Tangan besar yang terlihat gagah itu tampak mengetikkan beberapa kata di laptopnya. Ia tampak sedang menyeringai. Sepertinya sang target sudah menyadari sesuatu.
Send!
Setelah mengirimkan e-mail ke kontak yang menghubunginya, dia beranjak dari meja kerja dan berbaring di ranjang. Sebaiknya dia segera menyelesaikan permainan ini atau dia akan dipecat oleh sang profesor.
★
"Hei, Karma!" Suara Gakushuu melembut ketika ia memanggil Karma.
"Hmm?" Dan hanya dibalas deheman oleh Karma.
"Apa kau masih mau berteman denganku ketika masalah ini sudah selesai?" Tangan Gakushuu bergerak hendak mengelus rambut Karma. Surai jingganya terlihat cocok dengan suasana senja. Mata violetnya memancarkan keteduhan hati.
"Maksudmu?" Karma yang tengah berbaring di paha Gakushuu merasa terusik. Dia kemudian berubah posisi menjadi duduk di sebelah Gakushuu.
"Tidak ada, aku hanya bertanya" Gakushuu tersenyum manis. Manisnya melebihi gula dan madu yang bisa membuat orang diabetes ngeliatnya.
"Eh, ngomong - ngomong tumben kamu baik? Gak biasanya. Pasti ada sesuatu!" Karma menuding tepat seinci dari hidung Gakushuu.
Gakushuu hanya tersenyum ramah ketika Karma mengatakan hal itu. Wajar Karma begitu, karena sebelumnya dia belum pernah bersikap selembut ini pada setan di depannya.
Gakushuu mengecup singkat ujung jari telunjuk Karma. Memegang pergelangan tangan Karma dan memajukan wajahnya agar lebih dekat dengan Karma. Karma tentu saja refleks menjauh tetapi batang pohon di belakangnya menghalangi usahanya untuk menjauh.
Gakushuu semakin dekat.... dan semburat merah kurang ajar ini telah memenuhi pipi Karma hingga ke telinga. Karma memalingkan wajahnya, enggan bertatap mata dengan Gakushuu.
Cup~
Kecupan singkat kembali diberikan Gakushuu, tapi kali ini di pipi kiri Karma. Setelah memberi kecupan singkat Gakushuu kembali ke posisi awalnya yang duduk disebelah Karma.
"Kau imut, Karma" Gakushuu menatap langit sambil membayangkan wajah Karma sendiri yang memerah dengan imutnya. Dia suka...
Ya! Dia suka Karma!
"Ap- apa - apaan kau?!" Karma memukul pelan kepala Gakushuu dan beranjak pergi dari sana meninggalkan Gakushuu sendiri.
'Tapi sepertinya kau tidak menyukaiku'
Gakushuu memejamkan matanya. Menikmati hembusan angin yang menerbangkan helaian rambut merahnya. Memikirkan apa yang seharusnya ia lakukan.
Hampir genap 1 bulan semenjak mereka bertukar tubuh, dan tak perlu waktu berbulan - bulan hingga Gakushuu menemukan petunjuk. Karena dia memang fokus untuk mencari cara agar bisa kembali. Tapi sekarang dia bimbang. Dia terlanjur jatuh hati dengan Karma. Tak tega jika saja Karma akan meninggalkan dirinya setelah masalah ini selesai. Gakushuu belum siap.
No matter how many times we meet, It just ends with a goodbye.
Gakushuu kemudian beranjak dari duduknya dan membuntuti Karma di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Connected
FanfictionKejadian itu sungguh membuat karma dan gakushuu jengkel setengah mati. kenapa pula mereka bisa bertukar tubuh hanya karena sengatan listrik dari petir yang menyambar mereka? itu sungguh tidak masuk akal. Lalu, bagaimana cara mereka kembali ke dalam...