Aku pun sudah sampai di depan pintu Direktur tersebut lalu aku mengetok pintu.
"Tokk....tokk...."
"Siapa...?" Kata direktur tersebut dari dalam ruangannya.
"Ini saya pak Sona mau mengantar teh anda." Kata ku dari balik pintu.
"Silahkan masuk." Kata direktur itu.
Aku pun langsung masuk ke dalam ruangan di rektur itu dan meletakkan teh di meja. Saat akan meletakkan gelas di meja di rektur itu berusaha memegang tanganku. Aku langsung refleks menarik tanganku.
"Maaf... Pak jangan seperti itu." Kata ku dengan nada yang sopan.
"Kau sangat cantik tidak cocok menjadi cleaning servis di kantor." Kata di rektur itu dengan menatap ku dari ujung kepala sampai kaki dengan tatapan yang aneh.
"Kalau begitu saya permisi pak." Pamit ku dengan buru-buru.
Direktur itu tidak berhenti menatap ku dengan tatapan yang tidak sopan.
"Huh... Ternyata memang benar kata mereka direktur disini kurang ajar." Gerutu ku dalam hati.
Setelah mengantar teh kepada di rektur itu aku kembali ke pantry dengan wajah yang kesal teman-temannya pun bertanya padanya.
"Sona-ah... Ada apa kenapa wajahmu sangat kesal." Tanya salah satu temannya.
"Hah... Ternyata kalian benar di rektur disini sangat tidak sopan." Kata ku dengan wajah kesal.
"Sudah kami bilang kan hanya kau saja yang berani melawan yang lainnya tidak berani." Kata mereka lagi.
"Kenapa tidak ada yang berani?" Tanya ku yang penasaran.
Mereka menceritakan semuanya dengan ragu-ragu. Tapi aku meyakinkan mereka untuk menceritakan semuanya kepadaku dengan syarat aku tidak boleh mengatakan kepada orang lain. Aku pun menuruti syarat mereka.
"Kalau ada yang melawan di rektur maka orang itu akan di pecat dari kerjaannya, bahkan beberapa staf terbaik di kantor ini di berhentikan oleh direktur. Padahal mereka sudah bekerja dengan penuh kejujuran." Kata salah satu dari mereka yang menceritakan semuanya padaku. Tanpa mereka tahu siapa aku sebenarnya.
"Ahh... Begitu aku harus berhati-hati dengan dia." Kata ku untuk meyakinkan teman-temannya.
Aku pun mengajak mereka melanjutkan pekerjaan masing-masing. Aku menulis apapun yang aku dapatkan hari ini untuk di evaluasi lagi. Saat makan siang di rektur itu sengaja memanggilku.
"Sona..." Panggil seorang staff.
"Nee..." Jawab ku singkat.
"Pak direktur memanggilmu."
"Tapi bu... Bukannya ini waktunya istirahat." Kata ku yang bingung.
"Entahlah pak di rektur memintaku untuk memanggilmu." Kata staf wanita itu.
"Baik bu... Saya akan kesana." Jawab ku dengan tersenyum.
Setelah mengatakan itu semua staf wanita itu berlalu dari hadapanku. Karena, hal ini aku tidak bisa makan siang bersama yang lainnya.
"Huh... Aku jadi tidak bisa makan bersama kalian." Kata ku dengan wajah yang kecewa.
"Gwaenchana... Lain waktu kita bisa makan siang bersama. Sekarang pergilah ke ruangan di rektur dan temui dia. Jika terjadi sesuatu segera hubungi kami." Kata temannya.
"Nee... Arraseo." Jawab ku singkat.
Aku berlalu dari hadapan teman-temanku untuk pergi ke ruangan direktur. Sesampainya di depan pintu aku menarik nafas panjang sebelum masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince of My Dream | PJM ✓
RomanceMenceritakan tentang seorang gadis muda yang sukses menjadi CEO di usia nya yang masih sangat muda. Tapi, kesuksesannya tidak berjalan senada dengan kisah asmara nya yang di khianati sahabat dan kekasihnya. Alih-alih ingin meneruskan perusahaan oran...