Epilog

427 41 15
                                    

"Ohayoo~"

Suara yang amat sangat lembut menyapa indra pendengaran Gakushuu di pagi hari. Sungguh menenangkan. Dikecupnya istrinya tersebut dan dibalas dengan geplakan tercinta oleh sang istri.

"Mandi dulu sana! Bau!!"

Gakushuu langsung pasang muka masam. Ditariknya pinggang sang istri ke dalam pelukan. Tidak peduli sang istri yang terus meronta dan memukulinya. Biar saja, toh Gakushuu cuma ingin 'mencicipi' sedikit hidangan paginya.

"Bisa diam? Kau akan membangunkan 'dia' jika terus meronta seperti itu"

Bukannya diam, sang istri malah makin meronta ingin dilepas. Katanya Gakushuu bau, padahal wangy wangy gitu, bau bau ikemen yang baru bangun tidur itu nikmat lohh😞😞.

"LEPASIN MONYET!!! KECOAK MESUM!!! MANDI DULU ANJING!!! BAU BANGKAI CICAK!!"

Gakushuu manyun menatap sang istri yang tengah memasang wajah galak. Dengan enggan ia pun melepas pelukan tersebut dan sang istri langsung ngacir pergi ke dapur meninggalkan Gakushuu yang setengah tegak di tempat karena disuguhi wajah imut sang istri yang lagi ngambek.

'imut banget, sial!'

Akhirnya dengan sangat amat terpaksa sekali Gakushuu beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi yang tersedia di kamarnya itu.

Setelah selesai mandi, wangy makanan yang sangat lezat segera tercium. Tanpa babibubebo Gakushuu pun langsung memakai pakaian yang sudah disiapkan oleh istri tercintanya dan langsung pergi ke dapur. Sampai di dapur, ia mendapati sang istri yang sudah makan duluan tanpa menunggu dirinya selesai mandi. Sungguh istri yang patut dicontoh.

"Gitu ya, makan gak nunggu suami dulu!"

"Kamu lama, aku udah laper banget, kalau nunggu kamu bisa mati kelaparan ini, kamu mau aku mati kelaparan trus kamu jadi duda muda yang belum beranak trus digibahin tetangga dan masuk berita TV 'Anak pewaris perushaan terbesar di Jepang menjadi duda muda akibat ditinggal mati sang istri yang diduga meninggal karena mati kelaparan menunggu suaminya selesai mandi'?"

Gakushuu sweatdrop denger pernyataan istrinya itu. Yakali nunggu orang mandi 30 menit bisa sampai mati kelaparan. Gakushuu hanya menghela nafas lalu duduk di samping istrinya. Kenapa gak di depan? katanya dia pengen deket ama istrinya itu, biasalah bucin.

"Karma"

"hmm?"

Gakushuh terkekeh melihat istrinya itu makan dengan sedikit belepotan. Seperti anak kecil saja.

"Lihat sini!"

"Apha shih?"

Karma menoleh dengan mulut yang masih penuh dengan makanan sehingga pipinya sedikit menggembung. Bisa dilihat beberapa nasi menempel di bibir mungilnya yang cantik. Imut sekali!!!!!

"Makanmu belepotan"

Dengan gerakan cepat Gakushuu menarik tengkuk Karma, kemudian menjilat seluruh nasi yang masih tertinggal di bibir cantik itu, lalu memberi kecupan singkat. Gakushuu lantas memberi senyuman terbaiknya lalu melanjutkan aktivitas makannya. Mengabaikan Karma yang sudah memerah sempurna di sebelahnya.

Mereka melanjutkan acara makan dengan hening yang melanda. Tidak seperti biasanya yang dimana Karma akan berceloteh panjang lebar mengenai Gakushuu yang beginilah, Gakushuu yang begitulah.

"Aku langsung berangkat boleh?"

Gakushuu merapikan piring kotor mereka ketika mendapati Karma tidak bergeming dengan makanan yang sudah habis di hadapannya. Karma menunduk dalam diam, mengundang benak kecurigaan Gakushuu. Jangan - jangan istrinya ini sedang tidak baik baik saja?

"Karma?"

"..."

"Karma...?"

Oke, sudah pasti istrinya ini sedang tidak baik - baik saja. Gakushuu lantas memeluk Karma dengan khawatir.

"Ada apa? Apa kau terganggu dengan perlakuanku yang tadi? Maaf-"

"Bukan... bukan..."

Karma menggeleng lemah dan membalas pelukan Gakushuu. Menenggelamkan wajahnya di dada bidang Gakushuu.

"Lalu kenapa?"

"Okinawa..." lirih Karma.

"Hm?"

Karma kemudian melepas pelukan dan mencengkeram lengan Gakushuu. Wajahnya memerah, sungguh manis...

"Liburan musim panas ini... Aku mau ke Okinawa!"

"....Hah?"

Tunggu - tunggu! Gakushuu masih belum bisa memproses kejadian ini akibat wajah Karma yang begitu imut. Apa? apa baru saja Karma tengah memohon padanya untuk pergi ke Okinawa? dengan wajah imut seperti itu?

Gakushuu kena damage, dia menundukkan kepala.

"Aku mau ke Okinawa...." lirih Karma. Ia ikut menundukkan kepala.

Cukup sudah dengan godaan ini, Gakushuu sudah tidak tahan. Dengan gerakan cepat seperti tadi, Gakushuu meraup bibir Karma dengan sedikit nafsu yang tertahan. Tangan kanannya menekan tengkuk Karma dan tangan satunya menarik pinggang Karma ke dalam pelukan.

Karma yang kaget sedikit berjengit untuk kemudian pasrah menjadi santapan hewan buas di depannya ini. Menutup kedua mata dan membiarkan lidah Gakushuu menerobos masuk ke dalam mulutnya. Entah sudah mulai terlena atau apa, yang pasti Karma secara sadar tidak sadar merangkul leher Gakushuu dengan kedua tangannya.

"engh.... ahh~"

Suara kecipak basah diselingi lenguhan erotis memenuhi area dapur. Tidak ada di antara keduanya yang berniat melepas ciuman panas yang berlangsung selama 2 menit itu.

"haahh... haahhh..."

Saat ciuman panas itu berakhir, mereka berdua sama sama terengah.

Di tengah menstabilkan deru nafasnya Karma kembali berucap. "Ya...?"

"Hm?" Dan dibalas dengan wajah bingung Gakushuu.

"Ke Okinawa!" Karma hendak memukul Gakushuu saking kesalnya dengan manusia di depannya itu.

"Iya sayang, iya"

Tidak jadi memukul, Karma tersenyum lebar sambil memeluk Gakushuu erat dan Gakushuu balas memeluk Karma.















Yah... sepertinya sang pencipta fanfic ini tidak tega untuk membuat mereka berpisah maka dari itu ia memutuskan untuk menyatukan keduanya.

Pemandangan yang indah ketika melihat pasangan yang serasi bersatu membentuk sebuah keluarga yang harmonis.

Sekarang, sang pencipta fanfic ini ingin bertanya. Perlukah diadakan extra chapter untum fanfic ini atau bonus chapter untuk white day?






































══════════════════════════
Connected - AsaKaru
End
══════════════════════════

ConnectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang