatir, Inosuke hebat bisa bertahan di cuaca tadi.

ketika aku tersadar. aku melihat diri ku berada di atas jerami. tubuhku sudah merasa enakan

segera aku turun dari atas jerami, aku langsung pulang ke tempat paman itu berada dengan cara melompat dari dahan kedahan. kakiku sangat cekatan dalam melompat sehingga aku sama sekali tidak terjatuh

"dasar tidak tau diri. sudah ku izinkan kau keluar untuk mencari kayu, tapi kau malah pulang dengan tangan kosong" paman menampar pipiku

aku sangat kesal padanya.

Little Sister of Kanao || Kimetsu No Yaiba - readers . PERBAIKAN CERITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang