2,5. Asano & Akabane

694 65 224
                                    

Karma melangkah memasuki kediaman Asano. Suasana saat itu sangat hening. Gakushuu bilang jika di rumah tidak ada siapa - siapa berarti ketua dewan sedang lembur. Setelah menutup pintu dan melepas sepatu, Karma segera pergi ke lantai dua, dimana terdapat ruangan pribadi Gakushuu.

Karma perlahan membuka pintu kamar Gakushuu. Wow, ternyata kamarnya sangat rapi. Karma kira di kamar Gakushuu akan berserakan beberapa tumpukan kertas yang menjadi kesibukan Gakushuu sehari - hari.

Karma menutup pintu kamar dan segera membaringkan diri di atas ranjang Gakushuu. Wangi soft mint menguar pada indra penciuman Karma, membuatnya semakin nyaman bergelung di atas ranjang Gakushuu. Kenapa bau ini sungguh nyaman dan memabukkan?

'Tunggu! ini bau milik lipan busuk itu! Argh! Kenapa aku harus menyukai baunya? Tidak! Aku sama sekali tidak menyukai baunya!' Setelah bergumam seperti itu, Karma refleks menjauh dari ranjang Gakushuu dan segera pergi ke kamar mandi pribadi yang ada di kamar Gakushuu.

Suara guyuran air shower dari kamar mandi terdengar sangat tenang. Karma sedang menikmati mandi air hangat di sore hari. Untung saja hari ini tidak turun hujan, hanya terdapat awan mendung yang menggantung di langit.

Setelah puas dengan shower, Karma mematikannya. Dia beralih mengambil sabun untuk mulai membersihkan diri.

Dahlah skip ae pas Karma mandi:D

Saat ini Karma sudah mengenakan pakaian santai. Dia tengah berdiri di balkon kamar Gakushuu. Melihat - lihat sekitar dari balkon. Langit mulai terlihat gelap, jarum jam menunjukkan pukul 17.57. Manik violetnya masih mengedarkan pandangan di sekitar.

Sebuah mobil Lamborghini putih terlihat memasuki halaman rumah. Mobil itu terpakir masih di halaman dan tak masuk garasi. Tak lama seorang pria tua  yang masih tampan tampak keluar dari mobil menuju pintu utama rumah.

Karma menduga pria tersebut adalah ketua dewan, sang raja siluman lipan. Tak perlu pikir panjang Karma segera turun untuk menyapa ketua dewan. Sebagai anak yang baik dan untuk tetap menjaga image Gakushuu di mata ketua dewan, Karma menyambut ke datangannya.

"Okaeri" Sambut Karma ketika ketua dewan melepas sepatunya.

Sang ketua dewan hanya melirik sebentar ke arah Karma kemudian segera memasuki ruangannya. Karma hanya memandang jengkel kepada ketua dewan yang mengacuhkannya. 'Yaudahlah, biarin' pikir Karma.

Berjalan menuju sofa di ruang tengah. Sebelum itu, dia mengambil remote dan menyalakan televisi yang menampilkan sebuah acara kartun favorite Karma(≧∇≦)/. Karma tiduran dengan santai di sofa panjang sambil menonton kartun favoritenya. Harusnya sekarang ia bermain game, tetapi Gakushuu sepertinya tidak mempunyai peralatan game. Yaudah, dia nonton kartun aja.

Ketua dewan membuka pintu ruangan sambil membawa beberapa berkas. Oh, sepertinya itu adalah beberapa berkas yang ketinggalan jadi dia pulang hanya untuk mengambil berkas yang ketinggalan.

"Asano-kun, sedang apa kau di sini?" Tanya sang ketua dewan ketika dia melirik ke arah sofa dan menemukan anak semata wayangnya tengah bersantai menonton televisi.

"Menonton televisi" Jawab Karma dengan santainya, dia tidak menyadari aura lipan yang dikeluarkan ketua dewan ketika melihatnya tengah bersantai seperti itu. Sepertinya Karma lupa bahwa Gakushuu merupakan sang tuan sempurna yang tidak akan mungkin memiliki waktu untuk bersantai.

"Kau tidak belajar?" Ketua dewan bertanya kali ini dengan tersenyum penuh artu.

"Tidak perlu" Karma masih menjawab dengan pandangan yang tak lepas dari televisi.

ConnectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang