Chapter 32

11 4 0
                                    

Aku hanya menganggukan kepala tanpa bersuara tanda aku mengiyakan perkataan Jimin barusan. Beberapa menit kemudian kami sudah selesai sarapan aku segera membereskan peralatan makan. Setelah selesai aku langsung mengambil tasku yang ku letakkan di ruang tengah. Dan bergegas mengikuti Jimin dari belakang. Diperjalanan seperti biasa aku dan Jimin tidak banyak berbicara.

15 menit kemudian kami sudah tiba di depan kantorku.

Iya Jimin tidak membiarkanku kemanapun sendirian sama seperti yang di lakukan Oppa ku dulu. Bahkan saat Jimin tidak bisa mengantarku aku tetap harus di antar supir.

Aku langsung turun dari mobil Jimin, Jimin menunggu ku sampai masuk ke dalam kantor. Setelahnya dia pergi dari halaman kantorku ke tempat dia latihan bersama saudara-saudara nya karena mereka akan perform di sebuah acara. Aku langsung masuk ke dalam kantor seperti biasa para karyawan menyapaku. Melihatku yang baru datang sekertarisku langsung mengikuti ku dari belakang.

"Selamat pagi, Direktur." Sapa sekertarisku.

"Nee... Pagi apa jadwalku hari ini?" Tanya ku kepada sekertarisku.

"Jadwal anda hari ini mengecek lokasi untuk acara keluarga Jung Direktur." Kata sekertarisku sambil menyodorkan beberapa berkas yang harus ku baca.

"Baiklah jam berapa kita kesana?" Tanya ku lagi.

"Kalau sesuai jam harusnya satu jam lagi Direktur." Kata sekertarisku lagi.

"Persiapkan semua yang di butuhkan satu jam lagi kita ke sana dan kau ikut menemaniku." Kata ku yang masih fokus dengan berkas-berkas.

"Nee... Direktur." Jawab sekertarisku dengan menunduk.

Setelah mengatakan itu semua sekertarisku keluar dari ruanganku dan aku tetap melanjutkan pekerjaanku. Satu jam kemudian aku bergegas ke tempat acara untuk mengecek lokasi dan mengecek semua keperluannya.

Diperjalanan aku mengirim pesan kepada Jimin sesuai permintaannya.

Isi pesanku:
"Aku akan keluar ke gedung lain untuk mengecek persiapan keluarga Jung, kemungkinan sampai sore kalau mau menjemputku kesana saja."

Setelah itu aku langsung mengirimnya kepada Jimin dan memberi tahu alamatnya. Dan Jimin membalas pesanku.

Balasan Jimin:
"Nee... Arraseo."

Setelah membaca pesan balasan Jimin aku kembali meletakkan ponselku dan beralih kepada berkas-berkas kantor. Beberapa menit kemudian aku sudah sampai di gedung tempat acara pernikahan keluarga Jung akan di laksanakan. Aku langsung masuk ke dalam gedung untuk mengecek semua persiapannya. Aku berjalan berkeliling gedung untuk bertanya apakah semuanya sudah cukup atau masih kurang.

"Pak... Apa ini sudah cukup bahannya atau masih kurang?" Tanya ku kepada salah satu pekerja.

"Anieyo... Direktur Park ini sudah cukup bahkan kelebihan." Jawab pekerja tersebut.

"Baiklah... Lanjutkan pekerjaan anda." Jawabku kemudian berlalu pergi dari sana.

Aku melanjutkan pekerjaanku dengan serius hingga berjam-jam. Aku sama sekali tidak mengecek ponselku karena sengaja ku buat tidak bersuara. Ternyata Jimin menelfonku berkali-kali. Karena tidak kunjung ku jawab setelah latihan Jimin berpamitan lebih dulu kepada saudara-saudara nya untuk pulang lebih dulu.

"Hyung... Aku pamit pulang dulu ya. Aku khawatir dengan Erna sejak tadi aku menghubungi ponselnya tidak ada jawaban." Kata Jimin yang berpamitan kepada seokjin Oppa.

"Ahhh... Ya sudah segeralah temui istrimu kalau ada apa-apa hubungi kami hm..." Kata Seokjin Oppa.

"Nee... Hyung." Jawab Jimin kemudian berlalu dari hadapan kakaknya.

The Prince of My Dream | PJM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang