6. I Miss You Really Bad

112 6 1
                                    

Carina terbangun saat mendengar suara pintu diketuk, gadis itu bangun dan membetulkan pakaiannya, membiarkan Vaden masih terlelap.

"Kakak" gadis cantik berambut sepinggang itu langsung memeluk Carina erat, disusul laki-laki berwajah dingin dengan wajah yang masih mengantuk.

"Astaga, kamu, jam 4 loh ini, kasian Kelvin masih ngantuk" Carina mengusap rambut sang adik dan mencium keningnya, ia bahkan mengajak Kelvin ke kamar tamu dan membereskannya sedikit.

"Dah, tidur lagi sana" Kelvin mengangguk dan menutup pintunya.

"Kamu mau apa?"

"Kok kakak tidur disini?"

"Ck, kamu ke kamar Vaden terus liat sendiri aja deh" Valentina langsung menaiki tangga dan menuju kamar Vaden, gadis itu langsung terkejut dan kembali turun dengan sedikit berlari.

"Itu siapa kak?"

"Kakak pungut kamu, dah sekarang kamu tidur, besok aja kasih kejutan buat babu kesayangan kakak" Valentina mengangguk dan memasuki kamar tamu tidur bersama Kelvin.

"Ayang ihhh, jangan pergi" Vaden langsung terbangun dan menangis memeluk Carina dengan erat.

"Iya mas, enggak pergi" Carina mengusap pipi Vaden dan kembali memejamkan matanya, namun tangan Vaden membuat Carina hanya mampu menghela nafas.

06.40am

Carina masih sibuk berkutat di dapur bahkan kini Vaden yang tadinya masih tertidur langsung bangun dan menghampiri Carina, Vaden memeluk erat tubuh gadisnya itu.

"Morning baby"

"Morning, masih ngantuk hum?" Vaden menggeleng dan meletakkan dagunya pada bahu Carina.

"Mau mam"

"Gak mau nunggu yang lain?" Vaden langsung mencium leher Carina membuat Carina tersenyum dan memegangi tangan Vaden yang berada di pinggangnya.

"Nda mau, nanti kamu nda nyuapin aku"

"Disuapin, emang kamu udah laper?" Vaden menggeleng dan kembali ke ruang tamu.

"Sayang, Kelvin sama Valentina tadi pagi dateng kesini" Vaden segera bangkit dan menuju kamar tamu, sudah ia tebak akan ada suara aneh, dan benar saja, suara aneh dan decitan kasur membuat Vaden menghampiri Carina dan memeluk gadis itu erat.

"Baby, mau kayak gitu" ucap Vaden sembari menunjuk ke arah kamar tamu.

"Gak boleh sayang, jangan ya? Nenen aja deh yuk" Vaden mengangguk dan menunggu Carina yang masih menata makanan dimeja makan.

"Baby mau nenen-!😠" Vaden segera menarik tangan Carina dan langsung mengambil miliknya.

"Pelan-pelan, kamu kemarin nakal ini sakit ih" Vaden yang diperingati hanya menatap Carina dan sibuk sendiri.

7.30am

Valentina dan Kelvin keluar, rambut Valentina basah usai keramas sedangkan Kelvin, laki-laki itu sudah selesai dengan pakaiannya yang santai.

"Main gak ngajak-ngajak" Vaden langsung membenarkan pakaian gadisnya dan memeluknya erat.

"Kak, anak pungut belum bangun?"

"Belum kayaknya"

"Kelvin bangunin aja deh"

Kelvin segera menaiki tangga disusul Vaden dibelakangnya, Carina dan Valentina pun ikut membuntuti.

"WOY BANGUN!" Melva segera terbangun dan duduk dikasur, pandangan gadis itu seolah meremehkan Carina karna Vaden telah melecehkan dirinya.

"Jangan merasa paling cakep, udah buruan bangun" Kelvin segera menatap ngeri ke arah Melva dan memeluk Valentina dengan erat.

Perfect coupleWhere stories live. Discover now