chapter O2

823 100 1
                                    

paman langsung menarik rambut ku lagi, itu membuat ku meringis kesakitan. tiba-tiba gadis itu membelaku, paman hanya berdecih kesal melihat kakak ku, lalu meninggalkan kami

ia lalu mengelus kepala ku, aku merasa deja vu akan hal ini. mirip ketika saat Inosuke mengelus suraiku

tak sengaja kami mendengar pembicaraan paman, ia berniat menjual kami. setelah orang dewasa itu pergi, kami berdua segera kembali ke ruangan seolah tak terjadi apa-apa.

perutku berbunyi menandakan saat ini aku kelaparan, aku merasa ingin memakan gadis yang duduk disebelahku ini.

tapi aku tidak mungkin memakannya.

kami terdiam kesekian kali nya. paman mendengus kesal, ia kembali ke kamar nya seperti ingin bersiap-siap akan suatu hal.

ia mengikat tangan kami dengan sebuah tali, sepertinya ini mirip ketika aku dijual sebelumnya. lagipula aku sudah menduga hal ini.

tetapi saat dijalan menyebrang di jembatan. aku bertemu dua gadis dengan ornumen kupu-kupu.

mereka berdua menghampiri kami. "permisi, apa kau punya waktu sebentar?" tanya perempuan cantik berambut panjang dengan poni yang sedikit pendek namun juga lumayan panjang.

paman menoleh lalu menghadap ke kedua gadis itu. aku juga ikut menoleh.

"hai, senang bertemu dengan mu." sambungnya sambil mengsejajarkan dirinya dengan tinggi ku.
"nama ku Kanae Kochou. siapa nama kalian?"

"mereka tidak punya nama, orang tua mereka berdua menjual mereka padaku.

jadi. jika kau ingin berbicara dengan mereka, bayar!" ucap nya sedikit kasar

"jangan membentak kakakku!
kalau kau ingin uang, aku akan membeli mereka" ucap gadis di sebelah Kanae

"apa ini cukup?" lanjutnya. lalu melempar uang banyak.

mereka membawa kabur kami. tentu saja paman sedang sibuk memunguti uang yang di berikan oleh perempuan tadi.

saat sampai rumah. Shinobu memandikan ku dan kakak ku lalu menyisiri rambut kami

ketika selesai, Kanae kebingungan memilih nama kami. "bagaimana dengan nama Kanao? dan yang satunya kita beri nama [Name]?" ujar Kanae

lalu mereka membiarkan kami memilih marga kami sendiri. sehingga aku jadi memiliki nama [Name] Shirasaki, sedangkan kakaku. ia memilih marga Tsuyuri

---normal--pov---

"onee-chan,anak anak ini tidak ada harapan" ucap Shinobu

"ara-ara. jangan seperti itu, okay? onee-chan lebih suka ketika kau tersenyum,Shinobu" kata Kanae, [Name] lagi-lagi merasa dejavu

Shinobu yang terlihat emosi pada kakaknya hanya mendengus kesal

"tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa pada anak kecil yang bahkan tidak bisa membuat keputusan ataupun memikirkan diri nya sendiri! ini berbahaya!" jelas Shinobu

Kanae menghampiri Kanao dan [Name] .
"baiklah, kau bisa memilih pilihan mu dengan melempar koin ini". ucap Kanae yang menaruh koin di telapak tangan Kanao.

"dan kau [Name], kau harus ungkapkan apa yang ingin kau lakukan, paham?"

[Name] hanya mengangguk paham pada Kanae. kini Kanae membawa [Name] keluar rumah

ia mengajari [Name] untuk menggunakan nichirin, saat itu [Name] belum tau bahwa dirinya sudah menjadi seorang iblis.

perubahan fisiknya membuat dirinya tidak bisa menggunakan nichirin dengan benar

Kanao hanya memperhatikan mereka berdua.

"sepertinya ada yang salah dengan tubuhmu, [Name]" ujar Shinobu

Kanae lalu tersenyum pada [Name], "mungkin kau tidak bisa menggunakan nichirin karena tubuhmu setengahnya sudah sepenuhnya mencerna darah dari Muzan, [Name]" [Name] dan yang lain benar-benar terkejut apa yang dikatakan Kanae

“apa?” beo [Name], ia tidak mengerti
tapi kenapa Kanae-nee berfikir seperti itu? padahal Kanae-nee sudah mengetahui bahwa aku adalah seorang oni. tapi dia benar benar menyembunyikan nya.

ya tapi sepertinya menjadi oni hashira tidaklah buruk. itupun jika Oyakata-sama menerima ku. tunggu sebentar, siapa Oyakata-sama? mengapa aku tiba-tiba mengucapkan nama itu?.

berhenti berfikir hal aneh, aku pun segera melanjutkan latihan. pedang yang Kanae-nee berikan pada ku sangat enteng namun pedang itu sangat tajam.

sudah tiga hari aku latihan. pedang itu sudah memunculkan warna. dan warna biru muncul di pedang itu.

sepertinya aku berhasil? aku lumayan bangga akan hal ini. berlatih terus menerus, itulah yang ku lakukan.

suatu hari, aku baru pergi hutan untuk mencari Inosuke namun tak menemukan nya sama sekali. tapi aku melihat laki-laki yang terbilang sangat muda sedang memotong kayu. aku hanya melihatnya sekilas, tapi dia menyadari keberadaan ku. ia segera mengejarku.

sepertinya anak itu tau aku adalah oni. ia menyerang ku, aku hanya bisa menghindar

MUICHIROU'S POV
sedari tadi aku menyerang iblis ini. tapi apa?dia tak menyerang balik. mata nya berubah menjadi merah, dia selalu tau aku menyerah ke sisi yang mana.

"kenapa kau hanya menghindar, iblis bodoh? dari yang ku lihat sepertinya kau iblis bulan atas. diri mu bahkan tetap hidup ketika terkena sinar panas matahari" ucap ku

ia hanya menggeleng dan berkata
"bagaimana kau tau bahwa aku ini iblis? padahal aku belum memakan manusia sama sekali."

aku terkejut, bagaimana bisa iblis yang tak memakan manusia sekuat ini?... tak memakan manusia? bukan kah akan menderita ketika oni tidak memakan makanannya?

dia menghampiri ku, aku segera waspada ketika di dekati olehnya. ternyata dia lebih pendek dari ku, rambut hitam nya sangat cantik.

"menunduk lah" pinta nya

aku tak langsung menurut, mendengar nya meminta hal seperti itu membuat ku hanya bergrinyit heran.

"aku tak akan menyakiti mu." lanjutnya

aku segera menurut. menundukkan kepala ku. apa yang akan dia lakukan?membunuhku?.

"yosh-yosh" ucapnya sambil mengelus rambut ku. apa ini? ternyata ia hanya mengelus kepala ku. aku hanya terkejut melihat kelakuannya. sepertinya dia iblis yang baik dan juga unik.

dia tiba-tiba memelukku.
"hai'k²,nii-chan...jangan memaksakan diri, okay?"

suara lembut nya tersampaikan ke telinga ku. itu membuatku merasa tenang. aku hampir menangis melihat bocah ini. padahal umur nya masih di bawah ku, tapi mengapa kata kata nya sangat dewasa sekali?

"aku lupa memperkenalkan diri. aku (Name) Tsuyuri. anata nomae wa?"

nama nya benar benar indah. aku juga segera memberitahu nama ku
"Muichirou Tokitou, itu nama ku..."

ia mendengarkan omongan ku, namun masih memelukku. ugh...

MUICHIROU'S POV END

aku tetap memeluk nya. dia sungguh menggemaskan, aku sepertinya menyukai nya. tapi bagaimana bisa aku jatuh cinta pada orang yang baru ku temui?. tapi aku merasa aku sungguh-sungguh mengenal Mui-san

"baiklah nii-chan. nee...sayonara!" ucap ku, aku langsung naik ke ranting pohon. melompat dari dahan ke dahan pohon lainnya. berniat untuk pulang ke rumah.

senyum yang lebar tercipta di wajah ku sepanjang perjalanan pulang. aku tidak tau mengapa.

namun satu hal terjadi,ketika aku pulang ke rumah...

Little Sister of Kanao || Kimetsu No Yaiba - readers . PERBAIKAN CERITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang