Dari sini ceritanya agak gak nyambung + ada time skip karena Reya lupa dikit alurnya gimana.
Tapi semoga kalian menikmati cerita gaje yg Reya buat karena kegabutan ditengah banyaknya tugas menumpuk.
☆
Keduanya berjalan memasuki gang sempit. Karena memang tempat pertemuannya harus rahasia. Saling mengamit tangan satu sama lain dengan perasaan berdebar.Gakushuu berusaha berpikir jernih, memprediksi apa yang akan terjadi kedepannya bila rencananya kali ini gagal.
Karma di sebelah kanan Gakushuu sedikit gemetar. Takut jika saja rencana Gakushuu kali ini tak akan berhasil. Tangan yang semula hanya menggandeng tangan kanan Gakushuu beralih memeluk erat lengan Gakushuu.
"Tenanglah, akan kupastikan ini berhasil" Gakushuu mengelus pelan punggung tangan Karma.
"Janji?" Karma mengacungkan jari kelingking yang langsung disambut oleh jari kelingking Gakushuu dengan lembut.
"Janji!"
Mereka sampai di tempat pertemuan.
Akan tetapi tak ada siapapun.
Mungkinkah mereka ditipu?
Tangan Gakushuu mengepal dengan kuat, bersiap memukul siapapun jika saja dirinya benar - benar ditipu. Amarahnya hampir memuncak, jika saja-
JDUAARR!!
Seolah deja vu keduanya kembali seakan disambar petir, padahal cuaca sedang cerah sore itu. Tubuh keduanya terhuyung, tak sanggup menompang berat badan masing - masing. Padangan mereka pun perlahan mulai mengabur. Menyisakan rintikan air hujan yang jatuh sedikit demi sedikit. Membasahi tubuh keduanya yang sudah terlelap.
Mereka terlalu lelah menghadapi hari, jadi biarlah mereka beristirahat sejenak dengan kesadaran yang hilang entah kemana.
Disisa kesadarannya Gakushuu menatap Karma yang sudah jatuh pingsan. Mengamit tangan Karma, membawanya ke dalam pelukan hangat.
"Aku sudah memenuhi permintaanmu, dan sekarang kau hanya harus tutup mulut tentang kejadian ini. Aku sangat ingin pamer pada si bajingan itu!"
Samar - samar Gakushuu juga mendengar gerutuan dan umpatan yang terlontar dari mulut bawahan profesor itu. Dirinya sudah tidak kuat lagi menahan kesadaran saat ini. Jadilah dia juga pingsan dengan tangan yang masih setia mengamit tangan lain dari pemuda yang tengah pingsan bersamanya di hari itu.
Gakushuu berharap hari esok akan sama seperti hari - hari sebelumnya. Dimana dirinya akan semakin dekat dengan Karma hingga tiba saatnya Karma menjadi miliknya seutuhnya.
Gakushuu akan sangat menantikan hari itu.
Hari dimana orang yang dicintainya membalas perasaannya dan kemudian menjadi miliknya.
Dia tidak sabar...
☆
Kelopak mata mulai terbuka, memperlihatkan manik ungu indahnya. Ia menatap sekitar menyadari dirinya masih di tempat yang sama. Tatapannya kemudian beralih pada tangan yang saling menggenggam. Sisa kehangatan yang berasal dari suhu tubuhnya sangat terasa. Begitu menghangatkan di tengah dinginnya udara malam yang menusuk kulit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Connected
FanfictionKejadian itu sungguh membuat karma dan gakushuu jengkel setengah mati. kenapa pula mereka bisa bertukar tubuh hanya karena sengatan listrik dari petir yang menyambar mereka? itu sungguh tidak masuk akal. Lalu, bagaimana cara mereka kembali ke dalam...