3.mereka pergi.

748 92 1
                                    

senyum yang lebar tercipta di wajah ku sepanjang perjalanan pulang. aku tidak tau mengapa.

namun satu hal terjadi,ketika aku pulang ke rumah...

aku melihat Kanae-nee tergeletak di pangkuan Shinobu. aku sungguh kaget melihat kejadian ini.

segera aku berlari menghampiri Kanae-nee. "hountoni gomennasai onee-chan. seandainya aku tidak pulang telat, aku pasti bisa menyelamatkan nee-chan. maafkan aku...aku benar benar minta maaf". kata ku yang menyalahkan diri sendiri. ya ini memang salah ku.

Shinobu-nee sudah berlinang air mata di area mata nya. ada beberapa kata kata terakhir dari Kanae-nee pada Shinobu-neesan yang tidak ku dengar. indra pendengaran ku sedikit menghilang . aku hanya mendengar bahwa Kanae-nee menyuruh Shinobu untuk keluar dari korps pembunuh iblis agar bisa menjadi gadis normal.

Kanae-nee juga memegang tangan ku dan tangan Kanao-neesan. "kalian harus akur ya?jadilah gadis yang normal, berbahagia dan tersenyumlah"

aku tak mengerti kalimat itu. apa itu 'bahagia?'. ntah kenapa aku kesal. lalu aku berlari keluar mencari iblis yang bau nya masih terasa. berkat indra mata ku yang tajam, aku menemukan nya.

ternyata itu iblis bulan atas ke 2. 'Douma'. uh aku tak mengerti dengan diri ku yang tiba-tiba tau informasi tentang iblis brengsek itu.

aku segera berlari ke arah nya mengarahkan pedang ku kepada nya dengan kecepatan yang sangat tinggi.

teknik pernapasan ku gunakan.
[ teknik pernapasan pertama ; badai salju ]

seketika langit kemudian menurunkan salju, itu membuat pergerakan ku tak terlihat oleh Douma.

tentu saja Douma masih bisa menangkis serangan ku dengan kipas nya itu. "doushita doushita?" ucapnya seperti mengkasihani diri ku.

itu membuat ku kesal. aku menambah kecepatan ku, langit menjadi gelap dan menurunkan petir serta angin dahsyat ke arah Douma.

aku segera mengarahkan pedang ku pada lehernya. tentu gagal, harus dengan cara lain. aku menggunakan cakar ku untuk menusuk bagian dalamnya.

tapi regenerasi Douma sungguh cepat. aku segera menusuk bagian itu lagi dan lagi. aku berhasil membuat diri nya lumayan babak belur, ah maksud ku darahnya mengalir cukup deras. regenerasi nya menjadi lambat akibat cakar ku yang berisikan racun anti-iblis. aku menemukan racun ini dari sebuah botol yang tergeletak di hutan ketika aku tengah pulang ke rumah paman itu hahah.

aku hanya menyeringai, menambah kesan horror. tapi Douma malah berkata pada ku "benar benar cantik~", sembari memegang ujung dagu ku dengan jari telunjuk dengan kasar. tentu saja aku terkejut ketika Douma melakukan hal itu.

langit berubah menjadi hujan batu es. seolah langit mengikuti arahan ku, Douma terkena serangan hujan es itu. tapi kipas nya membuat nya sangat mudah untuk menangani hujan es yang di turunkan oleh langit.

tak tinggal diam. aku segera meluncurkan pedang ku lagi. wajahnya tergores oleh pedang ku,oh jangan lupakan racun yang ada di nichirin ku yang mengenai nya.

salju pun memenuhi tempat ini,sepertinya Douma kelelahan melawan ku. di depan ku ini adalah iblis bulan atas kedua.

sudah banyak luka yang ku berikan pada Douma. sementara aku sendiri masih baik-baik saja. memang menguntungkan untuk ku, andai saja aku latihan lagi menggunakan nichirin sword ini.

mata ku terkejut ketika melihat ada iblis dengan cepat jalan ke arah diri ku dan Douma. apa yang akan dia lakukan?membunuh ku?

iblis kelas rendah yang memuakkan, dia hanya membawa Douma. cepat sekali. padahal Douma sudah berhasil ku buat sekarat.

Little Sister of Kanao || Kimetsu No Yaiba - readers . PERBAIKAN CERITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang